5 Cara Melatih Fokus Anak agar Mudah Memahami Pelajaran

1 November 2024 18:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar baca, tulis, dan berhitung (Calistung). Foto: Odua Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar baca, tulis, dan berhitung (Calistung). Foto: Odua Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kemampuan konsentrasi atau fokus anak harus menjadi perhatian utama setiap orang tua. Pasalnya, kemampuan inilah yang akan membantu si kecil mencerna pelajaran dengan mudah saat memasuki usia sekolah.
ADVERTISEMENT
Namun, anak-anak sangat mudah terdistraksi oleh hal-hal yang ada di sekelilingnya. Mengutip laman Brain Balance, rentang perhatian (attention span) anak juga lebih pendek dibandingkan orang dewasa.
Itulah mengapa orang tua disarankan untuk melatih konsentrasi atau fokus anak. Menurut PBS Kids, fokus ibarat otot tubuh yang perlu dilatih secara rutin agar semakin kuat. Pertanyaannya, bagaimana cara melatih fokus anak?

Cara Melatih Fokus Anak

Ilustrasi Melatih Fokus Anak. Foto: Komsan Loonprom/Shutterstock
Berikut beberapa cara melatih fokus yang disarankan PBS Kids untuk orang tua. Dengan melakukannya secara konsisten, Anda akan melihat perkembangan fokus anak yang semakin kuat.

1. Jadwalkan Waktu Latihan yang Realistis untuk Anak

Anak-anak dengan rentang usia 4-5 tahun biasanya hanya dapat berkonsentrasi selama 5 hingga 20 menit. Durasi konsentrasi mereka sangat tergantung pada tugas yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Jika tugasnya menyenangkan, si kecil akan cenderung berkonsentrasi lebih lama, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, disarankan bagi orang tua untuk melatih fokus anak tak lebih dari 20 menit. Pastikan pula tugasnya terasa menyenangkan untuk si kecil.

2. Lakukan Satu Hal pada Satu Waktu

Saat dewasa, kemampuan mengerjakan banyak tugas di waktu bersamaan (multitasking) mungkin dianggap sebagai kelebihan. Namun, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa multitasking dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi.
Mengacu pada hal tersebut, sebaiknya biasakan si kecil melakukan satu tugas dalam satu waktu. Untuk balita, Anda bisa melatih konsentrasinya dengan menyanyikan alfabet bersama-sama sambil melihat huruf-hurufnya.
Ketika anak sudah kelas 2 atau 3, minta mereka menyelesaikan satu soal yang pengoperasiannya cukup panjang. Misalnya persamaan yang melibatkan tambah (+), kali (x), dan bagi (:). Kerjakan secara bersama-sama dan jangan pindah ke soal berikutnya sebelum selesai.
ADVERTISEMENT

3. Pisahkan Ruang Bermain dan Belajar

Ilustrasi Anak Belajar. Foto: Shutterstock
Anak kecil sangat mudah terdistraksi, sehingga disarankan untuk memisahkan ruang bermain dan belajar. Anda tidak harus benar-benar membangun ruang khusus kok, Moms.
Anda bisa menetapkan satu ruang di rumah untuk belajar dan tidak boleh dijadikan tempat bermain. Misalnya, si kecil harus mengerjakan PR di meja ruang tamu. Lalu pastikan ruang ini bebas dari gawai atau mainan yang akan menarik perhatian anak.

4. Tetapkan Waktu Istirahat

Anak-anak perlu bergerak dan melakukan sesuatu yang berbeda agar tidak merasa lelah. Jangan paksa mereka duduk diam dalam waktu lama untuk mengerjakan tugas, apalagi jika si kecil baru pulang sekolah dan belum istirahat.
Dengan membiarkan anak bergerak atau bermain, mereka bisa mengisi ulang tenaganya. Namun, tetapkan waktu istirahatnya agar tidak kebablasan, Moms.
ADVERTISEMENT

5. Latihan Pernapasan

Latih si kecil bernapas menggunakan diafragma secara teratur. Kegiatan ini bermanfaat untuk memperlambat detak jantung dan menjernihkan pikiran.
Dampaknya, anak akan lebih mudah berkonsentrasi. Tidak hanya itu, latihan ini juga dapat membantu si kecil mengelola kecemasan saat dihadapkan dengan banyak tugas.