Apakah KB Harus Dilakukan Saat Haid? Ini Jawabannya Menurut Ahli

29 Oktober 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KB suntik 3 bulan. Foto: Doucefleur/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KB suntik 3 bulan. Foto: Doucefleur/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Keputusan untuk KB harus dipertimbangkan dengan matang, Moms. Tidak hanya memilih tipe KB yang sesuai, tapi juga perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melakukannya. Pertanyaannya, apakah KB harus dilakukan saat haid?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, ini tergantung jenis kontrasepsi yang dipilih. Misalnya KB tipe suntik tersedia dalam dua bentuk, yakni suntik 1 bulan dan 3 bulan. Masing-masing harus dilakukan sesuai periode yang ditentukan.
Jadi meski sedang menstruasi, ketika jadwal suntik KB tiba, Anda tetap harus mengunjungi dokter atau bidan untuk kembali suntik ya, Moms. Terlambat suntik justru bisa bisa menurunkan efektivitasnya.
Lalu, bagaimana dengan jenis kontrasepsi lain? Agar lebih paham, yuk simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Kapan Waktu Terbaik untuk KB?

Ilustrasi pil KB. Foto: Image Point Fr/Shutterstock
Alat kontrasepsi yang digunakan untuk mengontrol kehamilan (birth control) ada banyak bentuknya. Masing-masing memiliki jadwal dan periode pemakaian yang berbeda.
Namun umumnya, semua jenis kontrasepsi boleh didapatkan kapan saja, termasuk saat sedang menstruasi. Sebab sebagaimana disebutkan dalam laman National Health Service, penyuntikan di hari pertama haid justru bisa meningkatkan efektivitasnya. Jadi, Anda bisa mencegah kehamilan secara optimal.
ADVERTISEMENT
Hal serupa berlaku untuk kontrasepsi jenis pil. Menurut laman Planned Parenthood, Anda bisa mengonsumsi pil KB tepat setelah menstruasi datang. Namun terkadang, kontrasepsi cadangan seperti kondom diperlukan guna meningkatkan efektivitasnya.
Umumnya, ada dua jenis pil yang biasa digunakan, yakni pil kombinasi (progestin-estrogen) dan pil progestin. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda, yakni:

1. Pil Kombinasi

Pil kombinasi mengandung hormon estrogen dan progestin. Jika seseorang mengonsumsi pil KB selama 5 hari setelah menstruasi dimulai, efektivitasnya semakin bagus. Misalnya haid dimulai Senin pagi, maka Anda bisa mengonsumsinya pada Selasa-Sabtu untuk mencegah kehamilan.
Namun, jika Anda mengonsumsi pil di luar siklus menstruasi, maka Anda perlu meminumnya selama 7 hari. Sebagai perlindungan tambahan, Anda perlu gunakan metode kontrasepsi lain seperti kondom agar tidak kebobolan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pil KB. Foto: Ivanova Tanja/shutterstock

2. Pil Progestin

Pil progestin memiliki satu jenis hormon saja, yakni progestin. Jenis kontrasepsi ini bekerja efektif setelah 48 jam dikonsumsi. Jadi, dalam waktu 2 hari tersebut, Anda harus tetap menggunakan kontrasepsi cadangan seperti kondom.
Untuk meminimalkan kemungkinan hamil, Anda harus meminum pil progestin di waktu yang sama setiap hari. Apabila terlewat, maka gunakan metode kontrasepsi cadangan untuk memaksimalkan daya kerjanya.

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi

Ilustrasi KB IUD Foto: Image Point Fr/Shutterstock
Selain KB suntik dan pil, ada juga alat kontrasepsi lain yang terbukti efektif mencegah kehamilan. Dirangkum dari buku Otonomi Reproduksi dan Kontrasepsi: Gender Equality susunan Dr. Yunita Amraeni, berikut uraiannya:
ADVERTISEMENT