Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Masih banyak stigma yang salah dan berkembang di masyarakat tentang anak dengan autisme . Salah satu yang mungkin sering didengar adalah dengan anak autisme bukanlah seseorang yang pintar atau tidak memiliki bakat. Hal itu disebabkan karena kondisi mereka yang cenderung sulit bersosialisasi atau berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Padahal kenyataannya, banyak anak dengan autisme yang punya IQ normal bahkan tinggi, dan bisa berprestasi di bidang yang mereka minati. Seperti dilansir Applied Behaviour Analysis Edu, dahulu kala autisme memang dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental atau dalam kasus yang lebih ringan dianggap sebagai masalah ketidakmampuan belajar. Tapi beberapa penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa autisme bukanlah masalah kesehatan mental, melainkan gangguan perkembangan pada anak.
"Waktu dulu tahun 40-an atau 50-an (anak dengan autisme) ditangani oleh psikiater karena katanya gangguan kejiwaan pada anak. Jadi penanganannya pun seperti penanganan pada orang-orang gila dulu. Dikurung di lemari gelap, disetrum-setrum kepalanya, terus berkembang obat-obat psikiatri. Kemudian tahun 80-an baru diketahui, ini autisme berkaitan dengan masalah metabolisme yang menganggu perkembangan," jelas Dokter Spesialis Anak sekaligus pegiat autisme, dr. Rudy Sutadi SpA, MARS saat dihubungi kumpatanMOM beberapa waktu lalu.
Ya Moms, diagnosis gangguan spktrum autisme berbeda dengan kecacatan intelektual. Kecacatan intelektual sendiri merupakan kategori yang diberikan kepada siapa pun yang memiliki IQ di bawah 70.
ADVERTISEMENT
Mengutip Autism Speaks, sebanyak 31 persen anak dengan autisme memiliki IQ di bawah 70, 25 persen mempunyai IQ di perbatasan yaitu 71-85, sementara 44 persen lainnya memiliki IQ di atas 85 atau masuk dalam kategori rata-rata dan di atas rata-rata. Nah, dari hasil penelitian itu, bisa terlihat bahwa autisme bukanlah gangguan kecerdasan pada anak.
Untuk itulah, penting untuk mendapatkan diagnosis dini soal autisme pada anak. Dengan penanganan yang tepat, tak perlu cemas, si kecil juga bisa menjadi orang yang berprestasi dan sukses di masa depan.
Nah Moms, sebagai bukti, berikut adalah daftar tokoh hebat dunia yang ternyata memiliki gangguan spektrum autisme. Siapa saja mereka?
1. Albert Einstein, Ilmuwan dan Matematikawan
Albert Einstein merupakan ilmuwan dan ahli matematika yang sangat terkenal dalam sejarah. Beberapa ahli menyimpulkan, pria yang diperkirakan memiliki IQ diatas 160 ini memiliki sejumlah karakteristik yang mirip dengan gejala autisme. Misalnya saja, ia mengalami kesulitan bersosialisasi hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
Bahkan ketika Einstein masih anak-anak, ia mengalami sejumlah keterlambatan perkembangan dan dicap sebagai anak bodoh. Misalnya, keterlambatan bicara, memiliki kebiasaan mengulang kalimat untuk dirinya sendiri, dan ia sangat teknis. Karakter-karakter inilah yang diyakini para ahli merupakan gejala autisme pada Einstein.
2. Barbara McClintock, Ilmuwan Kromosom
Barbara adalah seorang ilmuwan yang terkenal membuat sebuah terobosan besar dalam studi kromosom dan bagaimana mereka berubah selama proses reproduksi. Ia memiliki beberapa gejala autisme, seperti mampu fokus dalam jangka waktu yang lama, selalu memperhatikan sesuatu dengan sangat detail. Selain itu, karena sifatnya yang sangat penyendiri dan berusaha keras untuk tidak menarik perhatian banyak orang, ia hampir saja tidak menerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1983.
ADVERTISEMENT
3. Bill Gates, Pendiri Microsoft
Siapa sangka, Bill Gates, seorang pendiri Microsoft, memiliki sindrom asperger, yakni sub kelompok dalam spektrum autisme di mana anak menunjukkan suatu keterlambatan keterampilan motorik yang signifikan, khususnya keterlambatan bicara. Beberapa ahli melihat, salah satu orang terkaya di dunia ini memiliki gerakan yang khas ketika sedang berkonsentrasi, pola bicara yang pendek, monoton, dan kebiasaan menghindari kontak mata dengan orang lain. Ya Moms, itu semua adalah karakter umum dari mereka yang ada dalam spektrum autisme, dan bukti bahwa Bill Gates tampaknya termasuk dalam kategoti autistik yang cukup persuasif.
4. Bobby Fischer, Grandmaster Catur
Bobby adalah seorang grandmaster catur dan juara catur dunia yang memiliki sindrom Asperger. Tak hanya itu, dia pun juga mengidap kecenderungan skizofrenia paranoid, dan gangguan Obsesif Kompulsif. Ia dikenal sangat intens dan tidak memiliki hubungan baik dengan orang lain karena kemampuan bersosialisasinya yang buruk. Hanya dengan bermain catur, ia bisa menjadi lebih fokus untuk mengatasi lingkungannya yang tidak terstruktur.
ADVERTISEMENT
5. Charles Darwin, Ahli Geologi dan Biologi
Profesor psikologi dari Trinity College Dublin di Irlandia bernama Michael Fitzgerald meyakini bahwa Charles Darwin, penemu teori evolusi manusia ini juga memiliki sindrom Asperger. Ia menganggap kondisi itu membuat Darwin mengalami hyperfocus, yakni kapasitas ekstra untuk ketekunan dan kemampuan besar untuk melihat detail yang tidak terjawab oleh orang lain. Ia pun mempunyai energi yang besar untuk tugas yang sederhana dan mempunyai pemikiran yang luas untuk penelitian-penelitiannya.
Selama hidup, Darwin cenderung menghindari bersosialisasi dengan orang lain. Sejak anak-anak, ia bahkan sudah menunjukkan karakter tersebut, seperti lebih suka mengumpulkan serangga dan kerang, mencatat pengamatan secara rinci tentang benda yang biasa-biasa saja tapi menurutnya luar biasa, dan masih banyak lagi. Seperti banyak orang yang mengidap spektrum ini, ia mencari cara lain untuk berkomunikasi, yaitu dengan menulis surat.
ADVERTISEMENT
6. Dan Aykroyd, Aktor
Dan Aykroyd adalah seorang aktor komedi cukup terkenal di Hollywood, Amerika Serikat. Semasa sekolah Aykroyd pernah diusir dari dua sekolah yang berbeda dan dokter mendiagnosisnya memiliki sindrom Asperger ringan. Meski begitu, spektrum autisme yang diidapnya mampu membawanya menjadi seorang aktor dan penulis yang masuk dalam nominasi Oscar untuk film Ghostbusters.
7. Emily Dickinson, Penulis Sastra
Dalam bukunya yang berjudul "Writers on the Spectrum: How Autism and Asperger’s Syndrome" telah mempengaruhi penulisan sastra dunia. Sebab, di dalam bukunya terdapat banyak tanda autisme. Seperti ia menulis puisi yang tidak biasa bagi anak seumurannya, terkesan tertutup, tidak banyak bergaul dengan anak-anak, bahkan dia selalu mengenakan pakaian putih hampir setiap hari.
ADVERTISEMENT
Penulis biografi Dickinson, Lyndall Gordon, mengatakan bahwa epilepsi yang diidap Dickinson-lah yang membuatnya begitu tertutup. Para profesional medis meyakini, orang yang mengidap autisme sebagian besar juga mengidap epilepsi.
8. Hans Christian Andersen, Penulis Buku Anak 'Little Mermaid'
Tahukah Anda, siapa penulis kisah dongeng tentang 'Little Mermaid' dan 'The Ugly Duckling'? Ya, Moms, ia adalah Hans Christian Andersen, seorang penulis yang diketahui memiliki gangguan spektrum autisme. Dalam sebuah jurnal yang ditulis olehnya, dia menceritakan proses pencariannya dengan banyak wanita dan pria untuk mencari arti kasih sayang. Tapi semua cintanya itu tidak terbalas. Hal ini menunjukkan kemungkinan ia mengalami masalah bersosialisasi dengan orang lain.
9. Henry Cavendish, Ilmuwan Kimia, Fisika, dan Filsuf
Henry mungkin adalah salah satu ilmuwan terpenting dalam sejarah. Ia adalah seorang filsuf, ahli kimia, dan ahli fisika yang menemukan hidrogen. Semasa hidupnya ia dikenal sangat tertutup dengan orang lain dan selalu menghindari pertemuan dengan banyak orang. Bahkan dalam kesehariannya, dia hanya berkomunikasi lewat surat dengan para pelayannya. Misalnya saja, dalam memesan makanan, sampai meminta menambahkan tangga pribadi di bagian rumahnya pun lewat secarik catatan yang selalu ditinggalkan di atas meja.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Cavendish juga menghindari kontak mata dengan orang lain dan digambarkan oleh seorang kontemporer sebagai 'manusia yang paling dingin dan acuh tak acuh'. Tapi di sisi lain, dia merupakan orang yang cerdas.
10. Isaac Newton, Ilmuwan Penemu
Profesor psikologi di Universitas Cambridge, Inggris, Simon Baron-Cohen meyakini bahwa Isaac Newton, penemu gaya gravitasi ini adalah seorang yang memiliki gangguan spektrum Asperger. Itu karena, ahli fisika ini sangat jarang berbicara dan tidak bergaul baik dengan temannya.
Salah satu sikap yang menunjukkan sindromnya adalah ia tetap akan memberikan kuliah di ruang kosong walaupun tidak ada orang yang mendengarnya. Simon juga meyakini, bahwa Newton juga menderita depresi dan paranoia. Kondisi ini diperparah saat ia mengalami gangguan saraf pada usia 50 tahun.
ADVERTISEMENT
Kodi Lee merupakan salah satu orang yang cukup inspiratif di era abad 21 sekarang ini. Sebab, pria berumur 22 tahun dan mengidap kebutaan serta autisme ini menjadi pemenang American's Got Talent tahun 2019 lalu berkat permainan pianonya. Buta dan autis? Bagaimana Kodi bisa memainkannya?
Mengutip Mirror, Kodi memiliki keterampilan dalam bidang memori yang berhubungan dengan kemampuan artistik dan musik. Jadi, selama ini dia belajar piano bukan dari not balok, melainkan dari fotografi audio yang memungkinkannya untuk mengingat musik setelah mendengarkannya sekali.
Namun, karena gangguan autisme tersebut membuatnya sulit mengelola emosinya. Misalnya saja, Kodi malah tertawa secara spontan padahal ia sedang merasakan kesakitan.
Lewis Carroll adalah seorang penulis buku klasik anak-anak yang berjudul 'Alice in Wonderland'. Namun, di balik kesuksesan bukunya itu, Carroll ternyata punya gangguan autisme. Dia dikenal sebagai komunikator yang buruk dengan orang dewasa, tapi mudah berinteraksi dengan anak-anak. Ditambah, dia memiliki kondisi gagap yang parah. Namun di balik itu semua, selain memiliki imajinasi yang tinggi, Carroll juga memiliki kemampuan matematika yang hebat dan menganggap dirinya sebagai penemu minor. Inilah yang menyebabkan peneliti yakin dia mengidap autisme.
ADVERTISEMENT
Peneliti bernama Dr. Muhammad Arshad menerbitkan Jurnal Biografi Medis Royal Society of Medicine, sebuah makalah yang berisikan tentang Michaelangelo, seorang pematung, pelukis, arsitek, dan penyair adalah seorang yang mengidap autisme. Selain itu, profesor psikologi Michael Fitzgerald pun percaya Michaelangelo mengalami sindrom Asperger.
Diketahui semasa hidupnya Michaelangelo hanya mempunyai sedikit teman dan sulit untuk memulai percakapan. Ia pun memiliki temperamen yang bisa berubah dengan cepat, selalu melakukan rutinitas yang ketat, dan sulit berkomunikasi. Menurut Fitzgerald dan Arshad, Michelangelo memiliki ingatan yang sangat menawan, yang memungkinkannya membuat ratusan sketsa untuk Kapel Sistina dalam waktu singkat.
Nicola Tesla adalah seorang penemu yang menemukan gelombang radio dan dinamo motor. Tapi, di balik kejeniusannya itu, Tesla berjuang dengan kondisi sindrom Asperger yang dialaminya. Sejak kecil, ia memiliki rentang perhatian yang panjang dan sering mengerjakan sebuah temuan tunggal selama berjam-jam tanpa rasa bosan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut jurnal yang ditulis olehnya, ia diketahui menderita sejumlah besar fobia, sangat sensitif terhadap cahaya dan suara, suka mengisolasi dirinya sendiri, dan terobsesi dengan nomor 3. Tesla yang sensitif terhadap suara ini nyatanya membuat sebuah mesin dinamo yang tentu saja suaranya bising. Tapi berkat kemampuannya untuk memvisualisasikan mesin yang rumit, ia hanya mengujinya dengan menggunakan pikiran saja.
Apakah Anda atau anak Anda merupakan salah satu penggemar pokemon, Moms? Kalau ya, Anda pasti sudah tahu pencipta pokemon yakni Satoshi Tajiri. Satoshi merupakan seorang komikus yang memiliki sindrom Asperger. Pembuatan pokemon terinspirasi dari serangga-serangga yang dia amati sejak kecil.
Kebanyakan orang mengenal Susan sebagai orang yang introvert dan berasal dari Skotlandia. Namun setelah menjadi pemenang di Britain's Got Talent, seluruh dunia tahu bahwa ia bukanlah wanita biasa. Selain memiliki kemampuan bernyanyi opera yang luar biasa, Susan mengakui dirinya mengidap sindrom Asperger.
ADVERTISEMENT
Thomas Jefferson merupakan presiden ketiga Amerika Serikat yang diketahui memiliki gangguan spektrum autisme, sebab ia memiliki gejalanya. Misalnya saja, ia merasa tidak nyaman sebagai pembicara publik, dan tidak bisa berhubungan baik dengan orang lain. Bahkan sejumlah dokumen kontemporer merujuk kepekaan Jefferson terhadap suara-suara keras dan banyak rutinitas lainnya yang aneh, seperti bersahabat dengan burung mockingbird, peliharaannya sendiri.
Selain itu menurut seorang penulis dan jurnalis bernama Norm Ledgin yang menulis keseluruhan buku berjudul Diagnosing Jefferson berpendapat, Jefferson merupakan orang yang pemalu dan sensitif terhadap suara keras. Kebiasaan yang semakin menunjukkan autisme menurut Ledgin adalah Jefferson menghabiskan lebih dari 50 tahun untuk merenovasi rumahnya.
Mozart merupakan seorang pemusik dan pianis terkenal di zamannya. Bahkan namanya pun hingga ini masih bergaung. Semasa hidupnya, ia mampu menyusun simfoni pertamanya pada usia 8 tahun. Ia juga menunjukkan beberapa gejala kelainan spektrum autisme termasuk ekspresi yang sama, gerakan tangan dan kaki yang terus menerus, perubahan suasana hati yang ekstrem, dan kepekaan terhadap suara keras.
ADVERTISEMENT
Dalam satu insiden yang terdokumentasi dengan baik, Mozart yang bosan mulai melakukan jungkir balik dari brankas di atas meja sambil mengeong keras seperti kucing. Bahkan pada surat-surat yang ia tulis untuk keluarganya, terdapat pengulangan kata yang tidak berarti. Ini adalah salah satu tanda ia mengalami autisme, Moms.