Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada anak yang mengalaminya akan timbul bentol-bentol kemerahan di area tubuh, berbatas tegas, memudar bila ditekan, dan disertai dengan gatal-gatal. Bila dilihat secara kasat mata, bentuk bentolnya akan seperti digigit nyamuk atau ulat bulu.
"Penyebabnya bermacam-macam, tersering adalah alergi yang dapat dicetuskan oleh makanan atau obat. Namun, tidak hanya alergi. Juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, maupun faktor fisik seperti suhu panas, dingin, atau penyakit autoimun," jelas Dokter Spesialis Anak sekaligus expert kumparanMOM, dr. Reza Abdussalam, Sp.A.
Menurut dr. Reza, urtikaria dapat timbul 1-2 jam setelah terpapar dengan faktor pencetusnya, Moms. Namun, urtikaria dapat terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan lama berlangsungnya, yakni akut (kurang dari enam minggu) dan kronik (lebih dari enam minggu).
ADVERTISEMENT
Meski dikategorikan bukan penyakit yang berbahaya, tetapi biduran yang dialami anak mungkin akan membuatnya tidak nyaman. Aktivitasnya sehari-hari akan terganggu. Sehingga, Anda pun tetap perlu mengatasinya dengan tepat.
Lantas, Apakah Anak dengan Biduran Boleh Mandi?
Jawabannya, boleh saja kok!
"Tidak ada larangan bagi anak yang mengalami urtikaria untuk mandi. Tetap mandi seperti biasa," tegas dr. Reza.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan losion antigatal untuk membantu mengurangi rasa gatal yang dialami si kecil. Dokter pun juga biasanya akan meresepkan antihistamin --obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengatasi alergi-- yang dosisnya disesuaikan dengan usia masing-masing anak.
"Untuk mencegah urtikaria berulang, alangkah baiknya orang tua mengenali penyebab atau zat pencetusnya. Sehingga bisa dicegah di kemudian hari," tutup dr. Reza.
ADVERTISEMENT