Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dampak Defisit Protein pada Ibu Hamil, Ini Cara Mencegahnya Moms
25 Januari 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitPeran protein pada ibu hamil sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, serta menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan, Moms.
Sayangnya, tanpa disadari beberapa ibu mengalami defisit protein , dan kondisi ini bisa berdampak serius pada ibu dan perkembangan janin.
Dilansir Kementerian Kesehatan Indonesia, kebutuhan protein ibu meningkat setiap trimester kehamilan. Ibu perlu mengonsumsi sekitar 70–100 gram protein setiap hari, tergantung pada berat badan dan trimester kehamilannya.
Tanda-Tanda Ibu Hamil Kekurangan Protein
Moms, beberapa tanda penting perlu Anda perhatikan saat masa kehamilan. Tubuh yang kekurangan nutrisi tentu berdampak dan terlihat secara fisik.
Jika mengalami defisit protein, ibu hamil biasanya mengalami penurunan berat badan, kelemahan otot, pertumbuhan rambut yang buruk, kulit kering, masalah pencernaan, tekanan darah rendah, hingga edema atau pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah.
Jika ibu terus mengabaikan tanda-tanda ini, janin pun bisa terkena dampaknya, lho Moms. Ibu yang kekurangan asupan protein bisa menyebabkan bayi lahir lebih kecil dan mengalami beberapa masalah seperti bibir sumbing, atau kelainan fisik lain seperti stunting .
Untuk mencegah kondisi defisit protein pada ibu hamil, ada beberapa sumber pangan yang bisa Anda konsumsi. Di antaranya, dari daging tanpa lemak, ikan, ayam, telur, dan produk susu rendah lemak.
Beberapa sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, tempe, dan sayuran hijau juga bisa membuat asupan protein Anda tercukupi.
Namun, di beberapa kondisi, ada ibu hamil yang butuh bantuan suplemen protein. Salah satu produk yang bisa dipilih adalah Peptisol dari Kalbe Farma yang tinggi protein, tinggi energi, tetapi rendah lemak. Meminum Peptisol berarti Anda melengkapi kecukupan nutrisi makro dan mikro.
Kombinasi protein dan karbohidrat dalam Peptisol membantu tubuh memulihkan energi setelah olahraga. Jadi, Anda bisa mengisi ulang glikogen otot dan mendukung pemulihan otot.
Nutrisi dalam Peptisol juga membantu pemulihan pasien yang baru saja keluar dari rumah sakit. Jadi, tidak hanya untuk ibu hamil, produk ini juga cocok untuk usia remaja dan dewasa, ya. Produk ini bebas laktosa dan glutagen. Kandungan zinc di dalamnya juga mempercepat penyembuhan luka.
Peptisol sudah bisa dibeli di apotek terdekat, supermarket, maupun secara online di e-commerce, ya Moms. Jadi, Anda bisa memastikan kondisi asupan protein selama masa kehamilan tercukupi dengan baik!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio