Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bisa Berbahaya! Pahami Risiko Penggunaan Kain Penutup pada Stroller Bayi
18 November 2023 13:16 WIB
ยท
waktu baca 4 menitDiperbarui 29 Februari 2024 17:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, tahu enggak kalau cara ini bisa memicu risiko fatal pada si kecil?
Peneliti di Swedia telah melakukan penelitian dengan mencoba meletakkan sesuatu di atas stroller, termasuk dengan selimut paling tipis sekali pun. Hasilnya, bukannya membuat suasana di dalam stroller adem, yang terjadi justru sebaliknya. Ya Moms, ditutup kan setipis apa pun justru akan membuat udaranya semakin panas.
Dikutip dari laman Parents, menutup stroller dengan kain tidak hanya menyebabkan udara makin panas dan kesulitan melihat bayi di dalamnya. Tetapi juga mengurangi sirkulasi udara dan membuat bayi terkena sengatan udara panas, bahkan terburuknya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
"Kondisi di dalam kereta bayi akan menjadi sangat panas seperti termos," kata Dokter Anak Svante Norgren, MD, PhD, dari Astrid Lindgren Children's Hospital di Stockholm, Swedia.
ADVERTISEMENT
Dalam makalah yang ditulis oleh beberapa peneliti di Swedia itu melakukan eksperimennya sendiri. Salah satu eksperimennya adalah ketika stroller dibiarkan tanpa penutup, awalnya suhu di dalamnya sekitar 23 derajat celcius. Tetapi setelah ditutup kain tipis, suhunya kemudian meningkat menjadi 33,8 derajat celcius dalam waktu 30 menit. Dan dalam satu jam, suhunya bahkan mencapai 38 derajat celcius.
Seorang dokter anak lain asal Irvine, California, Rashmi Jain, MD, juga sepakat menutup stroller bayi bisa berbahaya.
"Hal ini dapat menghalangi ventilasi dan memerangkap panas di dalam kereta dorong, sehingga membuat bayi kepanasan. Dalam situasi yang lebih parah, jika sampai kepanasan, maka bayi bisa berhenti bernapas," tegas Dr. Jain.
Selain itu, ada juga risiko kain atau selimut yang jatuh ke dalam stroller bisa menutup wajah bayi. Risiko terburuknya, bisa menimbulkan mati lemas, Moms!
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saran dokter untuk melindungi bayi dari cuaca panas saat bepergian menggunakan stroller?
Cara Melindungi Bayi Saat Bepergian dengan Stroller pada Cuaca Panas
Nah Moms, Dr. Jain menyarankan agar orang tua dapat memilih stroller yang memiliki model penutup atas yang besar. Serta, punya penutup belakang yang dapat dilepas pasang. Pastikan juga penutupnya bisa memberikan perlindungan dari sinar matahari dan panas, namun tidak menghalangi aliran udara.
Selain itu, berikut adalah tips memilih stroller yang tepat untuk melindungi si kecil dari cuaca panas:
1. Hindari Bepergian saat Matahari Terik
Bila ingin bepergian ke luar rumah, hindari membawa bayi di bawah sinar matahari langsung antara pukul 10.00 hingga 16.00. Sebab, waktu-waktu itulah sinar matahari sedang kuat-kuatnya, Moms.
ADVERTISEMENT
"Jika bayi harus keluar pada jam-jam seperti itu, ingatlah untuk selalu menjaga bayi tetap berada di tempat teduh. Atau sering-seringlah beristirahat pada ruangan yang sejuk," ucap Dr. Jain.
2. Periksa Suhu Luar Ruangan
Jika memungkinkan, hindari membawa bayi bepergian saat cuaca di luar ruangan lebih dari di atas 33 derajat celcius.
3. Tetap Terhidrasi
Kelenjar keringat bayi umumnya belum terbentuk dengan matang. Sehingga, bagi bayi, berkeringat justru adalah cara tubuhnya untuk mendinginkan diri dari cuaca panas. Jika usianya kurang dari enam bukan, pastikan bayi minum lebih banyak ASI atau susu formula.
4. Waslap Dingin
Gunakan waslap dingin untuk membantu melembapkan leher dan wajah bayi.
5. Tabir Surya
Yang tidak kalah penting adalah gunakan tabir surya untuk melindungi kulit sensitifnya. Konsultasikan kepada dokter, tabir surya mana yang cocok untuk dikenakan oleh bayi Anda.
ADVERTISEMENT
6. Bawa Kipas Kecil
Ini bisa menjadi solusi untuk menjaga tubuh bayi tetap sejuk. Namun, pastikan kipas tidak terlalu dekat dengan tangan bayi.
7. Cek Berkala Kondisi Bayi
Saat bepergian, selalu cek kondisi bayi dan waspadai tanda-tanda ia mengalami kepanasan atau kelelahan akibat panas. Gejala tersebut termasuk rasa haus yang berlebihan, berkeringat banyak, terlihat lesu dan lemah, kulit memerah, dan bernapas dengan cepat.