Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Mengikuti kesuksesan film ‘Tokyo Ghoul ’ yang dirilis pada 2017, sekuel film yang diangkat dari serial manga karya Sui Ishida itu kembali dengan judul ‘Tokyo Ghoul S’. Kali ini, film tersebut digarap oleh Takuya Kawasaki dan Kazuhiko Hiramaki.
ADVERTISEMENT
Awalnya, film yang diproduksi oleh Geek Sight ini memperlihatkan keindahan Kota Tokyo, Jepang. Terlihat juga seorang model asal Eropa bernama Margaret (Maggy), yang sedang dalam perjalanan menuju tempat tinggalnya.
Margaret pun dikejutkan dengan kehadiran ghoul, monster pemakan daging manusia agar bisa bertahan hidup, yang bernama Shu Tsukiyama (Shota Matsuda).
Tsukiyama adalah ghoul ganas dengan topeng yang menutupi hampir seluruh wajahnya ketika sedang beraksi. Ia membunuh orang-orang yang diyakini olehnya memiliki kelezatan khusus terhadap seleranya. Dia juga memiliki gaya hidup yang mewah.
Meski baru awal, film ini sudah membawa kengerian dengan memperlihatkan akhir dari hidup Margaret yang berakhir tragis di tangan Tsukiyama. Cara Tsukiyama membunuh mangsanya terlihat sangat halus, namun begitu mengerikan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ken Kaneki (Masataka Kubota) masih harus menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya sebagai setengah manusia dan setengah ghoul. Diceritakan di film sebelumnya, dia menjadi seperti itu setelah diserang oleh salah satu ghoul.
Agar bisa menjalani kehidupannya yang sekarang, Kaneki dilatih oleh Touka Kirishima (Maika Yamamoto), rekan kerjanya di kedai kopi lokal, untuk bisa bertarung dan menggunakan kagune-nya, organ khusus yang dimiliki oleh ghoul.
Kaneki dan teman-teman ghoul-nya pun berusaha menutupi identitasnya sebagai ghoul, agar tidak diketahui oleh manusia dan The Commission of Counter Ghoul (CCG), organisasi khusus yang dibentuk untuk menangani ghoul.
Hidup Kaneki pun menjadi terancam, setelah dia bertemu dengan Tsukiyama, yang begitu terobsesi untuk memakan Kaneki. Secara perlahan, Tsukiyama berusaha untuk membujuk Kaneki agar masuk ke dalam perangkapnya.
ADVERTISEMENT
Setelah Kaneki mengetahui kebenarannya, berbagai cara dilakukan olehnya untuk menghindar dan melawan Tsukiyama. Namun, permasalahan yang terjadi malah semakin kompleks. Teman-temannya pun ikut terseret dalam pertarungan ini.
Adegan laga yang ada di film ini cukup sederhana, tetapi masih bisa menghibur penonton. Selain memberikan kengerian, terselip drama yang cukup mengharukan dan meyentuh hati.
Akting dari para pemain patut diacungi jempol. Hanya saja, tingkah Tsukiyama yang terobsesi dengan Kaneki, dirasa terlalu berlebihan.
Di beberapa adegan,‘Tokyo Ghoul S ’ lebih terasa seperti serial televisi, dibanding layar lebar. Ceritanya pun agak sedikit membosankan dan terasa diulur-ulur.
Film live action ini memiliki rating 17+. Sehingga, tidak cocok disaksikan oleh anak-anak karena di dalamnya mengandung unsur kekerasan, kanibalisme, dan banyak adegan yang cukup sadis.
ADVERTISEMENT
Sebelum menyaksikan film ini, penonton sebaiknya menonton film yang pertama agar bisa lebih mengerti, karena ceritanya berkesinambungan. Jika ingin lebih lengkap, baca komik dan tonton serial anime-nya.
Film berdurasi 101 menit ini bisa disaksikan di bioskop Tanah Air mulai hari ini, Senin (9/12).