Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi dalam beberapa kasus, plasenta justru bisa mengapur atau menua lebih awal, Moms. Ini disebut dengan pengapuran plasenta dini.
Pengapuran plasenta dini terjadi ketika adanya endapan kalsium di dalam plasenta yang kemudian menghalangi asupan oksigen dan nutrisi untuk bayi di dalam kandungan. Kondisi ini berbahaya bagi ibu hamil dan juga bayi, karena berarti plasenta menjadi rusak dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Akibatnya, bisa terjadi komplikasi kehamilan yang berbahaya termasuk, hambatan tumbuh kembang janin, kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, skor apgar rendah, kematian janin, hingga pendarahan pasca persalinan yang parah sehingga membahayakan keselamatan ibu.
Itu lah kenapa, pengapuran plasenta dini sebisa mungkin harus dicegah oleh ibu hamil. Bagaimana caranya?
ADVERTISEMENT
Yang Dapat Dilakukan Ibu Hamil untuk Cegah Pengapuran Plasenta Dini
Ahli Obstetri dan Ginekologi, Tanya Tantry, MD, menyarankan agar ibu hamil menghindari aktivitas merokok ataupun menjadi perokok pasif. Sebab, paparan asap dan bahan kimia dari rokok dapat menyebabkan masalah pada plasenta termasuk proses penuaan yang terjadi lebih awal seperti dikutip dari Flo.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya menjalani diet sehat dengan memenuhi asupan nutrisi dari makanan yang mengandung antioksidan untuk mencegah penuaan dini pada plasenta. Menurut dokter kandungan di India, Sabiha Anjum, MD, beberapa nutrisi seperti vitamin C, E , zat besi dan juga beta karoten berperan penting untuk mendukung kesehatan plasenta selama kehamilan.
Ibu hamil dengan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, hingga anemia memiliki risiko lebih tinggi terhadap pengapuran plasenta dini. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu hamil segera mendapatkan perawatan serius bila mengalami salah satu dari masalah tersebut.
ADVERTISEMENT