5 Pola Asuh untuk Anak Introvert agar Tidak Merasa Tertekan

9 Desember 2024 18:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengasuh anak yang introvert. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengasuh anak yang introvert. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda, sehingga orang tua tidak bisa menerapkan pola asuh yang sama ke semua anak. Misalnya, pola asuh untuk anak introvert bisa jadi berbeda dengan anak yang ekstrovert.
ADVERTISEMENT
Menurut Simply Psychology, introvert adalah sifat individu yang senang menghabiskan waktu sendiri untuk mengisi ulang energinya. Sebab, ketika seorang introvert berinteraksi dengan banyak orang, mereka akan mudah merasa lelah secara mental atau kehabisan energi.
Itulah yang membuat anak introvert biasanya lebih sering menarik diri dan pemalu. Sebaliknya, ekstrovert adalah istilah untuk individu yang mengisi ulang energinya dengan berinteraksi bersama orang lain.
Nah, untuk membuat anak introvert tumbuh menjadi sosok yang bahagia, yuk simak pola asuh yang tepat untuknya dalam artikel ini, Moms.

Pola Asuh untuk Anak Introvert

Ilustrasi mengasuh anak yang introvert. Foto: ANURAK PONGPATIMET/Shutterstock
Merujuk laman Child Savers dan Little Footprints, berikut pola asuh yang bisa diterapkan orang tua saat menghadapi buah hati yang memiliki kecenderungan introvert.
ADVERTISEMENT

1. Hargai kebutuhan anak yang ingin waktu sendiri

Anak introvert mengisi ulang energinya dengan menghabiskan waktu seorang diri. Biasanya mereka akan mendengarkan lagu, membaca, atau melakukan hobi mereka tanpa ingin diganggu.
Jika Anda menemukan si kecil menyendiri di kamarnya, terutama setelah menghabiskan waktu dengan teman-temannya, sebaiknya jangan diganggu. Biarkan mereka menikmati waktunya dengan tenang agar energinya lekas pulih.

2. Datanglah ke acara sosial lebih awal

Saat ingin menghadiri acara sosial, misalnya kumpul keluarga atau pesta pernikahan, sebaiknya jelaskan situasinya terlebih dahulu pada anak. Sampaikan bahwa acara tersebut akan dihadiri banyak orang agar si kecil tidak terkejut begitu tiba di lokasi acara.
Selain itu, disarankan datang lebih awal untuk membantu si kecil beradaptasi dengan tempat acara. Datang lebih awal juga membantu anak untuk menyiapkan mental selagi belum terlalu banyak orang yang hadir.
ADVERTISEMENT

3. Hindari membandingkan anak introvert dengan ekstrovert

Ekstrovert adalah sifat yang berkebalikan dari introvert. Artinya, anak yang ekstrovert lebih aktif bergerak dan senang bersosialisasi.
Kadang kala, orang tua lebih senang melihat anaknya aktif sehingga tanpa sengaja membandingkan anak introvert dengan ekstrovert. Namun, hal ini tidak boleh dilakukan karena dapat merusak harga diri anak hingga membuat si kecil tertekan.

4. Jangan memaksa anak untuk mencari banyak teman

Ilustrasi anak introvert bermain bersama teman sebaya. Foto: Shutter Stock
Kebanyakan orang tua mungkin senang melihat anak yang mudah berinteraksi dengan orang lain. Namun, jangan memaksa anak introvert untuk melakukan hal tersebut, karena akan membuat mereka tertekan.
Tak perlu khawatir anak yang introvert tidak memiliki teman. Mereka biasanya tetap akan mencari teman, tapi dalam jumlah yang sedikit. Sebab, orang introvert lebih senang lingkup pertemanan yang kecil.

5. Tegur mereka secara pribadi

Tidak ada anak yang senang dipermalukan di depan umum, terutama anak introvert yang cenderung pemalu. Oleh karena itu, ketika si kecil melakukan kesalahan, jangan langsung menegurnya di depan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya ajak anak untuk ngobrol berdua dan sampaikan kesalahannya dengan tutur kata lembut. Selain bisa menjaga harga diri anak, tindakan ini juga biasanya lebih efektif untuk menyadarkan anak dari kesalahannya.