Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kepergian Rina Gunawan untuk selamanya masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga tercinta. Terutama untuk sang suami, Teddy Syach, dan kedua anak mereka.
ADVERTISEMENT
Rina Gunawan diketahui sempat terpapar COVID-19 hingga menjalani perawatan di ICU RS Pertamina Simprug. Namun, penyakit bawaan yang diidap Rina selama ini membuat kondisinya semakin menurun.
"Iya, asma. Jadi dari muda kalau dia kecapean sekali saat kerja atau melakukan kegiatannya (kambuh) itu belum tentu setahun sekali juga kok. Cuma kemarin ini intensitas pekerjaan dia tiga minggu non-stop. Badannya mungkin gini... tapi enggak berhenti, membuat kondisinya menurun sehingga masuklah virus itu," Ungkap Teddy Syach di rumah duka, belum lama ini.
Sebelumnya Rina juga sudah menjalani isolasi mandiri, tapi kondisinya tak membaik setelah dua minggu isolasi. Rina pun dibawa ke rumah sakit di kawasan Bintaro, hingga akhirnya dirujuk ke Pertamina Simprug dan langsung masuk ICU.
ADVERTISEMENT
"Sudah langsung ICU karena radang (paru) sudah parah. Kita enggak menyangka, kok tiba-tiba parah. Ini yang mengejutkan dan mungkin membuat almarhumah semakin stres karena harus pakai oksigen segala macam," tuturnya.
Tedy Syach Bantah Rina Gunawan Drop karena Diet Ketat
Terkait penyebab kematian Rina sempat simpang siur. Hal ini dikarenakan selama ini Rina diketahui menjalani diet ketat. Bobot tubuhnya bahkan turun sebanyak 30 kilogram dalam kurun waktu 5 bulan. Semua diet itu dilakukan Rina di awal pandemi saat semua orang diminta berada di rumah saja.
Mengetahui kabar yang simpang siur itu, Teddy memastkan bahwa istri tercintanya meninggal bukan karena faktor diet. Kondisinya yang menurun hingga terpapar virus corona, murni karena keletihan.
ADVERTISEMENT
"Mungkin ada spekulasi yang berkembang di lapangan, itu sangat wajar. Tapi kalau dari saya sendiri yang ingin saya sampaikan bahwa ini enggak ada hubungannya sama diet yang dijalankan," ujar Teddy.
Pria berusia 46 tahun ini mengatakan selama diet, sang istri tetap makan dengan normal. Namun, menjaga porsi dan makan makanan bergizi.
"Dietnya itu bukan diet tidak makan. Artinya dia selalu konsumsi nutrisi, vitamin, dan protein yang dibutuhkan tubuh. Seluruhnya sangat terjaga. Ini karena intensitas pekerjaan sudah sangat tinggi, sehingga saat tubuh kita lemah, virus apa pun hinggap di tubuh kita. Mungkin saat itu beliau sudah kecapekan dan letih," pungkasnya.
Teddy Syach sendiri belum bisa memastikan apakah hasil swab test Rina terakhir sebelum meninggal masih positif atau sudah negatif.
ADVERTISEMENT