Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rilis 'S.C.H' (소확행)' Standing Egg Konsisten dengan Musik Akustik
18 Mei 2018 15:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melalui 'S.C.H', Standing Egg menghadirkan cerita mengenai kebahagiaan saat sedang jatuh cinta kepada seseorang. Seperti lagu-lagu mereka sebelumnya, grup yang berdiri pada 2010 ini membawakan musik akustik yang ringan dan easy listening.
Meski sudah delapan tahun berkarier, hal ini bukan berarti mereka tidak memiliki kekhawatiran dalam memproduksi lagu terbaru itu.
"Ada banyak lagu yang sudah kami buat selama lima bulan terakhir. Namun, kami lama memikirkan mengenai ‘di antara lagu-lagu ini, lagu seperti apa yang sebaiknya kami perdengarkan kepada orang-orang’ atau ‘saat ini, lagu seperti apa yang dibutuhkan oleh orang-orang?’," sebut Standing Egg melalui surat elektronik kepada kumparanK-Pop.
Mereka mengatakan bahwa selama ini, tema maupun gaya musik yang ingin mereka bawakan akan mengalir dengan sendirinya setiap mereka sedang membuat album. Mereka juga selalu berupaya menghasilkan musik yang tidak menghilangkan ciri khas grup akustik itu.
ADVERTISEMENT
"Namun sepertinya, kami paling fokus kali ini," sebut mereka.
Saat ini, Standing Egg dapat dikatakan sebagai salah satu musisi indie yang paling populer di Korea Selatan. Lagu-lagu mereka banyak didengarkan oleh berbagai lapisan masyarakat, bahkan hingga penikmat musik di luar Korea Selatan.
Grup ini mengatakan, mereka pun masih merasa takjub setiap kali melihat tingginya posisi lagu mereka di berbagai chart musik Korea. Bagaimana tidak? Mereka adalah sekelompok musisi indie yang berhasil bersaing dengan musisi-musisi mainstream, juga para penyanyi idola K-Pop yang memiliki jutaan penggemar dari seluruh dunia.
Tentunya, popularitas ini juga berpengaruh terhadap perubahan demografi pendengar Standing Egg. Menurut mereka, dulu, penikmat konser mereka adalah para pasangan kekasih. Namun, lama-kelamaan, ada juga para ibu dan anak, keluarga, juga para siswa sekolah yang datang bersama teman-temannya ke acara mereka.
ADVERTISEMENT
Peningkatan popularitas adalah hal yang membahagiakan bagi para penyanyi, mengingat ini berarti semakin banyak orang yang mendengarkan musik mereka. Akan tetapi, hal ini tentu membuat sebagian orang khawatir bahwa musik mereka akan berubah, seiring meningkatnya popularitas.
Walau begitu, Standing Egg yang mendapat inspirasi musik dari traveling, buku, musik, jalan-jalan santai, hingga percakapan sehari-hari ini merasa bahwa musik mereka tidak pernah berubah. Mereka selalu membawakan musik yang nyaman untuk didengar penggemarnya.
"Belakangan ini, sepertinya jadi ada banyak musik atau lirik yang sangat kuat dan memiliki emosi agresif. Kami berpikir bahwa pada saat seperti itu, kami harus semakin mantap melanjutkan (membuat) musik yang bisa menghasilkan senyuman atau kebahagian kecil, atau (mengekspresikan rasa) rindu," sebut mereka.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mengutarakan bahwa mereka hanya membuat musik yang ingin mereka ciptakan, juga menciptakan jenis musik yang memang pandai mereka buat.
Selain itu, Standing Egg juga sempat mengekspresikan keinginan mereka untuk terus membawakan musik yang mengekspresikan emosi para kawula muda. Mereka tidak ingin menjadi musisi yang emosinya menjadi tua seiring dengan bertambahnya usia.
"Kami ingin supaya dapat membuat musik akustik yang ‘muda’ dan ‘sensibel’ selamanya," tutur mereka.
Terkait dengan jenis musik yang ingin mereka kejar di masa depan, Standing Egg mengatakan bahwa mereka pun belum tahu persisnya akan seperti apa di masa depan.
"Tapi, yang jelas kami tidak akan membuat lagu heavy metal," sebut mereka sambil tertawa.