Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah plasenta saat hamil dikenal dengan istilah plasenta akreta . Ini merupakan kondisi di mana plasenta yang tumbuh terlalu dalam atau justru melewati dinding rahim, sehingga tidak bisa terlepas secara alami saat ibu melahirkan bayi.
Lantas, apa bahayanya plasenta akreta bagi ibu hamil?
Kondisi Plasenta Akreta yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Plasenta akreta sangat berbahaya bagi ibu hamil. Mengutip Mayo Clinic, ibu hamil dengan plasenta akreta berisiko mengalami pendarahan vagina yang parah setelah melahirkan sehingga membutuhkan transfusi darah. Pendarahan ini bisa menyebabkan darah tidak bisa mengalami pembekuan normal yang disebut koagulopati intravaskuler diseminata.
Selain itu, ibu hamil juga bisa mengalami berbagai komplikasi berbahaya termasuk sindrom gangguan pernapasan atau gagal paru-paru dan juga gagal ginjal setelah melahirkan. Semua kondisi tersebut bisa mengancam jiwa ibu hamil dan menyebabkan kematian sebagai risiko terburuknya, Moms.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dokter spesialis kandungan di Universitas Pennsylvania, Nathaniel G. DeNicola, MD, menjelaskan bahwa ibu hamil dengan plasenta akreta berisiko menjalani tindakan operasi pengangkatan rahim atau histerektomi.
“Sering kali, pengobatan utama untuk plasenta akreta adalah pengangkatan rahim pada saat melahirkan atau prosedur yang disebut Histerektomi Cesarean, terkadang disingkat C-Hyst. Dan sementara ini, jelas berarti bahwa seorang wanita tidak akan bisa hamil lagi di masa depan,” jelas dr. Nathaniel seperti dikutip dari Parents.
Pada kasus yang jarang terjadi di mana rahim bisa diselamatkan, kemungkinan besar rahim akan mengalami kerusakan parah sehingga sulit untuk terjadi kehamilan lagi di masa depan. Beberapa organ lain di dekat rahim seperti kandung kemih dan usus juga bisa mengalami kerusakan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
“Bahkan dalam kasus yang jarang, di mana rahim dapat diselamatkan, rahim mungkin memiliki jaringan parut yang signifikan, sehingga akan sulit untuk mendapatkan kehamilan selanjutnya,” kata dr. Nathaniel.
Sayangnya, sampai saat ini masih belum diketahui penyebab pasti plasenta akreta yang berbahaya bagi ibu hamil. Tetapi, ibu hamil dengan riwayat operasi caesar dan kelainan lapisan rahim memiliki risiko lebih besar terhadap kondisi ini.