Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apa yang Harus Dilakukan Suami Menjelang Istri Melahirkan? Ini Daftarnya!
27 November 2020 11:51 WIB
ADVERTISEMENT
Sebelum ibu melahirkan dan bayi tercinta hadir di dunia, ada banyak hal yang harus disiapkan. Namun persiapan ini bukan cuma dilakukan oleh ibu atau sang istri. Sebaiknya, keluarga terutama suami alias sang calon ayah juga bersiap-siap!
ADVERTISEMENT
Dan yang kita maksud persiapan ini tidak hanya apa-apa yang terkait dengan kebutuhan si kecil saja seperti biaya persalinan atau baju hingga selimutnya, Moms.
Untuk memudahkan Anda memastikan suami tahu apa-apa saja yang perlu ia siapkan atau lakukan sebagai calon ayah, berikut kumparanMOM membuat daftarnya.
11 Hal yang Perlu Dilakukan Suami Sebelum Istri Melahirkan
1.Sepakat tentang Rencana Persalinan
Anda ingin bersalin di rumah, klinik, tempat bidan, rumah sakit bersalin atau rumah sakit umum? Ingin bersalin dengan metode waterbirth atau hypnobirthing? Ingin bersalin didampingi seorang doula? Ingin melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)? Ingin tali plasenta bayi tidak digunting setelah lahir?
Ingin mendokumentasikan momen persalinan dengan menyewa jasa foto atau videografer profesional? Ingin ayah mengadzani si kecil di samping Anda?
ADVERTISEMENT
Ingin ruangan disetrilkan dulu sebagai antisipasi di masa pandemi? Tidak mau dijenguk dulu oleh keluarga dan kerabat sampai Anda merasa benar-benar siap?
Moms, apa pun rencana persalinan Anda, pastikan calon ayah sudah tahu, menyepakati dan mempersiapkan diri juga untuk menjalankan rencana ini. Bayangkan bila ia tidak tahu dengan pasti dan tidak siap, lantas pada hari H malah jadi tidak mendukung Anda? Bisa-bisa jadi drama!
2.Sepakat tentang Perawatan dan Pengasuhan Bayi
Suami juga perlu menyepakati dengan Anda hal-hal detil terkait perawatan dan pengasuhan bayi. Misalnya sepakat setelah dari RS akan tinggal atau pulang ke mana, akankah ada orang tua atau kerabat yang akan membantu merawat bayi, apakah akan memerlukan asisten tambahan atau babysitter?
ADVERTISEMENT
Lalu siapa yang akan bertugas mengganti popok bayi, siapa yang bangun di malam hari bila bayi menangis dan minta susu (jika bayi diberi formula), siapa yang akan mengurus urusan rumah tangga lainnya?
3.Menyiapkan Nama
Idealnya, suami dan Anda sudah menyiapkan nama bayi sebelum persalinan. Bila merasa belum yakin, siapkan lah beberapa nama untuk kelak dipilih saat si kecil lahir.
Menyiapkan nama lebih dulu dapat membuat Anda berdua terhindar dari diskusi (atau debat!) yang menguras tenaga, pikiran maupun emosi setelah persalinan. Berkas-berkas bayi seperti surat keterangan lahir pun jadi dapat diurus lebih cepat.
Butuh ide atau inspirasi nama bayi? Klik saja tautan ini .
4.Bicara dengan Keluarganya
Setelah sepakat soal rencana persalinan dengan ayah, bila dirasa perlu mintalah ia untuk menyampaikan pada keluarganya. Misalnya menjelaskan kepada orang tua dan saudara-saudaranya bagaimana dan kapan mereka dapat berkunjung, bagaimana Anda ingin menyusui bayi, siapa yang akan memberi si kecil nama dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, keluarganya akan lebih mudah memahami dan menghargai pilihan Anda. Sebab seringkali, suami lupa menjelaskan hal ini sehingga bisa membuat semua pihak merasa tidak nyaman.
5.Sepakat soal di Mana Bayi Akan Tidur
Melakukan diskusi tentang di mana bayi akan tidur juga pada dasarnya adalah diskusi tentang keamanan si kecil sekaligus pengaturan tidur seluruh anggota keluarga hingga sekian tahun ke depan. Bayi, ibu maupun calon ayah perlu dapat beristirahat dengan baik kan, Moms?
Itulah kenapa diskusi mengenai hal ini perlu dilakukan sebelum waktu persalinan tiba dan bayi lahir ke dunia.
6.Merakit Mebel Bayi
Mebel atau perabot bayi saat ini banyak yang perlu dirakit sendiri. Harganya mungkin lebih murah, tapi artinya perlu disiapkan sebelum bayi lahir lho, Moms! Bila Anda ingin ayah melakukannya, ingatkan ia segera.
ADVERTISEMENT
Begitu juga bila Anda dan suami menyiapkan kamar tersendiri bagi bayi. Siapkan semuanya sekarang, karena setelah si kecil hadir nanti, Anda dan suami kemungkinan besar akan sibuk dan terlalu lelah untuk melakukannya.
Lagipula, bila Ayah hendak mengecat ulang kamar bayi, tentu juga akan butuh waktu untuk menghilangkan baunya.
7.Beres-beres dan Bersih-bersih!
Kehadiran anggota baru, bisa jadi membuat Anda dan suami tidak sempat bersih-bersih rumah. Jadi bila mau melakukannya, lakukan lah sekarang. Bersihkan AC, cuci sofa, sedot debu karpet, sikat kamar mandi, apa pun yang Anda rasa perlu!
Dengan cara ini, ketika banyak keluarga dan kerabat datang ke rumah menjenguk bayi (dan ibu sedang tak berdaya karena masih dalam masa pemulihan) ayah tidak perlu repot-repot lagi.
ADVERTISEMENT
8.Mengisi Kulkas atau Stok Makanan
Bila selama ini ibu yang memasak di rumah, sebelum bayi lahir sebaiknya ayah menyiapkan stok makanan atau mengisi kulkas setidaknya untuk persediaan 2 minggu. Kalau pun bisa dan mau memasak sendiri, ketika nanti bayi lahir mungkin ayah jadi lebih sibuk, lho!
Bagaimana dengan beli makanan atau jajan? Bisa saja sih, tapi tidak hanya boros mungkin ayah juga akan cepat bosan! Belum lagi masalah kebersihannya.
Lebih baik, isi kulkas dan lemari dengan lauk siap saji dan bekukan beberapa masakan yang mudah dihangatkan kembali.
9.Bermesraan dan Bercinta Sesering Mungkin
Setelah bayi lahir, ibu baru dan ayah harus 'puasa' bercinta untuk beberapa waktu. Kontak fisik antara Anda berdua mungkin juga akan berkurang, karena kesibukan mengurus bayi sekaligus beradaptasi.
ADVERTISEMENT
Karena itu, manfaatkan waktu sebaik mungkin. Bila perlu, minta ayah merancang perjalanan babymoon ke satu destinasi romantis, Moms! Tapi bila dana terbatas, coba saja menghabiskan lebih banyak waktu berdua.
10.Urus Hewan Peliharaan, Kendaraan dan Hobi
Ingin poles mobil? Urus modifikasi motor? Renovasi kolam ikan kesayangan? Lebih baik suami melakukannya sebelum Anda melahirkan, deh.
Setelah Anda melahirkan nanti semua waktu maupun uang mungkin perlu diprioritaskan untuk kepentingan ibu dan bayi.
11.Beli Car Seat dan Pelajari Cara Menggunakannya
Membeli car seat atau kursi khusus untuk tempat duduk bayi di dalam mobil sangat penting demi keselamatan si kecil. Banyak orang yang berpikir, bayi lebih aman dipeluk atau dipangku selama perjalanan, padahal ini salah besar, Moms. Sejak perjalanan berkendara pertamanya (misalnya saat pulang ke rumah dari rumah sakit), bayi perlu car seat.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan car seat, dampak cedera akibat terjadinya kecelakaan bisa diminimalisir. Apalagi tubuh si kecil masih rentan. Ia perlu car seat untuk melindungi kepala, leher dan tulang belakangnya dari risiko cedera.
Jadi jangan lupa beli car seat sebelum melahirkan , ya!