Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Cut Meyriska soal Ketakutan Suami Punya Anak dengan Usia Berdekatan
2 September 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jarak usia anak yang berdekatan menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang tua. Hal ini juga dialami oleh pasangan selebriti, Cut Meyriska dan Roger Danuarta . Kesibukan mengurus dua buah hatinya yang masih kecil membuat mereka rela tidak tidur bersama.
ADVERTISEMENT
“Iya (pisah ranjang) karena Roger itu, kan, ribet soal anak. Kayak misalnya, Shaquille itu enggak boleh dekat sama adiknya, takut ketimpa. Sebetulnya, kalau kita biasakan, pasti bisa, tapi dia enggak mau,” ungkap Cut Meyriska saat berbincang santai dengan Titi Kamal dalam program Tea Time with Titi di channel Youtube pribadinya.
Wanita 29 tahun itu menuturkan, mereka memiliki dua ranjang di kamarnya agar tetap bisa berada di dalam satu ruangan bersama kedua anaknya. Satu ranjang untuk Roger dan putra sulungnya, Shaquille, dan ranjang lainnya untuk Meyriska dan si bungsu Kenzie.
Ya Moms, ketakutan Roger sebenarnya memang cukup beralasan mengingat usia kedua putranya sangat dekat. Si sulung Shaquille baru berusia 2 tahun 4 bulan, sementara adiknya, Kenzie berusia 4 bulan.
ADVERTISEMENT
Tantangan Umum Orang Tua Bila Punya Anak dengan Jarak Usia 2 Tahun
Selain soal keselamatan si adik seperti kekhawatiran Roger Danuarta, sebenarnya masih ada beberapa tantangan umum yang mungkin dialami orang tua jika memiliki anak dengan jarak usia berdekatan seperti 2 tahun.
Mengutip What to Expect, perbedaan usia 2 tahun antara kakak dan adik lebih memungkinkan terjadinya kecemburuan dari sisi anak sulung. Rivalitas pada jarak usia ini mungkin lebih besar daripada anak-anak dengan jarak usia yang lebih jauh.
Sebagai balita, anak sulung mungkin lebih banyak bertingkah seperti tidak mau berbagi pada banyak hal. Mulai dari mainan, sisi tempat tidur favoritnya, hingga perhatian dari kedua orang tuanya. Hal ini biasanya ditandai dengan anak yang cenderung menuntut dan menentang perkataan ibu dan ayah.
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan, sebagian besar anak-anak balita mengalami hambatan perkembangan setelah kelahiran adiknya. Misalnya, jadi lebih sulit untuk melatih toilet training, kemampuan bicara yang tidak sesuai usianya, hingga kebiasaan mengisap jari yang masih terbawa.
Kendati demikian, semua peristiwa bahkan yang dianggap sebagai hambatan perkembangan, sebenarnya merupakan hal wajar terutama di usia balita terlepas dari mereka yang memiliki adik atau tidak. Sebab, tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, sehingga ibu dan ayah juga tidak perlu membandingkan perkembangan si kecil dengan anak lainnya ya, Moms.