Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Biaya Sekolah Anak Selangit, Penghasilan Orang Tua Terbatas, Gimana Solusinya?
14 Oktober 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah Moms, agar keuangan keluarga tetap stabil dan anak tetap mendapat pendidikan yang sesuai, penting untuk mengelola anggaran pendidikan dengan cermat. Bagaimana caranya? Simak tips dari pakar keuangan yang juga founder Shila Financial, Illa Abdulrahman, berikut ini:
Berapa persen biaya sekolah yang perlu disisihkan dari penghasilan orang tua agar tidak over budget?
Buat urusan keuangan, sebaiknya kita alokasikan minimal 50% dari penghasilan kita. Dari jumlah itu, sekitar 30% bisa dipakai buat bayar cicilan aset seperti KPR rumah.
Sisanya, sekitar 20%, jadi beban investasi buat semua hal-hal kece yang mau kita capai dalam hidup. Mulai dari pernikahan, pensiun, sampai urusan bayar biaya pendidikan anak-anak, haji, atau bahkan dana sosial kayak wakaf.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau bicara soal biaya pendidikan anak, ini penting banget. Gara-gara biaya pendidikan dari pra-sekolah sampai strata 1 itu bisa jadi sekitar 19 tujuan keuangan, loh!
19 Tujuan Keuangan, apa maksudnya?
Pra-sekolah setara dengan 3 tujuan keuangan. Yakni, playgroup dinilai 1 tujuan keuangan. TK A dan TK B: 2 tujuan keuangan.
Kemudian SD kelas 1-6 dinilai dengan 6 tujuan keuangan.
SMP: 3 tujuan keuangan
SMA: 3 tujuan keuangan
S1: 4 tujuan keuangan.
Sehingga totalnya 19 tujuan keuangan. Masing-masing goal mendapat porsi 20% dibagi jumlah tujuan keuangan.
Mari kita coba hitung-hitungan dengan contoh. Sebuah keluarga memiliki seorang anak, sudah KPR rumah, sudah memiliki kendaraan transportasi, maka goals keuangannya tinggal:
1. Dana pendidikan anak (setara 19 tujuan keuangan)
ADVERTISEMENT
2. Dana pernikahan anak
3. Haji, bagi beragama lain bisa disesuaikan dengan agama masing-masing ke Lordess, Roma, Bangkok, dsb
4. Wakaf atau sosial investment lain
5. Tujuan keuangan lain
Dengan kondisi di atas, kita bagi rata aja, masing-masing tujuan dapet 20% dari total investasi. Artinya, biaya pendidikan anak dapet sekitar 16,5% (19/23 x 20%), 0,86% per tingkat sekolah.
"Ini harus mulai kita siapin sejak awal, pas sebelum menikah atau saat anak lahir. Kalau kita belum mulai, ya, sekarang adalah waktu terbaik," kata Illa kepada kumparanMOM.
Illa menyarankan, orang tua bisa menggunakan aset yang sudah dimiliki, seperti tabungan yang sebelumnya dialokasikan untuk hal lain, bisa diubah untuk pendidikan. Setelah itu, teruskan investasi ke produk keuangan yang sesuai dengan jangka waktu untuk biaya sekolah.
Apa saran investasi yang paling cocok?
Ini saran produk keuangan yang bisa kita pilih sesuai jangka waktunya:
ADVERTISEMENT
• Kalau butuh buat bayar sekolah setahun lagi, mendingan pilih deposito atau reksadana pasar uang.
• Buat yang butuh dana buat biaya sekolah 3 tahun ke depan, reksadana pendapatan tetap bisa jadi pilihan.
• Kalau ada rencana bayar sekolah 5 tahun ke depan, reksadana campuran dan logam mulia bisa jadi pilihan.
• Kalau sekolahnya masih lama, di atas 5 tahun, pilih reksadana saham.
"Jadi, intinya, buat biaya sekolah yang jauh-jauh, kita bisa lebih berani pilih produk investasi yang berisiko tapi bisa kasih hasil lebih besar. Semua ini buat pastikan pendidikan anak-anak kita terjamin dan bergengsi, dan kita tetep bisa menjalani hidup dengan keuangan yang sehat," urai Illa.
Dana apa saja yang perlu disiapkan untuk sekolah anak?
• Uang Masuk atau Uang Pangkal: Biasanya dibayar satu kali saat anak pertama kali masuk sekolah.
ADVERTISEMENT
• SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan): Biasanya dibayar rutin setiap bulan.
• Uang Seragam, Buku, dan Lain-lain: Ini untuk seragam, buku pelajaran, kegiatan sekolah, dan segala macam keperluan yang seringnya tiba-tiba muncul.
• Biaya Transportasi: Kalau anak sekolahnya jauh, ini bisa jadi biaya yang perlu dipikirkan.
• Uang Saku Sekolah: Uang saku untuk makan siang, camilan, atau beli sesuatu yang penting selama di sekolah.
• Uang Lifestyle: Nah, ini untuk anak-anak bergaul, jalan-jalan, atau ngebantu teman yang ulang tahun. Biasanya, enggak terlalu terkendali ini!
• Uang Saku Study Tour atau Field Trip: Ini juga seringnya bikin kantong jebol. Karena, saat ini sekolah tak cuma keliling kota, tapi bisa luar negeri juga. Jadi, siap-siap untuk yang satu ini!
ADVERTISEMENT
Intinya, biaya sekolah anak lebih dari sekadar SPP. Jadi, pastikan kita menyiapkan semua dananya, dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan ya, Moms! Tak perlu ikuti gengsi, karena kehidupan setiap keluarga berbeda-beda.