Apa yang Tak Diperoleh Bayi Bila Dilahirkan Caesar dan Dampaknya

6 Desember 2021 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi: Bayi yang Lahir Lewat Persalinan Caesar Miliki Mikrobioma Lebih Rendah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Studi: Bayi yang Lahir Lewat Persalinan Caesar Miliki Mikrobioma Lebih Rendah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kondisi yang mengharuskan ibu melahirkan dengan operasi caesar. Antara lain kondisi tekanan darah tinggi atau preeklamsia, kondisi gawat janin, tali pusat masuk ke serviks, plasenta previa, kondisi bayi di dalam kandungan yang tidak stabil, hingga kegagalan dalam proses persalinan.
ADVERTISEMENT
Persalinan caesar tentu memiliki banyak perbedaan dengan persalinan normal melalui vagina Tak hanya pada tahapan persalinan dan prosedur medis yang akan ibu jalani, tapi juga perbedaan yang akan dialami oleh bayi. Salah satunya, soal paparan bakteri.
Apa maksudnya?

Bayi yang Lahir Caesar Tidak Terpapar Bakteri Baik

Studi: Bayi yang Lahir Lewat Persalinan Caesar Miliki Mikrobioma Lebih Rendah. Foto: Pixabay
Saat bayi lahir melalui vagina, bayi terpapar dengan bakteri baik di jalan lahir. Bakteri ini akan masuk ke usus bayi dan membentuk dasar mikrobioma khas. Mikrobioma merupakan mikroba baik termasuk bakteri, jamur, atau protozoa yang hidup dalam tubuh manusia dan memiliki peran penting dalam imunitas, nutrisi, dan perkembangan.
Sementara bila dilahirkan dengan operasi caesar, bayi tidak mendapat paparan bakteri ini sehingga mikrobioma mereka rendah dibandingkan bayi yang lahir lewat vagina.
ADVERTISEMENT
Alih-alih, bayi yang lahir caesar kemungkinan terpapar oleh bakteri lain yang ada di rumah sakit. Padahal, paparan bakteri baik memiliki hubungan erat dengan kesehatan.
Mengutip New Scientist, ini lah kenapa bayi yang lahir lewat operasi caesar akan lebih sulit melawan penyakit dan mungkin mengalami keterlambatan perkembangan. Mereka juga memiliki risiko mengalami obesitas, asma, dan eksim yang lebih tinggi dibanding bayi yang lahir normal.
Hal ini turut dibuktikan oleh sebuah penelitian di University College London, Inggris. Para peneliti menemukan sekitar 80 persen bayi yang lahir dengan operasi caesar memiliki bakteri yang didapat di rumah sakit di usus mereka saat lahir. Sementara bayi yang lahir secara pervaginam memiliki sekitar 50 persen saja. Bakteri tersebut membentuk sekitar 30 persen pada bayi yang lahir secara caesar dan 10 persen pada mereka yang lahir secara normal.
ADVERTISEMENT

Bisakah Bayi yang Lahir Caesar Tumbuh Sehat?

Studi: Bayi yang Lahir Lewat Persalinan Caesar Miliki Mikrobioma Lebih Rendah. Foto: Shutterstock
Risiko kesehatan pada bayi yang lahir caesar memang perlu diwaspadai. Namun penelitian yang sama menemukan bahwa pada saat bayi berusia 6-9 bulan, perbedaan risiko ini sebagian besar hilang.
Kita juga bisa meningkatkan peluang bayi yang lahir caesar terpapar bakteri baik dengan melaksanakan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini setelah bayi lahir. Bila Anda harus melahirkan caesar, coba saja diskusikan mengenai hal ini dengan dokter. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir ya, Moms!