Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Ibu Anggia Kharisma: Anak adalah Inspirasi Terbesarku dalam Membuat Karya
26 Mei 2023 14:50 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Bagi Anggia Kharisma, kesibukannya sebagai Chief Content Officer di Visinema Studio tak boleh menghalanginya untuk selalu punya waktu berkualitas dengan anak . Oleh karena itu, meski tidak mudah, ia selalu punya cara agar pekerjaannya lancar dan kedekatan dengan anak tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
“Menyeimbangkan waktu sebagai working mom dan ibu sebenarnya tugas yang sangat tidak mudah karena sebenarnya enggak ada yang namanya work life balance pada akhirnya. Tapi yang pasti aku selalu berusaha untuk memilih mana yang jadi top priority,” kata Anggia dalam program Cerita Ibu kumparanMOM.
Ia selalu berbagi tugas dengan suami, orang tua, atau orang lain yang sudah ia percaya untuk mengasuh putra semata wayangnya, Angkasa Rigel. Namun, tak jarang Rigel dibawa ke kantor atau ke lokasi syuting menemaninya bekerja. Bahkan kini Rigel di usianya yang baru 8 tahun, sudah menjadi teman diskusi Anggia dalam memproduksi konten lho, Moms! Wah, keren ya!
“Dia (Rigel) sangat menikmati sekali proses syuting yang terjadi. Bahkan Rigel adalah orang pertama yang selalu aku tanya terhadap karya-karya yang akan aku bikin kemudian. Kebetulan memang aku fokus untuk ngeluarin konten anak dan keluarga di Indonesia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Awal Mula Menciptakan Domikado
Selama pandemi, Anggia dan rekannya, Ryan Adriandhy, menciptakan konten edutainment untuk anak di YouTube dengan nama channel Domikado, dan mulai tayang pada Desember 2022. Anggia mengaku terinspirasi dari Rigel yang selama pandemi sekolah online dan banyak belajar dari YouTube.
“Aku diskusi sama suamiku, Angga (sutradara Angga Dwimas Sasongko), apa yang kita bisa provide untuk anak-anak di Indonesia di posisi kita yang cukup tidak menentu pada waktu itu ya, terutama di sektor pendidikan anak. Karena kita punya privilege sebagai seorang kreator, dan kenapa kita enggak membuat konten anak yang baik, yang tepat, dan itu terinspirasi dari Rigel,” tutur Anggia.
Kemudian setelah melakukan berbagai macam riset, Anggia mendapati fakta bahwa ternyata konten baik untuk anak di Indonesia jumlahnya sangat kecil, bahkan kurang dari 1 persen, Moms! Itulah yang membuatnya semakin mantap dan semangat untuk meluncurkan Domikado.
ADVERTISEMENT
“Tapi yang challenge lagi, bentuk apa yang sebenarnya menarik untuk anak-anak Indonesia bisa nikmati. Rasa-rasanya puppets menjadi sesuatu yang sangat jarang hadir di konten anak dan keluarga di Indonesia,” kata Anggia.
Filosofi Domikado dan Karakter di Dalamnya
Anggia menjelaskan, ia dan Ryan selalu mengambil ide dari sesuatu yang dekat. Seperti pemilihan nama Domikado, misalnya, diambil dari permainan masa kecil yang banyak dikenal orang, yakni Domikado. Kemudian untuk karakter-karakternya juga diambil dari binatang-binatang yang sering berada di dekat manusia. Ada 5 karakter binatang di Domikado, yakni Astrobek (bebek), Ciscis (kucing), Cricket (anjing), Bea dan Beo (burung).
“Waktu menciptakan karakter-karakternya aku sama Ryan diskusi, karakter apa, sih, yang selalu bangunin kita pagi-pagi di sekitar rumah, kita selalu bertetangga sama kucing yang suka juga bermain di sekitaran rumah kita, terus kita juga selalu percaya ada karakter yang selalu ngebangunin kita,” kata Anggia.
ADVERTISEMENT
Dalam hidup sehari-hari, manusia juga bertetangga dengan burung. Karena itulah burung juga dipilih sebagai 2 karakter di Domikado, yakni Bea dan Beo. Bea merupakan burung gereja yang kerap muncul di mana-mana, sedangkan Beo adalah burung beo dari Papua. Kemudian Astrobek adalah karakter bebek yang secara latar belakang cerita punya cita-cita jadi astronaut.
“Dan dari awalnya kita selalu punya cerita, katanya kalau kucing dan anjing sering berantem, tapi what if di universe-nya Domikado kucing dan anjing itu bersahabat. Maka hadirlah karakter yang namanya Cricket, yang sebenarnya Cricket sendiri adalah salah satu anabul kesayangan saya dan keluarga yang kemudian hilang, dan kemudian jadi logonya Visinema,” urainya.
Ibu satu anak ini mengaku, ia dan tim sangat serius mengerjakan konten di Domikado. Sebagai tontonan edutainment, Domikado sangat menjunjung tinggi nilai-nilai empati, toleransi, dan banyak mengajarkan hal-hal baik lain yang bisa ditiru anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Domikado itu hadir sebagai tempat di mana semua orang merasa nyaman. Makanya kita punya tagline ‘Taman untuk semua teman’ karena semua bisa diterima dengan menyenangkan, jadi tempat yang aman. Karena Domikado itu sendiri menjunjung tinggi nilai inclusivity, nilai diversity dan nilai toleransi di dalamnya,” tutur Anggia.
Apresiasi Diri dan Makna Keluarga
Di tengah kesibukan sebagai ibu, istri, dan perempuan yang berkarier, Anggia mengaku terkadang merasa perlu menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri saat merasa lelah. Oleh karena itu ia dan suami selalu berdiskusi, dan saling mendukung kebutuhan me-time masing-masing.
“Di sini pada akhirnya bukan hanya jadi penting karena aku seorang ibu dan seorang istri, tapi aku juga Anggia yang harus terus berdaya dan berkarya, kan. Jadi 3 hal itu menjadi penting. Ketika aku happy dengan diriku tentu aku lebih happy untuk menjalani banyak peran di dalam diriku, baik itu di dalam pekerjaan maupun di dalam keluarga,” urainya.
Apalagi, kata Anggia, tak pernah ada sekolah atau panduan yang jelas untuk menjadi seorang ibu. Oleh karena itu, sangat wajar jika ibu tidak hanya merasa perlu belajar dan ‘berkenalan’ dengan anak yang telah ia kandung selama 9 bulan, namun juga perlu mengenali dirinya sendiri lebih dalam semenjak menjadi ibu. Ia pun berterima kasih pada dirinya sendiri atas semua perjuangan yang ia lakukan hingga sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, ia juga berterima kasih pada suami dan anak-anaknya yang telah mendukungnya selama ini. Baginya, suami dan anak adalah segala-galanya. Apalagi Anggia dan suami telah bekerja bersama sejak mereka masih berpacaran.
“Jadi terima kasih for the time being yang udah nerima aku apa adanya yang juga, banyak banget kita lewatin semua prosesnya bersama-sama. Teruslah bereksplorasi dan memiliki adventure bersama dan keep being you, guys. Thank you for everything,” tutupnya sambil berlinang air mata.