Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bayi Sering Muntah Waspada Kena GERD, Kenali Ciri-cirinya!
22 Maret 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seperti yang dialami oleh pengguna TikTok @steffanyoctavina, yang menceritakan bayi perempuannya sampai mendapatkan pengobatan karena muntah lebih dari lima kali dalam sehari. Bayi yang bernama Chloe itu berkali-kali muntah setiap dikasih minum susu. Berat badannya juga turun cukup banyak.
Karena takut sang bayi dehidrasi, sang ibu pun membawa Chloe ke IGD untuk mendapat penanganan. Chloe juga dibawa ke dokter spesialis anak dan juga konsultan gastro hepatologi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bayinya mengalami GERD.
"Ternyata Chloe kena GERD itu karena alergi kata dokternya," ucap Steffany, ibu dari Chloe yang menceritakan pengalamannya pada sebuah video di TikTok.
Kok bisa ya bayi mengalami GERD? Eits, Anda juga perlu tahu bahwa ada masalah kesehatan serupa yang menyebabkan seringnya bayi mengalami muntah, yakni GER. Apa bedanya? Kapan bayi disebut mengalami GER atau GERD?
ADVERTISEMENT
Yuk, simak penjelasan dari dokter spesialis anak sekaligus expert kumparanMOM, dr. Aisya Fikritama, SpA berikut ini.
Waspada GER atau GERD pada Bayi yang Kerap Muntah
Menurut dr. Aisya, bayi bisa saja mengalami kelainan yang menyebabkan muntah secara terus-menerus, yakni gastroesophageal reflux atau yang bisa disebut juga GER. Ini merupakan kondisi kembalinya isi lambung ke kerongkongan, lalu keluar lewat mulut.
"Kandungan isi lambung itu bisa air liur, makanan, minuman, lalu pengeluaran sekresi dari kelenjar pankreas, kemudian mengeluarkan cairan dari empedu," ujar dr. Aisya kepada kumparanMOM.
Kasus muntah atau gumoh terjadi hampir pada 70 persen bayi berusia 4 bulan. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), GER sudah mulai bisa dialami ketika bayi berusia 2 atau 3 minggu, dan akan memuncak ketika usianya mencapai 4-5 bulan.
ADVERTISEMENT
"Pada kebanyakan bayi, GER itu akan hilang dengan sendirinya setelah semakin sempurnanya fungsi pencernaan. Dan selain itu, gejala GER akan membaik ketika si kecil sudah mulai bisa duduk dan diperkenalkan dengan makanan padat," jelasnya.
Lantas, apa bedanya GER dengan GERD seperti yang dialami Chloe? Anda mungkin sudah cukup familiar dengan istilah GERD atau gastroesophageal reflux disease. Namun, pada bayi, biasanya telah menjadi penyakit dan dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Salah satu tanda bayi mengalami GERD adalah selalu berusaha untuk mengeluarkan susu dari perutnya.
"Ketika GERD, bayi akan muntah dan tampak harus berusaha keras untuk mengeluarkan susu dari dalam perutnya. Dan hal ini berbeda dengan GER, di mana susu akan mengalir begitu saja keluar dari mulut bayi," tutur dr. Aisya.
ADVERTISEMENT
AAP menyebut penderita GER sebagai happy spitter, karena bayi yang mengalaminya tidak tampak menderita. Sementara bayi yang mengalami GERD kerap mudah dan tampak mengejan, tidak nyaman, serta rewel. Jadi, bayi bisa dikatakan GERD jika keluarnya isi lambung menyebabkan gejala atau komplikasi lain.
Bayi dengan GERD juga berkaitan dengan menurunnya berat badan, sering rewel, menolak makan, hingga memperlihatkan adanya gangguan napas kronik. Beberapa ciri bayi terkena GERD, antara lain:
Lantas, apa yang bisa dilakukan ketika bayi mengalami GER atau GERD?
ADVERTISEMENT
"Segera konsultasikan kepada dokter spesialis anak, terutama ahli pencernaan gastroenterologi jika mengalami kondisi ini. Yang GERD sudah ditandai dengan adanya BB yang rendah, tidak sesuai dengan target pertumbuhan, dan tdk memberikan respons baik dengan terapi medis," tutup dr. Aisya.