Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dibalik manfaat baik tersebut, tersimpan juga ancaman buruk bila memberikan gadget pada anak sejak dini Moms, yaitu menjadi kecanduan yang tentunya akan berpengaruh buruk terhadap tumbuh kembang anak itu sendiri.
Nah untuk menghindari hal itu, Praktisi Najeela Shihab memberikan jawabannya. Menurut dia, komunikasi antara orang tua ke anak yang efektif menjadi salah satu cara untuk menghindari anak candu dari gadget. Bagaimana caranya? Simak di bawah ini
Menggunakan Refleksi Pengalaman, Bukan Nasihat
Menjelaskan pada anak tentang dampak buruk penggunaan berlebih menggunakan gadget, bisa jadi pertimbangannya agar ia tidak candu dengan gadgetnya. Misalnya dengan menceritakan pengalaman Anda dulu seperti "Mama juga sama kaya kamu, waktu awal-awal punya HP tuh seneng banget. Tapi lama-kelamaan mata mama jadi perih dan minus karena enggak kenal waktu. Jadi sejak itu mama selalu berhenti duluan sebelum capek." Bukan dengan nasihat, Moms, seperti "Tuh kan jadi perih matanya. Makanya kalau dibilangin orang tua tua tuh didengerin.'
ADVERTISEMENT
Menyatakan Observasi, Bukan dengan Interogasi
Bila sudah waktunya anak berhenti main gadgetnya, katakan pada si kecil "Sudah satu jam kamu online sayang. Sesuai janji kita berdua, hari ini kamu cuma boleh main sejam. Besok dilanjutkan lagi ya". Bukan dengan menginterogasi anak seperti "Sudah berapa lama kamu main HP hari ini? Kan mama udah bilan cuma satu jam".
Menggunakan Pilihan dan Antisipasi Bukan dengan Perintah
Bila Anda meminta si kecil menghentikan bermain gadgetnya, hindari dengan cara memerintah, Moms, seperti "Matikan sekarang juga". Sama dengan orang dewasa, kata Najeela, anak juga tidak suka diperintah.
"Nasihat kurang efektif, anak-anak itu kalau denger nasihat kupingnya langsung ditutup. Dulu kalau kata ibu saya, anak yang dinasihat orang tua, omongannya akan masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Tapi kalau anak sekarang langsung membal begitu dengar nasihat," kata Najeela dalam acara bincang Shoppe di Aribimo Sentral, Jakarta Selatan, Sabtu (21/8). Oleh sebab itu, gunakanlah teknik komunikasi dengan cara memberikan pilihan dan antisipasi terhadap anak. Misalnya 'Ada tugas sekolah yang harus diselesaikan. Mau kerjakan tugas dulu baru main atau main dulu baru kerjakan tugas?".
ADVERTISEMENT