Suka Duka Cok Simbara dalam Berkarier: Pernah Tak Dibayar saat Main Teater

24 Desember 2022 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cok Simbara dalam Konferensi Pers Film Animasi Panji Tengkorang di kantor Falcon, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (19/12).
 Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cok Simbara dalam Konferensi Pers Film Animasi Panji Tengkorang di kantor Falcon, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (19/12). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktor senior Cok Simbara mengenang perjalanan kariernya di dunia entertainment. Pria berusia 69 tahun ini telah memulai kariernya sejak tahun 1973.
ADVERTISEMENT
Semua dimulainya dari panggung teater. Kendati demikian, perjalanan kariernya tak selalu mulus. Ia bahkan pernah tak dibayar selama jadi pemain teater.
"Ya, perjalanannya sangat sederhana, awalnya teater dan enggak dibayar. Keliling satu tahun, cuma bisa beli kaus dua, istilahnya begitu. Keliling Indonesia, Malaysia, Singapura itu selama setahun," ungkap Cok Simbara saat ditemui di kawasan Duren Tiga, belum lama ini.
Kendati tak dibayar, Cok Simbara tak mau ambil pusing. Dia tetap menikmati pekerjaannya sebagai pemain teater. Katanya, uang bukan menjadi hal utama yang dipikirkannya saat itu.
"Saya memang orang berkesenian, saya suka lingkungan teater, jiwanya begitu. Jadi saya enggak pernah memikirkan uang. Tapi, ya, begitu menjadi pekerja film komersial, ya, tentu kami harus minta dibayar. Kan kami juga harus hidup apalagi kalau sudah berkeluarga," tuturnya.
ADVERTISEMENT

Cok Simbara Kenang Momen saat Dapat Film Pertama

Setelah menggeluti panggung teater, bintang sinetron Noktah Merah Perkawinan ini akhirnya mendapat tawaran pertama untuk main film. Kala itu, Cok Simbara yang merupakan mahasiswa IKJ memiliki ciri khas berambut gondrong.
Saat mendapat tawaran film, Cok Simbara harus merelakan rambut panjangnya itu untuk dipangkas. Cok Simbara akhirnya memulai debutnya sebagai pemeran utama di film Kugapai Cintamu yang merupakan adaptasi dari novel karya Ashadi Siregar.
"Jadi pas pulang keliling teater, ditawari mau enggak main film. Saya bilang, 'gimana rambutnya?' ya harus potong. Waktu itu ada di Blok M, barbershop Monalisa, sampai ditungguin pas potong, sedih benar," kenangnya sambil tertawa.
"Ya tapi senang, artinya itu babak baru untuk hidup saya. Kemarin saya luntang lantung sebagai orang teater sekarang menjadi orang film," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, pernahkah Cok Simbara merasa jenuh dengan dunia akting?
"Jenuh dalam pengertian gini, untuk umur saya sekarang bukan jenuh tapi memilih, 'ini kalau saya teruskan, kerja berat enggak karena fisik, ya, menggerogoti kita.' Enggak mudah buat syuting apalagi stripping, saya punya syarat tertentu untuk itu. Karena yang saya pikirkan, 'gue harus sehat', kalau menjalani ini enggak sehat, saya mending pilih yang lain," pungkasnya.