Bersalin dengan Epidural, Bolehkah Ibu Tetap Menyusui Bayi?

22 Juli 2019 8:06 WIB
clock
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu hamil menjelang bersalin Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu hamil menjelang bersalin Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat bicara tentang proses persalinan lengkap dengan rasa nyeri yang menyertainya, biasanya kita juga akan membahas tentang epidural. Ya Moms, epidural adalah bius lokal yang meredam rasa nyeri pada bagian pinggang ke bawah saat proses persalinan. Umumnya, epidural (berupa kateter plastik kecil) disuntikkan pada daerah tulang belakang dan akan bekerja dengan melumpuhkan syaraf yang memberikan respons rasa nyeri untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Karena ampuh menghilangkan rasa nyeri, tidak sedikit ibu hamil yang meminta disuntik epidural atau memasukkan opsi bius ini dalam rencana persalinannya. Meski begitu, ada juga ibu yang merasa ragu, khawatir dengan pengaruh epidural pada bayi hingga pada ASI atau kemampuannya untuk menyusui si kecil kelak.
Bagaimana sebenarnya?
Ilustrasi epidural saat melahirkan. Foto: Shutterstock
Kita perlu tahu Moms, hampir semua obat yang diberikan selama persalinan dan melahirkan berpotensi membawa pengaruh pada bayi, termasuk anestesi lokal dan epidural. Tetapi, mengingat kateter epidural diletakkan dekat dengan saraf yang merasakan nyeri, maka obat yang dibawa oleh epidural digunakan dalam dosis yang sangat kecil sehingga sejauh ini diketahui sangat sedikit yang akan mencapai bayi.
Begitu juga halnya dengan kemampuan ibu untuk menyusui. Mengutip laman Australian Breastfeeding Association, ibu yang menerima epidural saat proses bersalin seharusnya tetap dapat menyusui bayinya. Terutama jika ia pernah menyusui sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Namun memang, beberapa penelitian yang mencari tahu hubungan antara penggunaan epidural dan menyusui menunjukkan hasil beragam.
ilustrasi ibu menyusui bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Penelitian menunjukkan bahwa dosis yang lebih tinggi dari obat-obatan opioid yang umum digunakan dalam epidural dapat berdampak pada menyusui. Selain obat itu sendiri, aspek lain dari penggunaan epidural untuk menghilangkan rasa sakit dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui.
Ibu yang bersalin dengan epidural mungkin juga menerima cairan melalui infus untuk membantu mencegah masalah dengan tekanan darah Anda, dan ini dapat menyebabkan pembengkakan jaringan payudara. Adakah efeknya pada ASI atau proses menyusui?
"Ada," ujar Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Farahdibha Tenrilemba, "Ini bisa memperlambat produksi ASI. Untuk mengatasinya, ibu perlu lebih sering melakukan kontak kulit atau skin to skin dengan bayi."
Ilustrasi dokter Foto: Pixabay
The International Academy of Breastfeeding Medicine, juga menerangkan mengenai hal ini. Dalam laman resminya dijelaskan bahwa ada banyak aspek yang mendukung keberhasilan ibu menyusui bayi sehingga ibu tidak perlu patah semangat. Bila Anda sangat ingin menyusui dan cemas mengenai penggunaan epidural saat bersalin, sampaikan kekhawatiran yang ada pada dokter kandungan maupun tim anastesi yang akan membantu persalinan Anda, Moms. Dengan begitu, mereka dapat memikirkan solusi terbaik sesuai dengan harapan Anda.
ADVERTISEMENT