Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, imunisasi sangat penting bagi anak untuk memperkuat imunitas tubuh dan mencegah penularan berbagai penyakit. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), imunisasi diperkirakan dapat mencegah sekitar 2-3 juta kematian setiap tahunnya.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melansir, anak yang tidak diberikan imunisasi dasar lengkap tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap penyakit tersebut. Bila kuman berbahaya yang masuk cukup banyak maka tubuhnya tidak mampu melawan kuman sehingga bisa menyebabkan sakit berat, cacat, bahkan meninggal.
"Anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik, kakak dan teman lain di sekitarnya sehingga dapat menimbulkan wabah yang menyebar ke mana-mana menyebabkan cacat atau kematian lebih banyak," sebut Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, di laman IDAI.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, bila orang tua tidak mau anaknya diimunisasi berarti bisa membahayakan keselamatan anaknya dan anak-anak lain di sekitarnya. Sebab mereka jadi mudah tertular penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan sakit berat, cacat atau kematian.
Namun beberapa orang tua terkadang cemas saat hendak membawa anaknya imunisasi. Sebab anaknya jadi demam dan nafsu makannya menurun. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Tips Mengatasi Anak yang Demam Setelah Imunisasi
dr. Soedjatmiko mengatakan, setelah imunisasi kadang-kadang timbul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Seperti demam ringan sampai tinggi, bengkak, kemerahan, sehingga anak jadi agak rewel.
"Itu adalah reaksi yang umum terjadi setelah imunisasi. Umumnya akan hilang dalam 3-4 hari, walaupun kadang-kadang ada yang berlangsung lebih lama," katanya.
ADVERTISEMENT
Tapi tak perlu panik berlebihan jika si kecil mengalami tanda-tanda seperti di atas, Moms. Sebab itu artinya vaksin sedang bekerja di dalam tubuh anak. Sehingga ia mendapat antibodi baru yang akan membuat tubuhnya tidak mudah terserang virus dan penyakit.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Beri obat penurun panas tiap 4 jam
- Kompres air hangat
- Pakaian anak pakaian tipis
- Jangan diselimuti
- Beri ASI lebih sering
- Jika tak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter.