Alasan Bayi Suka Masukkan Benda ke Mulut dan Risiko yang Perlu Diwaspadai

10 November 2022 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alasan Bayi Suka Masukkan Benda ke Mulut dan Risiko yang Perlu Diwaspadai. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Alasan Bayi Suka Masukkan Benda ke Mulut dan Risiko yang Perlu Diwaspadai. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Semakin bertambahnya usia, ada saja tingkah laku bayi yang menggemaskan. Salah satunya kebiasaan si kecil memasukkan tangan, mainan, remote, teether, atau benda apa pun yang ada di sekitar ke dalam mulut mereka. Perilaku ini umum ditunjukkan bayi kok, jadi orang tua tidak perlu khawatir.
ADVERTISEMENT
Tapi mungkin Anda jadi bertanya-tanya, kenapa sih bayi suka melakukannya? Dikutip dari Mom Junction, begitu bayi mengembangkan kemampuan mencengkeram dan dapat memegang sesuatu, pada momen itulah dia akan mencoba memasukkan segala sesuatu ke mulutnya. Cara ini untuk mencari tahu seperti apa tekstur, bentuk, dan bahkan rasa tersebut.
Nah Moms, bayi juga dilahirkan dengan refleks atau reaksi otot yang terjadi secara otomatis sebagai respons terhadap rangsangan. Spesifik refleks umum yang berhubungan dengan mulut adalah:
Ilustrasi bayi senang menjatuhkan mainan atau barang. Foto: Shutter Stock
Refleks rooting ini adalah fenomena alami dan merupakan penyebab bayi suka memasukkan segala sesuatu ke mulutnya, Moms. Dipercaya bahwa refleks tersebut akan membantu melatih otot-otot mulut, sehingga membuatnya lebih kuat untuk makan atau berbicara setelah usianya semakin bertambah. Bayi juga akan belajar melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan bibir, lidah, rahang, dan pipi.
ADVERTISEMENT
Beda cerita bila bayi sedang dalam fase tumbuh gigi. Bayi cenderung sering memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya untuk membantu menenangkan gusi yang sakit dan iritasi.

Waspadai Risiko Kesehatan Bila Bayi Sering Memasukkan Barang ke Mulutnya

Sebagian besar bayi akan mengalami fase memasukkan benda ke dalam mulutnya. Kebiasaan ini lama-kelamaan akan berhenti dengan sendirinya semakin bertambah usia, atau setelah dia menggunakan dot untuk minum susu.
Namun, Anda juga perlu memperhatikan beberapa risiko yang mungkin bisa dialami si kecil apabila terlalu sering memasukkan barang ke mulut, yakni:
Ilustrasi bayi memasukkan kaki ke mulut. Foto: Shutter Stock
1. Infeksi
Hati-hati karena bayi bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri atau virus apabila memasukkan benda yang telah terkontaminasi. Jadi, pastikan mainan bayi dibersihkan atau dicuci secara rutin, dan pastikan area bermainnya juga bersih. Bila perlu, pisahkan mainan bayi dengan kakak-kakaknya untuk mencegah perpindahan patogen.
ADVERTISEMENT
2. Tersedak
Bayi juga rentan tersedak apabila salah memasukkan barang ke mulutnya. Jadi, sebaiknya simpan barang atau mainan --terutama yang berukuran kecil-- agar tidak sembarangan diambil dan dimasukkan ke mulut oleh bayi. Bila ingin lebih aman, sediakan mainan yang tidak berisiko membuat bayi tersedak dan tidak berujung tajam agar tidak melukainya.
Jadi, penting sekali bagi para ibu dan ayah untuk mengawasi bayi bermain. Pastikan semua mainannya juga steril. Selain itu, dot atau teether juga cenderung lebih aman bagi bayi, jadi Anda bisa memberikannya sebagai mainan.
Tenang saja, karena kebiasaan memasukkan sesuatu ke mulutnya akan berhenti ketika anak berusia tiga tahun. Ada juga beberapa anak yang lebih lama, atau ia jadi mengembangkan kebiasaan mengisap jari atau ibu jari. Jika kebiasaan ini masih berlanjut, segera konsultasikan ke dokter anak karena mungkin si kecil memerlukan beberapa tindakan korektif atau alat-alat tertentu yang membantu menghentikan kebiasaannya.
ADVERTISEMENT