Cara Cegah Anak Kekurangan Zat Besi

4 Agustus 2024 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak lemas saat belajar puasa. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak lemas saat belajar puasa. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Orang tua perlu memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi setiap hari dari makanan bergizi yang dikonsumsinya. Salah satu asupan yang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak adalah zat besi.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, zat besi berfungsi untuk mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Bila suplai oksigen terhambat, maka organ-organ di dalam tubuh anak tidak bisa bekerja dengan baik. Oleh karenanya, kekurangan zat besi pada anak dapat berdampak buruk pada perkembangan kognitif, fisik dan sosialnya.
Kebanyakan makanan yang mengandung zat besi berasal dari protein hewani seperti, daging merah, hati, ikan dan ayam. Nah Moms, dirangkum dari Cleveland Clinic dan Nationwide Children’s ada 10 tanda umum jika anak mengalami kekurangan zat besi yang perlu Anda waspadai seperti berikut ini.

13 Tanda Anak Kekurangan Zat Besi

Ilustrasi anak lemas saat belajar puasa. Foto: Shutterstock
1. Anak kekurangan energi dan mudah kelelahan.
2. Detak jantung lebih cepat.
3. Pembesaran limpa.
4. Kulit tampak pucat karena kadar hemoglobin turun.
ADVERTISEMENT
5. Sering merasa pusing karena anemia.
6. Memiliki kuku yang rapuh sehingga mudah patah.
7. Lidah terlihat lebih merah dan sisi-sisinya retak.
8. Nafsu makan yang buruk.
9. Sifat lekas marah.
10. Tangan dan kaki dingin.
11. Pertumbuhan dan perkembangan terhambat.
12. Sering mengalami infeksi.
13. Keinginan makan benda-benda asing (pica) seperti es batu, kertas, rambut dan lain sebagainya.

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

com-Makanan yang mengandung zat besi. Foto: Shutterstock
Dikutip dari MayoClinic, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah kekurangan zat besi pada anak, misalnya dengan menyajikan menu makanan sumber zat besi seperti protein hewani, kacang-kacangan dan bayam. Pada anak usia 1-5 tahun, sebaiknya jangan biarkan ia minum susu lebih dari 710 mililiter dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Kemudian, orang tua juga bisa mendukung penyerapan zat besi dari makanan di dalam tubuh anak. Caranya adalah dengan menambahkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin C seperti, jeruk, melon, stroberi, jambu, hingga sayuran hijau. Dengan demikian, si kecil akan terhindar dari risiko kekurangan zat besi.