Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bayi Rentan Jatuh saat Merangkak di Kasur, Wajib Perhatikan Ini, Moms!
12 Oktober 2023 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tummy time sudah bisa dilakukan sejak bayi baru lahir. Aktivitas ini memiliki segudang manfaat bagi tumbuh kembang bayi , antara lain belajar mengontrol kepala hingga leher, menguatkan punggung, otot bahu, dan perut, serta membantu perkembangan motorik dan sensoriknya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mungkin masih banyak yang belum memahami lokasi-lokasi yang aman dan kurang aman bila ingin mengajak bayi melakukan tummy time. Salah satunya dilakukan di kasur, terutama yang tinggi.
Ya Moms, saat bayi mulai belajar merangkak, ia akan mencoba untuk bergerak ke sana kemari sebagai bentuk eksplorasi. Namun, perlu dipahami juga bahwa saat tummy time dan belajar merangkak di kasur, maka kemungkinan ia terjatuh juga semakin besar. Sebab, saat si kecil sedang berada di fase merangkak, ia cenderung mulai lihai bergerak dan juga semakin cepat.
Makanya, orang tua patut waspada bila bayi sudah mulai merangkak ke ujung tempat tidur. Karena bayi belum bisa memahami bahwa ia akan terjatuh jika melangkah lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana seharusnya tummy time dilakukan?
Yang Perlu Orang Tua Perhatikan saat Bayi Belajar Merangkak di Kasur
Kasur mungkin terlihat aman di mata sebagian orang untuk beraktivitas bersama bayi karena tempatnya empuk. Tetapi, sebenarnya melakukan tummy time di kasur kurang disarankan. Salah satunya meningkatkan risiko bayi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Selain SIDS, bayi yang melakukan tummy time di tempat tidur juga rentan terguling dari pinggir kasur.
"Melakukan tummy time di kasur biasanya dipenuhi selimut, bantal, dan guling, yang tentunya bisa berbahaya. Juga, meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi atau SIDS," ungkap Dokter Spesialis Anak sekaligus Expert kumparanMOM, dr. Aisya Fikritama, SpA.
Justru, dr. Aisya menyarankan agar tummy time lebih baik dilakukan di tempat yang keras, datar, dan rendah. Misalnya, Anda bisa meletakkan bayi di lantai, karpet, matras tipis, tikar, atau playmar yang nyaman.
ADVERTISEMENT
Selain memastikan dilakukan di tempat yang keras dan datar, ia juga mengingatkan agar selama tummy time berlangsung bayi wajib ditemani orang dewasa. Anda pun dapat menemani bayi dengan ikut berbaring tengkurap di sampingnya, lalu memposisikan diri berhadap-hadapan dengan bayi sambil diajak ngobrol atau bernyanyi.
Tips Aman Ajak Bayi Tummy Time
1. Posisi Bayi
Bila baru pertama kali bayi melakukan tummy time, maka posisikan bayi dengan posisi tengkurap di dada atau di pangkuan selama beberapa menit. Biarkan si kecil beradaptasi terlebih dahulu. Ingat, tummy time sudah bisa dilakukan sejak bayi baru lahir, lho!
Setelah usianya semakin bertambah, Anda bisa menambah durasi tummy time sesuai dengan kemampuannya. Lakukan dua hingga tiga kali dalam sehari dengan durasi 3-5 menit, dan bisa ditambah setelah ia semakin besar.
ADVERTISEMENT
2. Pilih Waktu yang Tepat
Carilah waktu-waktu saat ia dalam kondisi terbangun, senang, dan bahagia. Misalnya, sebelum atau setelah bangun tidur, dan usai berganti popok.
Namun, hindari bayi tummy time saat ia baru selesai makan karena meningkatkan risiko muntah. Anda sebaiknya tunggu 45 menit hingga satu jam setelah makan bila ingin melakukan kegiatan tersebut.
3. Pastikan Area Aman
Yang tidak kalah penting adalah memastikan lokasi tummy time bersih dan tidak terdapat barang-barang berbahaya. Ini perlu dilakukan agar bayi tidak tertindih atau tertabrak oleg barang yang tidak diperlukan dalam aktivitas tummy time-nya, Moms.
4. Mainan yang Menarik Bayi
Saat melakukan tummy time, Anda bisa menyiapkan berbagai macam mainan yang menarik perhatian bayi, seperti bunyi-bunyian atau warna-warna kontras.
ADVERTISEMENT
"Letakkan satu atau beberapa mainan yang cerah, maka si kecil akan berusaha meraihnya. Bisa menarik mundur agar si kecil bisa maju untuk meraihnya," tutup dr. Aisya.