Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wawancara Dyrga Dadali: Konflik dengan Tri Suaka hingga Bisnis Cotton Buds
5 Juli 2022 10:34 WIB
·
waktu baca 7 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perseteruan mereka makin memanas. Sebab, Tri Suaka melaporkan Dryga Dadali ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.
"Ada laporan dari Tri Suaka, ya, terkait pencemaran nama baik. Kemarin diterima oleh Polda Metro Jaya. Sekarang sedang kita dalami terkait laporan ini ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan beberapa waktu lalu.
Belum lama ini, kumparan mendapat kesempatan berbincang langsung dengan Dyrga Dadali . Awalnya, Dyrga mengajak bertemu di sebuah lahan proyek pembangunan. Saat ini, ia sedang bekerja sama dengan salah seorang temannya untuk membangun usaha.
Lahan seluas lebih kurang satu hektar itu rupanya akan dibangun studio podcast dan pabrik cotton buds. Namun, lahan tersebut masih dalam tahap pembanganan.
ADVERTISEMENT
Para pekerja tampak tengah sibuk melakukan aktivitas pembangunan di sana. Sehingga belum terlihat pula adanya kegiatan produksi cotton buds di situ.
Sebab, proses produksi cotton buds masih berjalan di tempat lain. Akan tetapi, sebuah mesin pembuat cotton buds tampak sudah diletakkan di situ.
Usai memperlihatkan lahan di proyek pembangunan itu, Dyrga lantas mengajak ke sebuah ruangan yang lebih tenang dari aktivitas pembangunan.
Di situ, Dyrga meluangkan waktunya untuk berbincang mengenai awal mula perseteruannya dengan Tri Suaka.
Dyrga Dadali Diajak Tri Suaka Isi Acara di Bali
Dyrga dan Tri sebetulnya sudah saling mengenal. Dyrga bahkan sempat berkunjung ke Yogyakarta dan berkolaborasi dalam konten sidak saat Tri manggung di Menoewa Kopi.
ADVERTISEMENT
Di momen itu, hubungan keduanya memang masih baik-baik saja. Hingga suatu ketika, Tri mengajak Dyrga untuk pergi ke Bali. Dyrga mengira, Tri hendak mengajaknya mengisi acara konser ketika itu.
Atas izin Tri, Dyrga juga mengajak istri dan buah hatinya dalam perjalanan itu. Pelantun lagu Disaat Aku Pergi itu pun sempat diiming-imingi pembayaran atas perjalanan tersebut.
"Dia ngomong by phone, 'Adalah bang, budget budget mah santai saja', (saya bilang) 'Kalau memang itu yang harus diberangkatkan, lagu apa nih?' Dia kasih lagu ini, lagu ini, oh ya sudah gue hapalin. Sampai sana tuh enggak ada acara, cuma healing healing biasa," tutur Dyrga Dadali saat ditemui kumparan di Padmasari Residence, Parung, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dyrga Dadali Merasa Disepelekan oleh Tri Suaka
Dari situ, Dyrga merasa disepelekan. Tri dinilai tidak bertanggung jawab atas dirinya dan keluarga dalam perjalanan tersebut. Dyrga bahkan menanggung biaya akomodasinya sendiri ketika Tri meminta dirinya pindah ke tempat penginapan lain.
Tri meminta Dyrga melakukan hal itu karena tak ingin ada kecemburuan dengan orang lain yang ikut ke Bali tanpa istri. Dari sini, hubungan mereka mulai tak harmonis.
"Di situ kan ada buah kekecewaan yang didapat, dia lebih mengorbankan kami sekeluarga, bukan saya sendiri, tapi dengan istri dan anak, mereka lebih mengorbankan kita daripada mereka untuk membantu mengkondisikan kepada pihak sponsor," ujar Dyrga.
"Kan bukan dia yang bayar masalahnya, nah kita minta perpindahan jam terbang itu dengan kita pun sudah mengikuti acara dia, itu pun saya gak maksa, oh ya sudah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sampai hari terakhir bersama Tri di Bali, tidak ada acara manggung atau semacamnya. Dyrga mengatakan bahwa Tri hanya sekadar mendokumentasikan perjalanan tersebut.
"Gini ini kan beda konsep ya, kalau konsep YouTube dia ini dengan dia jalan-jalan saja, mungkin karena fansnya masih ABG mungkin okelah. Kalau kita kan terkonsep, kita kalau ngonten kan terkonsep kan, misalnya saya bantu sidak pengamen, itu kan konsep saya," tutur Dyrga.
Setelah merasa disepelekan, Dyrga berniat menyampaikan langsung kritiknya. Momen itu ia lakukan berdekatan dengan momen saat Tri Suaka dan Zinidin Zidan disorot lantaran memparodikkan Andika Kangen Band.
"Ini adalah buah mereka mengorbankan saya, jadi apa yang mereka lakukan, itu lah balasan yang mereka dapat, di situ saya bilang, 'Makanya, coba lah jangan [star] syndrome' saya bilang gitu kan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dyrga Dadali dan Penggemar Dihujat Penggemar Tri Suaka
Dyrga merasa bahwa Tri seolah menutup diri atas kritiknya tersebut. Akhirnya, dia sampaikan keresahannya selama di Bali dalam salah satu konten YouTube-nya.
Hal tersebut lantas menjadi sorotan publik. Tak sedikit yang justru memberikan hujatan kepada Dyrga. Bukan cuma dirinya, anak dan istrinya pun juga jadi sasaran.
"Dari situ saya memutuskan untuk menceritakan semuanya, karena kenapa, kita sekeluarga mendapati kerugian psikologis karena bully-an tersebut, ditambah istri saya kan lagi mengandung kan, takutnya ya amit-amit ya, saya berharap anak saya baik-baik saja dalam kandungan," tandasnya.
Di sisi lain, Dyrga sempat melihat video Tri meng-cover lagu Dadali berjudul Di Saat Aku Tersakiti. Selain meng-cover tanpa izin, video itu dikemas berbeda dengan video musisi cover lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika, kebanyakan cover dilakukan di studio atau tanpa penonton, Tri Suaka meng-cover lagu itu di sebuah acara konser dengan mengenakan biaya tiket bagi para pengunjung yang datang.
Dari sini, Dyrga melihat ada pelanggaran yang dilakukan Tri. Oleh karena itu, dia semakin mantap melayangkan somasi untuk Tri.
"Beda kalau orang lain kan kalau untuk kebutuhan youtube itu yang bagus tidak di tempat komersil, kalau di tempat komersil kan ada upaya mengkomersilkan, di situ beda lagi," ujarnya.
Video tersebut diambil sebelum Dyrga mengenal Tri. Dyrga merasa heran karena Tri tak pernah berbasa-basi sedikit pun karena telah menggunakan lagunya tanpa izin.
Ketika pertama kali saling bertemu di Yogyakarta pun, Tri sama sekali tak menyinggung soal penggunaan lagu tersebut tanpa izin Dyrga. Pun, hingga saat somasi dilayangkan.
ADVERTISEMENT
"Sama sekali gak ada, dia merasa benar, dia merasa yang paling-paling," ujar Dyrga.
Alasan Dyrga Dadali Somasi Rp 2 Miliar ke Tri Suaka
Dalam somasinya, Dyrga mematok nilai kerugian hingga Rp 2 miliar. Hal ini diklaimnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang tertulis dalam UU Hak Cipta.
Pada pasal 113 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta memang tertulis bahwa pelanggar hak ekonomi pencipta dikenai pidana penjara 4 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1 miliar.
"Karena kan dua tempat, satu di Jember, satu di Lamongan (makanya) Rp 2 miliar," ucapnya.
Mengenai laporan atas pencemaran nama baik, Dyrga rupanya tak mau ambil pusing. Dia mengaku siap menghadapi segala proses hukum atas laporan Tri.
ADVERTISEMENT
Apalagi dia mengeklaim punya bukti yang kuat atas segala tudingan Tri. Dyrga mengaku bakal mempertahankan haknya dan rekan-rekan di band yang dia besarkan.
"Saya gak takut sama sekali, ini kan hak saya, hak kami, Dadali, makanya ini lucu maling ngelapor korban," tandasnya.
Dyrga Dadali Diminta untuk Berterima Kasih ke Tri Suaka
Dalam kesempatan itu, Dyrga Dadali juga membeberkan jawaban Tri Suaka atas somasi yang sudah ia layangkan. Bukannya minta maaf, ia malah meminta Dyrga untuk berterima kasih padanya.
"Jawaban somasi dia adalah, bahwa Dadali harusnya berterima kasih [karena] sudah diangkat oleh Tri Suaka, karena Dadali sudah enggak aktif lagi dan lagu Disaat Aku Tersakiti bukan ciptaan Dyrga, dan boleh meng-cover tanpa izin. Itu yang dijabarkan mereka," jelas Dyrga.
ADVERTISEMENT
Dyrga sendiri langsung membantah hal itu. Menurutnya, hingga saat ini, band Dadali masih tetap aktif berkarya.
"Dadali masih aktif, kita akan keluarkan single, sudah buat video klip. Untuk Dadali sendiri kita enggak merasa terangkat [karena lagu di-cover Tri Suaka], malah mengalami kerugian yang ada. Bukan menghina atau apa, kita kan biasa di stage yang gede, punya standarisasi karena ada pekerjaan kita, harus profesional di situ," ungkapnya.
"Kalau di tempat dia justru saya menjatuhkan diri, tapi karena pertemanan saya jadi kasihan. Ya sudahlah, sebenarnya enggak boleh saya begitu, sama manajemen dilarang, karena saya ekslusif. Kalau dibilang lagu Disaat Aku Tersakiti bukan ciptaan saya, nanti buktikan saja di persidangan, atau ruang penyidik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT