Brawijaya IVF Center Kenalkan Teknologi dan Inovasi Terbaru Bayi Tabung

6 Agustus 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brawijaya IVF Center Kenalkan Teknologi dan Inovasi Bayi Tabung. Foto: Brawijaya Hospital.
zoom-in-whitePerbesar
Brawijaya IVF Center Kenalkan Teknologi dan Inovasi Bayi Tabung. Foto: Brawijaya Hospital.
ADVERTISEMENT
Beberapa pasangan mungkin saja menemui kendala dalam mewujudkan keinginannya untuk memiliki anak. Ya Moms, sebagai solusi untuk mengatasi masalah infertilitas atau sulit hamil, kini metode bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) berkembang semakin pesat.
ADVERTISEMENT
Bayi pertama IVF lahir tahun 1978 di Manchester, Inggris. Di Indonesia, program bayi tabung mulai dikenal pada akhir tahun 1980-an. Kini, Indonesia telah memiliki teknologi dan inovasi serta keterampilan klinis yang tinggi terhadap metode bayi tabung.

Teknologi dan Inovasi Terbaru Bayi Tabung

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan inovasi dalam metode IVF, Brawijaya IVF Center berinisiasi menghadirkan Dr. Robert Fisher MD, pelopor dan pendiri Fertility Center Hamburg, Jerman, untuk berbagi ilmunya. Klinik yang ia dirikan merupakan klinik IVF terbesar dan terkemuka di Jerman.
Pada seminar tersebut, sebagai Reproductive Endocrinogist Medical Director Fertility Center Hamburgyang ahli dan berpengalaman lebih dari 40 tahun pada bidang IVF, dr. Robert Fischer berbagi pengalaman dengan pengetahuan klinis terhadap tindakan IVF yang kompleks.
ADVERTISEMENT
Brawijaya IVF Center Kenalkann Teknologi dan Inovasi Terbaru Bayi Tabung. Foto: Brawijaya Hospital.
Direktur Operasional Brawijaya Hospital Antasari, dr. UF Bagazi, Sp.OG, menjelaskan, seminar "Update in Infertility Care" ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan pelayanan infertilitas pasien infertilitas di Indonesia.
“Jerman adalah salah satu negara pelopor adanya program bayi tabung atau IVF di dunia, sehingga dengan kami mengundang Dr. Robert Fischer, M.D, harapan kami dapat memberikan perspektif untuk membentuk Brawijaya IVF Center menjadi layanan infertilitas terdepan di Indonesia," kata dr. UF saat membuka acara seminar di Jakarta, Minggu (4/8).
Selain itu, pembicara lainnya, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, dr. Mohammad Haekal, SpOG-KFER, FICS, MIGS menjelaskan, program IVF tidak hanya memberikan harapan bagi pasangan yang mengalami infertilitas, tetapi juga membuka peluang untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah reproduksi yang lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
"Jadi Dr. Fischer ini datang ke sini untuk mengimplementasikan apa yang sudah sangat baik dilakukan di Jerman, itu akan diterapkan di Brawijaya IVF Center. Kemarin kita sudah dapat pelatihan khusus dari semua sisi, mulai dari stimulasinya, pengambilan telur, embrio transfer langsung dengan ahlinya," kata dr. Haekal.
Dengan keberhasilan di center Dr. Fischer yang cukup tinggi, antara 50-70 persen, tentunya ini diharapkan bisa diterapkan di Indonesia. Sehingga, pasangan yang punya masalah infertilitas bisa berkonsultasi di Tanah Air.