Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Semua orang yang sudah menonton 'Avatar ' di tahun 2009 pasti masih belum bisa melupakan keajaiban film tersebut. Teknik motion capture yang digunakan dan CGI yang dihadirkan sukses memanjakan mata selama 161 menit film itu diputar.
ADVERTISEMENT
'Avatar' adalah film tercanggih di masa itu. Sutradaranya, James Cameron, menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan film tersebut. Yakni, sekitar 15 tahun, dimulai dari tahun 1994.
Lalu, kenapa waktunya pembuatannya lama sekali? James Cameron bukan sutradara ecek-ecek, dan dia adalah persona yang perfeksionis. Di era itu, teknologi belum secanggih sekarang, dan dia merasa belum ada alat yang bisa melahirkan imajinasinya secara utuh.
Pengembangan selama 15 tahun yang dilakukan Cameron dan timnya berbuah manis. Film garapannya yang menghabiskan budget sebesar USD 237 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun-- menurut laporan The Wrap-- meraup keuntungan sebesar USD 2,7 miliar atau setara dengan Rp 39,5 triliun.
Angka tersebut menjadikan 'Avatar ' sebagai film terlaris sepanjang sejarah. Meski demikian, gelar tersebut kini dipegang oleh 'Avengers: Endgame' yang peraihannya lebih besar USD 6,5 juta atau Rp 92,2 miliar.
ADVERTISEMENT
Sekarang, bisa kamu bayangkan, berapa nominal uang yang dikeluarkan pihak film untuk membayar gaji sang pemeran utama, Sam Worthington?
Ya, Worthington bermain sebagai Jake Sully, pria cacat yang memilih untuk mentransfer jiwa manusianya ke tubuh bangsa Na'Vi. Tak banyak yang tahu siapa Sam Worthington pada kala itu.
Dan kini terungkap jika awalnya, peran tersebut ditawarkan pada aktor Matt Damon . Namun, pemain film 'The Martian' itu menolaknya.
Suatu hari di masa lalu, James Cameron membuka sebuah perbincangan serius dengan Matt Damon. Sutradara film 'Titanic' itu menawarkan peran Jake Sully pada Damon, dan dia bilang, dari awal dia sudah menginginkan Damon.
"Ketika dia menawarkanku peran itu, dia bilang, 'Sekarang, dengarkan aku. Aku tidak butuh orang lain. Aku tidak butuh aktor yang punya nama. Jika kau tidak mau mengambilnya, aku akan mencari aktor lain dan peran ini akan aku berikan padanya'," jelas Damon pada GQ magazine.
ADVERTISEMENT
"Dia bilang, 'Film ini tidak begitu membutuhkanmu. Tapi, jika kau ambil bagian, aku akan memberimu 10 persen (dari keuntungan film)'," lanjutnya.
Sayang, Damon menolak tawaran tersebut dan menjatuhkan pilihannya pada Sam Worthington.
"Aku meninggalkan banyak uang di atas meja dari aktor-aktor lain (yang pernah menolak sebuah peran)," ujarnya.
Setuju. Jika memang Cameron menjanjikan gaji 10 persen dari keuntungan film, Damon akan mendapatkan USD 278 juta atau sekitar Rp 3,9 trilun dari 'Avatar '. Sayang sekali.
Walau demikian, Damon mengaku dia tidak begitu menyesali hal tersebut. Yang dia sesalkan adalah, bagian saat dia menolak tawaran pria yang pernah menggarap film 'Aliens' itu.
"Cameron waktu itu bilang, 'Yah, kau tahu, aku hanya membuat enam film. Aku tidak menyadarinya. Dia memang jarang bekerja, tapi kau tahu semua filmnya. Itu seperti, dia menghasilkan lebih dari yang dia punya," ucap Matt Damon .
ADVERTISEMENT
"Aku sadar, mengatakan 'tidak' (pada James Cameron) adalah melewatkan kesempatan untuk bekerja dengannya. Itu menyebalkan, dan rasanya brutal sekali. Tapi, anak-anakku semua masih bisa makan, dan aku baik-baik saja," lanjut pria berumur 48 tahun itu.
Mungkin, James Cameron akan melunak dan memberikan kesempatan ke-2 pada Matt Damon . Film 'Avatar 2' dijadwalkan untuk tayang tahun 2021, dan masih ada dua film 'Avatar' yang akan tayang dalam beberapa tahun ke depan. Matt Damon masih punya waktu untuk itu.