Cara Hadapi Perasaan Kesepian Dalam Pernikahan

28 September 2022 20:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan merasa kesepian dalam pernikahan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan merasa kesepian dalam pernikahan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah menikah, idealnya masing-masing pasangan merasa memiliki teman hidup untuk berbagi cerita, suka duka, maupun rahasia. Meski begitu, terkadang kehidupan pernikahan tidak selamanya berjalan sesuai keinginan. Bahkan, beberapa pasangan bisa saja merasa kesepian dalam pernikahan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Verywell Mind, ada beberapa alasan kenapa pasangan bisa mengalami kesepian dalam kehidupan rumah tangganya. Mulai dari faktor kesibukan masing-masing, peristiwa yang menyebabkan stres atau traumatis, harapan yang tidak realistis, hingga pasangan yang tidak peka.
Bila perasaan kesepian ini terus berlanjut, kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami depresi, perubahan perilaku, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Agar tidak berlarut-larut, cobalah lakukan cara-cara ini dalam menghadapi perasaan kesepian dalam pernikahan.

Tips Hadapi Perasaan Kesepian Dalam Pernikahan

Ilustrasi kesepian dalam pernikahan Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
1. Bicarakan dengan Pasangan
Berbicaralah dengan suami tentang perasaan yang dialami, dan cari tahu apakah dia mengalami hal yang sama. Jika ternyata Anda berdua merasa kesepian, maka cobalah lakukan hal-hal yang bisa membangun lagi ikatan pernikahan.
ADVERTISEMENT
2. Hindari Menyalahkan
Hindari menyalahkan suami karena Anda berpotensi 'diserang balik' saat menilai dia tidak melakukan apa-apa saat kesepian. Jadi, coba fokuslah untuk berbicara tentang perasaan dan kebutuhan Anda saat merasa kesepian, dan cari tahu solusinya bersama.
3. Turunkan Ego dan Gengsi
Menurut Psikolog sekaligus Co-Founder Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, M. Psi, dalam sebuah hubungan pernikahan yang tidak kalah penting dari komunikasi adalah membuang gengsi dan menurunkan ego masing-masing.
"Turunkan ego dan turunkan gengsi itu ingredients utamanya. Buat aku teman hidup, kalau hidup sendiri itu mudah karena semuanya suka-suka kita. Tapi kenapa kalau di pemahaman spiritualku ini sebuah ibadah paling tinggi derajatnya karena ego kita dimanage seumur hidup karena ini," ungkap Saskhya di dalam acara Kelas Cerdas, Senin (26/8).
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutter Stock
4. Introspeksi Diri dengan Baik
ADVERTISEMENT
Jika rasa kesepian hanya dialami sendiri oleh Anda, cobalah untuk introspeksi diri tentang apa yang perlu diperbaiki. Sebab, Saskhya menilai menikah itu artinya harus siap belajar berkompromi dan menyesuaikan diri satu sama lain, serta memahami apa yang sama-sama dibutuhkan. Jadi, perlu mengintrospeksi diri setiap hari tentang apa saja yang bisa ditingkatkan oleh diri sendiri maupun pasangan.
5. Dinikmati Proses Naik Turunnya Hubungan
Sangat wajar bila dalam hubungan pernikahan mengalami lika-liku. Menurut Saskhya, wajar bila dalam hubungan rumah tangga muncul konflik yang berhubungan dengan komunikasi dan membuat Anda merasa kesepian. "Dinikmati naik turunnya karena enggak mungkin mulus terus jangan diexpect enggak ada sesuatu masalah, Dinikmati dan dipelajari lagi. Karena manajemen ego ini kayak manajemen seumur hidup dengan menikah," tutur dia.
ADVERTISEMENT
6. Konsultasikan dengan Konselor Pernikahan
Menurut Saskhya, ketika merasa kesepian mungkin Anda juga membutuhkan konsultasi dengan konselor pernikahan. Sebab, bisa jadi permasalahan ini tidak kunjung usai karena Anda masih memiliki isu pribadi, sehingga merasa selalu merasa kesepian. Bila belum berani mengunjungi konselor bersama pasangan, tidak apa untuk awalnya datang sendiri.
"Bisa jadi faktornya bukan pasangan kita. Jadi bila belum berani bareng pasangan untuk konseling, bisa konseling diri sendiri. Nanti akan dapat saran dan dibantu psikolog. Kita bisa dulu datang minta bantuan, lalu nanti kita bantu dengan cara apa memudahkan untuk strategi komunikasi, apa yang dilakukan, ekspektasi dan mencari keberhasilan kecil yang make sense. Kadang kita tenggelam dengan pikiran dan kecemasan diri sendiri, sehingga butuh orang lain untuk membantu kamu, setop napas dulu. Begitu tenang yuk kita fokus pada teknis apa yang bisa kita bantu," tutup Saskhya.
ADVERTISEMENT