Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cara Mudah dan Efektif Cegah Infertilitas Sekunder: Terapkan Gaya Hidup Sehat
27 Januari 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Moms, apakah Anda dan suami sedang program hamil anak kedua namun tak kunjung berhasil? Padahal dulu waktu anak pertama proses kehamilannya cenderung cepat dan minim hambatan.
ADVERTISEMENT
Jika upaya yang dilakukan sudah lebih dari 6 bulan atau 1 tahun dan proses kehamilan sebelumnya terjadi secara alami, mungkin Anda atau suami mengalami infertilitas sekunder . Ya Moms, menurut WHO, 10-15 persen pasangan mengalami infertilitas, dan sepertiganya mengalami infertilitas sekunder.
Menurut dokter kandungan dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, infertilitas sekunder yang dialami perempuan biasanya disebabkan oleh infeksi. Biasanya infeksi organ reproduksi yang mengakibatkan organ reproduksinya mengalami perubahan bentuk anatomi.
"Misalnya perlengketan, atau misalnya ada saluran telur yang tersumbat, itu karena proses infeksi," kata dokter yang praktik di RS Brawijaya Antasari ini.
Selain itu, bisa juga karena perubahan gaya hidup. Misalnya ibu yang setelah melahirkan mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan karena tidak menjaga pola makan, kurang tidur, dan kurang olahraga. Kondisi ini bisa memicu ketidakseimbangan hormon sehingga sirkulasi haid jadi tidak teratur, dan pematangan sel telurnya juga terganggu.
ADVERTISEMENT
Perubahan gaya hidup itu jugalah yang kerap memicu infertilitas sekunder pada pria. Dampaknya mempengaruhi kualitas sperma yang diproduksi.
"Kalau laki-laki itu bisa karena rokok, gaya hidup, lifestyle, kemudian pekerjaan mungkin terkena radiasi, dan lain-lain," katanya.
Apakah Infertilitas Sekunder Bisa Dicegah?
Tenang Moms, infertilitas sekunder sebetulnya bisa dicegah, kok. Menurut dr. Dinda, salah satu kuncinya adalah dengan menjaga polda hidup sehat.
"Paling mudah dari mencegah ketidakseimbangan hormon dengan me-mantain lifestyle tetap baik. Karena ketidakseimbangan hormon membuat ketidakmatangan sel telur," tuturnya.
Faktor paling penting dalam menjaga pola hidup sehat adalah dengan konsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga.
"Biasanya ibu-ibu dengan dalih menyusui makannya jadi banyak dan enggak mempertimbangkan nutrisi, yang penting banyak. Jadinya berat badannya berlebih dan terjadi ketidakseimbangan hormon," kata dokter yang juga ibu 3 anak ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu tanda ketidakseimbangan hormon pada perempuan adalah haid yang tidak teratur. Biasanya ibu yang mengalami infertilitas sekunder jadi lebih jarang haid.
Selain itu, penting juga untuk mencukupi kebutuhan zat besi, asam folat, dan vitamin D. Pemenuhan mineral dan vitamin tersebut bisa diperoleh dari suplemen yang dijual di apotek.
"Vitamin D sangat berhubungan dengan siklus menstruasi haid. Ini masalah bukan pada ibunya aja, tapi dari sisi suami juga," tegas dr. Dinda.
Menanggapi hal tersebut, Procurement & Category Pharma Manager Apotek Wellings, Arisyanti Prima, mengatakan, di Apotek Wellings, semua pelayanan pelanggan akan direspons langsung oleh apoteker. Biasanya sebelum memberikan obat, terutama yang tidak disertai resep dokter, apoteker akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan riwayat konsumsi obatnya. Sehingga
ADVERTISEMENT
"Contohnya pasien mengalami infertilitas sekunder dan mendapat rekomendasi tertentu, kita juga tanyaka riwayat konsumsi obatnya, kira-kira ada interaksi enggak. Kami ingin membantu agar penggunaannya aman dan efektif," tuturnya.