Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cara Jelaskan pada Anak tentang Masalah Keuangan Keluarga
2 Januari 2023 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, mereka mungkin berusaha menutupi masalah tersebut dari anak . Padahal, utang keluarga dapat mempengaruhi perkembangan si kecil, lho.
Mengutip The Balance Money, sebuah studi dari American Academy of Pediatrics (AAP) menemukan korelasi antara jumlah utang keluarga dengan kesejahteraan sosial dan emosional anak. Dalam studi tersebut, orang tua yang memiliki utang dalam jumlah banyak cenderung memiliki anak dengan kesejahreraan sosial-emosional yang rendah.
Meski begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut, Moms. Apa saja itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Cara Menjelaskan pada Anak Jika Keluarga Punya Utang
1. Jangan Jauhkan Anak dari Fakta Tersebut
Beberapa orang tua mungkin merahasikan masalah utang dari anak. Padahal, si kecil juga perlu mengetahui kondisi keuangan keluarganya, Moms. Sebuah survei tentang orang tua, anak, dan uang, dari T. Rowe Prive tahun 2017 menyebutkan, 68 persen anak yang mengetahui masalah keuangan orang tuanya menjadi lebih paham tentang keuangan dibanding anak lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika anak tidak mengetahui masalah keuangan keluarganya, hal itu mungkin bisa memperparah kondisi tersebut. Pasalnya, orang tua mungkin akan mengambil keputusan keuangan yang kurang tepat karena merasa bersalah dengan anaknya. Jadi, tak ada salahnya jika ingin berterus terang tentang kondisi keuangan keluarga pada si kecil, Moms.
2. Libatkan Anak dalam Prosesnya
Melibatkan anak dalam proses keuangan keluarga mungkin bisa dilakukan jika si kecil sudah memasuki usia sekolah dasar atau cukup mengerti saat diajak berdiskusi.
Ya Moms, Anda mungkin bisa melibatkan anak dalam menyusun anggaran bulanan keluarga. Tanyakan apa yang kira-kira ingin ia beli, sehingga keinginan tersebut bisa masuk ke anggaran. Selain itu, tak ada salahnya pula mengajak anak saat Anda membayar cicilan ke bank.
Mengajak anak untuk terlibat dalam proses ini dapat membuat si kecil belajar tentang keuangan lebih dini sekaligus menghindari kesalahan finansial yang dilakukan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
3. Beri Contoh yang Baik tentang Keuangan
Meski keluarga memiliki masalah finasial, bukan berarti Anda tak bisa mencontohkan cara mengatur keuangan yang baik, Moms. Misalnya, ajari anak untuk menabung, membuat catatan belanja untuk menekan pengeluaran, hingga belajar tentang investasi.
Tetap berlaku positif dalam menyikapi masalah keuangan keluarga membuat anak belajar tentang cara mengatur finansial yang baik di masa depan.