Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sujiwo Tejo Kenang Mendiang Nano Riantiarno: Dia Seniman yang Berani
20 Januari 2023 16:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepergian aktor Nano Riantiarno meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan para sahabatnya, salah satunya Sujiwo Tejo . Aktor berusia 60 tahun ini mengaku sangat kehilangan sosok Nano yang meninggal dunia pada Jumat (20/1) pagi.
ADVERTISEMENT
Sujiwo pun menyebut Nano sebagai seniman yang dahsyat. Apalagi, semasa hidupnya Nano menghasilkan banyak pementasan yang luar biasa.
"Aku tadi baru lihat sendiri poster-posternya tadi, itu pun enggak cukup. Karena ada 200-an lebih pementasan," ujar Sujiwo Tejo saat ditemui di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Melihat karya-karya Nano, Sujiwo pun mengagumi keberanian pendiri Teater Koma tersebut. Sebab, Nano tak hanya menggelar pementasan, tapi ia juga berani mengangkat isu politik dan menyampaikan kritik, yang dinilai tabu di zaman orde baru.
Suksesi dan Opera Kecoa, merupakan sederet pementasan yang menceritakan kondisi sosial di masa pemerintahan orde baru. Kata Sujiwo, hal ini merupakan wujud keberanian seorang seniman.
"Seniman yang berani, jangan lihat sekarang, sekarang kayaknya biasa saja (pementasan itu). Tapi zaman pak Harto, berapa kali ditutup," ujar Sujiwo Tejo.
ADVERTISEMENT
"Ya, (kita) kehilangan sosok yang berani, yang bukan seni untuk seni kalau istilahku, tapi seni untuk sosial. Kalau seni untuk seni, kan, drama percintaan, dia mengungkapkan itu ke panggung," tambahnya.
Selain sosok yang berani, Nano juga dikenal sebagai seniman idealis. Karena dalam setiap pementasannya, Nano tak pernah mau menampilkan sponsor.
"Dia enggak mau ada sponsor di panggung, aku enggak tahu kalau sekarang (bagaimana). Tapi itu sampai tahun 2000-an, dia keras banget. Di luar boleh baliho, tapi (di panggung) itu enggak. Keras banget," tandasnya.
Nano Riantiarno meninggal dunia di usia 73 tahun. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Nano sempat didiagnosis menderita kanker.