Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Doa untuk Ibu Hamil Agar Bayi di Dalam Kandungan Sehat dan Rupawan
6 Agustus 2021 16:13 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Setiap ibu hamil berharap bayi di dalam kandungan selalu dalam kondisi sehat hingga waktu persalinan tiba. Apa pun jenis kelamin si kecil --baik perempuan atau pun laki-kaki, harus tetap disyukuri. Namun, salah satu harapan lain sebagian besar ibu hamil ialah ingin anaknya terlahir dengan paras atau wajah yang rupawan.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, tak peduli pula nantinya akan melahirkan secara normal (pervaginam) atau operasi caesar, ibu hamil berharap agar anaknya bisa sehat dan rupawan. Terlebih, saat kehamilan memasuki usia 4 bulan, misalnya. Dalam ajaran Islam, di usia inilah, ruh ditiupkan ke dalam janin yang tumbuh di kandungan seorang ibu.
Bahkan, Menurut Hadis Riwayat (HR) Imam Muslim, di usia 4 bulan, bayi di dalam kandungan sudah punya bagian-bagian tubuh yang lengkap sebagaimana layaknya seorang manusia. Lantas, adakah doa khusus agar anak terlahir dengan sehat dan rupawan?
Doa untuk Ibu Hamil Agar Anak Sehat dan Rupawan
Moms, meski tak ada doa khusus agar bayi di dalam kandungan kelak menjadi anak yang sehat dan rupawan, tapi ada beberapa surat di dalam Al-Quran yang diajurkan Anda baca sehari-hari mengenai kehamilan, misalnya saja, Surat Maryam (ayat 18-21) dan Surat Yusuf (ayat 1-6). Lebih lanjutnya, berikut bacaan Surat Maryam dan Surat Yusuf beserta artinya.
ADVERTISEMENT
Surat Maryam (ayat 16-21)
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ مَرْيَمَ إِذِ ٱنتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا
(ważkur fil-kitābi maryam, iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyā)
فَٱتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
(fattakhażat min dụnihim ḥijābā, fa arsalnā ilaihā rụḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā)
قَالَتْ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِٱلرَّحْمَٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا
(qālat innī a’ụżu bir-raḥmāni mingka ing kunta taqiyyā)
قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۠ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَٰمًا زَكِيًّا
(qāla innamā ana rasụlu rabbiki li`ahaba laki gulāman zakiyyā)
قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا
(qālat annā yakụnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā)
قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُۥٓ ءَايَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا
ADVERTISEMENT
(qāla każālik, qāla rabbuki huwa ‘alayya hayyin, wa linaj’alahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā)
Artinya: "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.” Ia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata, "Demikianlah; Tuhanmu berfirman, 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan'.”
Surat Yusuf (Ayat 1-6)
ADVERTISEMENT
الٓر ۚ تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱلْكِتَٰبِ ٱلْمُبِينِ
(alif lām rā, tilka āyātul-kitābil mubīn)
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ قُرْءَٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
(innā anzalnāhu qur`ānan 'arabiyyal la'allakum ta'qilụn)
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ ٱلْقَصَصِ بِمَآ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ وَإِن كُنتَ مِن قَبْلِهِۦ لَمِنَ ٱلْغَٰفِلِينَ
(naḥnu naquṣṣu 'alaika aḥsanal-qaṣaṣi bimā auḥainā ilaika hāżal-qur`āna wa ing kunta ming qablihī laminal-gāfilīn)
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ
(iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn)
قَالَ يَٰبُنَىَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلَىٰٓ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا۟ لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
(qāla yā bunayya lā taqṣuṣ ru`yāka 'alā ikhwatika fa yakīdụ laka kaidā, innasy-syaiṭāna lil-insāni 'aduwwum mubīn)
ADVERTISEMENT
وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَعَلَىٰٓ ءَالِ يَعْقُوبَ كَمَآ أَتَمَّهَا عَلَىٰٓ أَبَوَيْكَ مِن قَبْلُ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
(wa każālika yajtabīka rabbuka wa yu'allimuka min ta`wīlil-aḥādīṡi wa yutimmu ni'matahụ 'alaika wa 'alā āli ya'qụba kamā atammahā 'alā abawaika ming qablu ibrāhīma wa is-ḥāq, inna rabbaka 'alīmun ḥakīm)
Artinya: "Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas. Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti. Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui. (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Mahabijak-sana."
ADVERTISEMENT
Itulah bacaan Surat Maryam dan Surat Yusuf yang bisa Anda baca sehari-hari. Meski begitu, Anda sebenarnya boleh-boleh saja memanjatkan doa atau surat apa pun dalam Al-Quran.
Ya Moms, melakukan kegiatan positif selama kehamilan, seperti membaca Al-Quran dan melakukan amalan-amalan sosial sangat dianjurkan. Niscaya, harapan atau keinginan Anda akan dikabulkan oleh Allah SWT. Wallahu a'lam.