4 Cara Mengajari Anak Bersyukur agar Tumbuh Bahagia

24 Desember 2024 17:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bersyukur dan bahagia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bersyukur dan bahagia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua pastinya ingin buah hatinya tumbuh menjadi sosok yang berbudi pekerti baik dan penuh rasa syukur. Biasanya, karakter ini dibentuk dengan membiasakan si kecil mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan sesuatu dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun, bersyukur tak terbatas pada ucapan terima kasih saja. Orang tua harus bisa menanamkan konsep syukur secara mendalam kepada si kecil agar bisa lebih bahagia menjalani hidup.
Ya Moms, sebuah studi yang dipublikasikan Journal of Happiness Studies bertajuk The Relationship Between Gratitude and Happiness in Young Children susunan Simone P. Nguyen, menunjukkan bahwa rasa syukur berkaitan dengan kebahagiaan pada anak berusia 5 tahun.
Menurut studi itu, menanamkan rasa syukur kepada anak sejak usia dini dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih bahagia. Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak untuk bersyukur?

Cara Mengajarkan Anak untuk Bersyukur

Ilustrasi anak yang diajarkan bersyukur oleh orang tuanya. Foto: Shutter Stock
Menurut Child Mind Institute, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menanamkan rasa syukur kepada anak sejak dini.
ADVERTISEMENT

1. Berikan contoh

Anak belajar banyak hal baru dengan cepat dari mengamati orang di sekelilingnya. Agar si kecil bisa tumbuh jadi sosok yang penuh rasa syukur, maka orang tua harus menunjukkan sikap itu.
Selalu ucapkan "terima kasih" yang tulus kepada orang lain, seperti tetangga, pegawai restoran, dan orang lain yang memberikan bantuan sekecil apa pun.
Jangan lupa pula untuk mengucapkan terima kasih kepada si kecil apabila mereka melakukan sesuatu yang bermanfaat, seperti merapikan mainan, membantu membuang sampah, dan sejenisnya.

2. Berdiskusi dengan anak tentang rasa syukur

Bagi sebagian anak, memahami emosi adalah hal yang cukup sulit. Oleh karena itu, bantu mereka mengidentifikasi perasaannya saat dihadapkan dengan situasi yang menuntut untuk bersyukur.
Coba tanyakan pada anak bagaimana perasaannya saat orang lain mengatakan terima kasih padanya. Begitupun saat mereka tidak mendapatkan ucapan terima kasih padahal sudah membantu.
ADVERTISEMENT
Mengulas perasaan si kecil akan membantu mereka memahami bahwa perilakunya memengaruhi orang lain. Hal ini juga memudahkan si kecil memahami manfaat secara emosional dari rasa syukur.

3. Dorong anak untuk berbagi

Ilustrasi anak belajar berbagi. Foto: Chay_Tee/Shutterstock
Biasanya anak memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap barang-barangnya. Meskipun ini hal yang wajar, tapi dorong si kecil untuk sesekali berbagi kepada sesama.
Ajarkan pula pada anak bahwa ungkapan terima kasih bisa dalam bentuk barang. Jadi, saat mereka mendapat bantuan, bisa ajari menyampaikan ucapan terima kasih dengan memberikan kue.
Saling memberi akan membantu si kecil untuk melihat bahwa manusia adalah makhluk yang saling terhubung dan membutuhkan satu sama lain.

4. Bantu anak untuk menciptakan perspektif yang tepat

Tidak semua manusia lahir dalam keadaan seberuntung kita. Nah, si kecil perlu memahami hal ini dengan perspektif yang tepat.
ADVERTISEMENT
Jangan membuat anak takut melihat orang lain yang mungkin tidak seberuntung dirinya. Buat mereka memahami bahwa semua orang memiliki kelebihan masing-masing. Hal ini akan membantu mereka lebih berempati dan tidak mendiskriminasi orang lain.