Cerita Daniel Mananta yang Dapati Toilet Gender Netral saat Mencari Sekolah Anak

2 Agustus 2023 14:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel Mananta. Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Daniel Mananta. Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Memilih sekolah anak memang bukanlah tugas mudah bagi beberapa orang tua. Hal ini juga sempat dialami selebriti sekaligus ayah dua anak, Daniel Mananta.
ADVERTISEMENT
Lewat salah satu konten podcast di YouTube pribadinya, Daniel berbagi pengalamannya saat mencari sekolah untuk si kecil. Ia mengaku mendapati satu sekolah internasional yang menyediakan toilet untuk gender netral.
“Pas saya lagi ke sekolahan tersebut, saya datang, saya ke resepsionisnya, disitu udah ada WC untuk laki, boys, perempuan, girls, dan gender netral,” ungkap Daniel saat berbincang Quraish Shihab di kanal YouTube-nya.
Penyediaan fasilitas itu membuat Daniel merasa kaget. Terlebih, pihak sekolah mengatakan itu merupakan bentuk dukungan untuk pilihan setiap anak. Bahkan, konselor sekolah juga bersedia menjaga informasi apa pun yang disampaikan anak dari orang tuanya.
“Dan apa pun yang kita (anak) bicarakan dengan konselor kita, tidak akan pernah kita bicarakan dengan orang tua murid,” kata Daniel soal peran konselor di sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa sebetulnya gender netral itu? Dan perlukah anak dijelaskan soal gender netral tersebut?

Kata Psikolog soal Toilet Gender Netral dan Posisi Konselor di Sekolah

Psikolog pendidikan anak, Agstried Elisabeth Piether, menyebut toilet gender netral mungkin disiapkan untuk anak-anak atau orang-orang yang tidak nyaman mempersepsi dirinya laki-laki atau perempuan. Bukan masalah alat kelamin, namun posisi feminitas ataupun maskulinitas pada diri seseorang.
Agstried mengatakan, jika ingin berdiskusi tentang gender dengan anak, orang tua bisa mulai dengan hal-hal yang umum. "Kita bisa mulai diskusi berdasarkan yang umum saja, laki-laki dan perempuan, namun jika anak terpapar cerita mengenai gender netral, jelaskan ada sekelompok kecil orang yg merasa demikian," kata Agstried saat dihubungi kumparanMOM (1/8).
Ilustrasi Orang Tua Berbicara dengan Guru Anak di Sekolah. Foto: Shutterstock
Bagaimana dengan posisi konselor di sekolah?
ADVERTISEMENT
“Kalau konteksnya kliennya anak, setuju bahwa orang tua harus diberi tahu, tapi bukan dalam rangka ngadu. Tapi lebih ke diberi tahu untuk mengedukasi proses internal apa yang terjadi pada si anak, sehingga orang tua bisa lebih empati,” ujar Agstried.
Menurutnya, kerja sama konselor dan orang tua juga penting untuk mencari solusi bersama terkait kemungkinan adanya masalah yang dihadapi anak di sekolah. Namun, tetap penting untuk memastikan anak-anak merasa aman dan nyaman, dan tidak merasa terkhianati karena keluhannya pada konselor disampaikan ke ayah dan ibunya.
Selain soal konselor, sebenarnya ada banyak hal lain yang bisa jadi pertimbangan orang tua saat mencari sekolah anak. Seperti tentang value yang dimiliki sekolah, apakah sudah sejalan dengan keluarga Anda.
ADVERTISEMENT
Kemudian hal umum, seperti jarak, biaya, dan fasilitas, juga menjadi poin yang sebaiknya tidak dilewatkan dalam menentukan sekolah si kecil ya, Moms.