Waktu Maghrib Jadi Film Indonesia Pertama di 2023 yang Tembus 1 Juta Penonton

20 Februari 2023 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster Film Waktu Maghrib. Foto: Dok. Rapi Films
zoom-in-whitePerbesar
Poster Film Waktu Maghrib. Foto: Dok. Rapi Films
ADVERTISEMENT
Waktu Maghrib menjadi film Indonesia pertama pada 2023 yang berhasil memperoleh 1 juta penonton lebih.
ADVERTISEMENT
Perolehan penonton film Waktu Maghrib diketahui dari unggahan Instagram rumah produksi Rapi Films.
Dalam unggahannya, Rapi Films menyampaikan terima kasih kepada para penonton yang sudah menyaksikan film Waktu Maghrib.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya. Berkat dukungan teman-teman semua, Waktu Maghrib sore ini telah ditonton oleh lebih dari 1.000.000 orang," tulis Rapi Films.
"Dan menjadi film nasional pertama yang tembus 1 juta penonton di tahun 2023. Sekali lagi, TERIMA KASIH! 🥹🥹🥹🥹🙏," lanjutnya.
Potongan adegan film Waktu Maghrib. Foto: Dok. Rapi Films

Aulia Sarah Ucap Syukur Atas Perolehan Penonton Film Waktu Maghrib

Sementara itu, artis Aulia Sarah menyampaikan terima kasih atas perolehan penonton film Waktu Maghrib.
"Alhamdulillah. Terima kasih semuanya," tulis Aulia.
Film Waktu Maghrib disutradarai oleh Sidharta Tata dengan naskah yang ia tulis bersama Agasyah Karim, Khalid Kashogi, dan Bayu Kurnia.
ADVERTISEMENT
Sidharta Tata menjelaskan bahwa film Waktu Maghrib memang terilhami dari kepercayaan masa kecil banyak orang di Indonesia. Sebab, Maghrib memang selalu jadi waktu terakhir anak-anak diizinkan keluar rumah oleh orang tua.
"Dulu semasa kecil, seringkali orang tua marah-marah menyuruh masuk rumah sebelum Maghrib. Ada hal-hal yang waktu itu belum bisa kami cerna walau kisah-kisah seram tentang masa menjelang malam itu selalu bergulir di telinga kami," kata Sidharta dalam siaran pers yang diterima kumparan, Selasa (9/1).
Sidharta mengatakan cerita adalah sajian untuk mengulik kembali memori kolektif.
"Trailer dan cerita ini adalah sajian untuk mengulik kembali memori kolektif seluruh masyarakat Indonesia yang sangat dekat dengan kisah-kisah pada saat Maghrib, sekaligus menjadi tontonan yang menghibur," ucap Sidharta.
ADVERTISEMENT