Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anak Mona Ratuliu Alami Separation Anxiety, Bagaimana Cara Mengatasinya?
15 September 2023 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Keharusan untuk berpisah dengan anak karena bekerja atau sekolah setiap harinya mungkin terasa berat bagi orang tua. Apalagi jika si kecil kerap merengek dan menangis setiap kali Anda akan pergi, seperti anak Mona Ratuliu dan Indra Brasco .
ADVERTISEMENT
Lewat salah satu unggahan di laman Instagram pribadinya, Indra membagikan momen saat anaknya, Numa, dan keponakannya, Balint, menangis karena hendak ditinggal bekerja.
Menurut pria 48 tahun tersebut, hal ini terjadi karena biasanya Indra dan Mona tidak meninggalkan anak-anaknya dalam waktu yang bersamaan.
“Jadi ceritanya… Alhamdulillah akhirnya #yandabunda dapet sinetron barengan dengan judul yang sama & jadi pasangan suami istri lagi… Jadi kalo berangkat shooting barengan terus, hepi sih bisa kerja bareng lagi… Tapi beratnya begitu pamitan sama duo kriwil ini, biasanya yang pergi gantian kok ini 22nya pergi, jadi inilah drama yang berat buat kita berdua,” kata Indra dalam keterangannya.
Ya Moms, apa yang dialami oleh Numa dan Balint disebut sebagai separation anxiety, yaitu kecemasan pada anak saat harus berpisah dari orang tuanya. Hal ini wajar terjadi pada balita yang belum paham soal perpisahan dan masih belajar untuk beradaptasi pada situasi tanpa orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Yang Bisa Dilakukan Jika Anak Mengalami Separation Anxiety
Sebelum mencari tahu soal cara untuk mengatasinya, penting bagi Anda untuk memahami bahwa ada banyak hal yang bisa memicu separation anxiety pada anak. Menurut psikoterapis, Fran Walfish, pergi tiba-tiba, membawa anak ke pertemuan besar, dan membiarkan anak tidur sendiri bisa memicu separation anxiety jika tidak dilakukan secara perlahan, seperti dikutip dari Parents.
Profesor perkembangan manusia dan ilmu keluarga di Messiah University, Pennsylvania, Erin Boyd-Soisson, Ph.D mengatakan, kecemasan ini umumnya dialami anak usia 8-18 bulan. Anak-anak yang enggan ditinggalkan oleh orang tua atau pengasuhnya akan merengek, menangis, mengamuk, dan menolak orang lain agar ibu dan ayahnya tidak pergi. Si kecil juga akan menunjukkan sikap ketakutan dan kegelisahan saat orang tuanya tidak ada didekatnya.
ADVERTISEMENT
Separation anxiety pada balita bisa berlangsung lama tergantung pada bagaimana orang tua membantu anak untuk mengatasinya. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan kecemasan pada si kecil:
Jangan pergi mendadak
Penting untuk memberi tahu anak jauh-jauh hari sebelum Anda hendak meninggalkannya. Beri tahu bahwa ibu dan ayah akan pergi ke suatu tempat selama beberapa jam dan akan kembali lagi nanti.
Psikolog anak di Children’s Mercy Hospital, Vincent Barone, Ph.D., juga tidak menyarankan orang tua untuk pergi dengan menyelinap, karena ini akan membuat balita khawatir saat Anda tiba-tiba menghilang, Moms.
Tidak menunjukkan sikap cemas
Mungkin terasa berat bagi orang tua untuk meninggalkan anak di rumah dan dititipkan ke orang lain. Tapi, kecemasan yang dirasakan orang tua juga bisa dirasakan oleh si kecil, lho.
ADVERTISEMENT
“Jika Anda bersikap cemas, atau terus-menerus membalas pelukan anak, mereka akan berpikir ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” ujar Vincent.
Jadikan rutinitas
Cobalah untuk latihan meninggalkan anak secara perlahan dalam jeda waktu singkat dulu. Ini akan membantu anak untuk terbiasa dengan situasi tertentu tanpa kedua orang tuanya.
Siapkan aktivitas
Mintalah pengasuh atau neneknya untuk segera mengajak anak beraktivitas setelah Anda pergi. Misalnya dengan mengajaknya bermain yang menggunakan gerakan fisik, sehingga pikiran anak pun akan teralihkan dan kekhawatirannya juga menghilang.
Berikan afirmasi
Kecemasan anak adalah normal jadi terimalah, Moms.
“Ibu tahu kamu akan bersenang-senang sama Nenek, tapi boleh kok kalau kamu kangen sama Ibu. Nanti bilang aja ya sama Nenek kalau kamu kangen Ibu, jadi Nenek bisa peluk kamu erat-erat,” kata pemilik Babygroup, Inc, Donna Holloran.
ADVERTISEMENT