Tuding Adam Deni Beri Kesaksian Palsu, Jerinx Ajukan Tes Poligraf ke Hakim

12 Januari 2022 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerinx saat menjalani sidang terkait kasus dugaan pengancaman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, (12/1). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Jerinx saat menjalani sidang terkait kasus dugaan pengancaman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, (12/1). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Drummer Superman Is Dead, Jerinx, kembali menjalani sidang kasus dugaan pengancaman dengan kekerasan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (12/1).
ADVERTISEMENT
Agenda sidang kali ini adalah mendengarkan keterangan saksi fakta. Saksi fakta pertama adalah Adam Deni, pegiat media sosial sekaligus orang yang melaporkan Jerinx.
Adam Deni menyampaikan keterangannya selama kurang lebih tiga jam. Jelang usai, Jerinx diberi kesempatan untuk menyampaikan pernyataan setelah mendengar kesaksian Adam Deni.
Jerinx saat menjalani sidang terkait kasus dugaan pengancaman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, (12/1). Foto: Ronny
"Saya tahu Adam bohong. Saya minta dengan hormat pada majelis hakim yang terhormat untuk melakukan tes poligraf untuk mengetes kebohongan. Agar kita tahu siapa yang berbohong di sini," ungkap Jerinx di ruang sidang.
Tes poligraf adalah suatu alat guna mendeteksi apakah seseorang itu bohong atau jujur. Alat ini biasanya dipakai di pengadilan, karena alat ini berguna untuk mengetes para terdakwa apakah ia bersalah atau tidak.
ADVERTISEMENT
Majelis hakim bertanya, pernyataan mana yang menurut Jerinx salah dari kesaksian Adam Deni. Suami Nora Alexandra itu pun menjawab.
"Mengenai pertemuan (mediasi) di hotel Raffles, perkataan dia semua bohong," kata Jerinx.
"Ada saksinya. Ayah saya," sambungnya.
Adam Deni hadir di Polda Metro Jaya. Foto: Alexander Vito/kumparan
Jerinx juga menyinggung inkonsistensi pernyataan Adam Deni saat menjawab pertanyaan mengenai mediasi di Hotel Raffles. Ia merasa, ada keanehan di sana.
"Dia bilang awalnya tidak ingat ada berapa orang di sana. Tapi, lalu dia mengaku kalau ada lima orang," tuturnya.
Jerinx pun menegaskan bahwa Adam Deni memang melakukan pemerasan karena meminta Rp 15 miliar untuk mencabut laporan. Karena itu, sekali lagi ia menegaskan keinginannya untuk dilakukan tes poligraf.
"Saya mohon ada tes. Dia dites, saya juga dites. Jadi, kita tahu siapa yang bohong," ujar Jerinx.
ADVERTISEMENT
Masih ada saksi fakta kedua yang akan dihadirkan. Ia adalah kekasih dari Adam Deni yang juga ada saat Jerinx melakukan pengancaman melalui telepon.