Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Selamat Lebaran ! Ya, Hari Raya Idul Fitri 1442 H jatuh pada hari ini, Kamis (13/5). Itu artinya, umat muslim tengah merayakan hari kemenangan bersama anak dan keluarga tercinta di rumah setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa.
ADVERTISEMENT
Bicara soal anak, tak ada salahnya bercerita atau mendongeng kepada si kecil tentang makna puasa dan Idul Fitri. Ya Moms, perlu Anda ketahui bahwa mendongeng dapat dilakukan kapan pun, entah itu pagi, siang, sore, atau malam hari. Demikian yang dijelaskan oleh Psikolog Klinis, Dra. Ratih Ibrahim, M.M.
Bahkan dalam dongeng anak biasanya tersirat pesan moral yang bisa jadi bahan pembelajaran untuk si kecil. Seperti dongeng Idul Fitri untuk anak yang sudah kumparanMOM siapkan untuk Anda. Yuk, simak kisah lengkapnya di sini.
Dongeng Idul Fitri untuk Anak: Kisah Petualangan Jamila dan Bilal
Suatu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran --tepatnya malam takbiran, ada dua anak kembar bernama Jamila dan Bilal. Di malam itu, mereka duduk di meja makan bersama orang tuanya untuk menikmati beragam hidangan lezat yang sudah disiapkan oleh sang ibu. Salah satu makanan yang tersaji dan menjadi favorit mereka ialah pizza dengan topping keju!
ADVERTISEMENT
Ya, ibu dan ayahnya memang sengaja menyediakan makanan tersebut sebagai hadiah istimewa karena Jamila dan Bilal berhasil menyelesaikan puasa pertama mereka. Keduanya pun dengan lahap dan tampak terburu-buru saat memakan pizza dan minum sirup yang ada di meja.
Tapi, sang ibu kemudian memberikan peringatan kepada kedua anaknya itu untuk tidak terburu-buru saat makan. Karena dalam Islam pun hal tersebut tidak dianjurkan. Kemudian, Jamila dan Bilal pun makan dengan tenang dan sopan.
Setelah makan malam yang enak, mereka pun bergegas untuk tidur lebih cepat untuk menyambut hari Lebaran di esok pagi. Namun sebelumnya, tak lupa Jamila dan Bilal membaca doa tidur dipandu dengan ayah dan ibunya. Mereka pun mendapatkan ciuman hangat dari orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Namun, pada saat ibu dan ayahnya keluar dari kamar, Jamila dan Bilal sulit untuk tidur lebih cepat. Kedua anak kembar ini pun berusaha membuat diri mereka mengantuk dengan menghitung domba, kelinci, unta, bahkan gajah!
Tiba-tiba, ada pantulan cahaya putih di kamar mereka itu. Wah, cahaya tersebut bersinar sangat terang dan membuat Jamila dan Bilal silau. Lalu, makhluk tersebut pun tidur tepat di samping mereka.
"Assalamualaikum! Namaku Assad," ujar seseorang tersebut.
Jamila dan Bilal pun sangat terkejut atas kedatangan makhluk itu sampai mereka hampir terjatuh dari tempat tidur.
"Mengapa kamu di sini?" Bilal berani bertanya.
"Aku datang untuk memberitahu kamu tentang tujuan Ramadhan dan Idul Fitri," jawabnya.
Dan segera setelah itu, Bilal dan Jamila pun dibawa pergi. Assad membawa mereka ke jalan --tempat tinggal orang-orang miskin. Dua kakak beradik ini pun hampir menangis melihat banyak orang yang kelaparan.
ADVERTISEMENT
"Lihat, salah satu alasan mengapa umat Islam berpuasa adalah agar mereka dapat menghargai makanan yang telah diberikan Allah kepada mereka dan untuk mengetahui bagaimana rasanya bagi orang-orang yang kurang beruntung," jelas Assad.
Kemudian, mereka pun dibawa ke masjid. Tampak orang-orang berdoa kepada Allah dan berterima kasih kepada-Nya.
"Kami juga berpuasa, karena itu menyucikan diri dan membantu kami menjadi umat muslim yang lebih baik," tutur Assad kepada Jamila dan Bilal.
"Lalu, kita bisa masuk surga, insyaAllah," kata Jamila dengan tatapan melamun.
Ya, itulah pahala terbaik yang harus diupayakan dengan keras oleh umat muslim.
Lalu, Assad bertanya kepada mereka, "bisakah salah satu di antara kalian memikirkan alasan lain mengapa kita harus berpuasa?"
ADVERTISEMENT
"Aku tahu, aku tahu! Karena berpuasa juga sehat untuk kita," jawab Bilal dengan riang.
"Kamu benar, Bilal. Berpuasa juga menyehatkan tubuh kita dibandingkan dengan makan makanan terlalu banyak." ujar Assad
Jamila kemudian tertawa mengingat bahwa mereka habis makan dengan lahap dan terburu-buru di malam takbiran.
"Dan tentunya, kita merayakan Idul Fitri sebagai pertanda bahwa ini adalah akhir dari Ramadhan. Orang-orang pun biasanya saling memberi hadiah, ucapan, melaksanakan salat, dan menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta," sambung Assad.
Jamila dan Bilal pun termenung sejenak dan sangat menantikan hari esok.
"Nah, inilah tujuan perjalananmu. Sekarang, aku akan membawamu kembali ke tempat tidurmu agar kamu bisa tidur nyenyak sebelum Idul Fitri," kata Assad.
Dalam sekejap, Jamila dan Bilal pun sudah kembali ke kamarnya. Mereka menguap dan tampak mengantuk. Mereka pun berjanji satu sama lain untuk merahasiakan petualangannya itu.
ADVERTISEMENT
Pesan Moral dari Dongeng Anak: Kisah Petualangan Jamila dan Bilal
Moms, dari dongeng Idul Fitri di atas, salah satu pesan moral yang dapat dipetik ialah, sebagai umat muslim kita diajarkan untuk melakukan berbagai hal tidak dengan buru-buru. Karena semua yang terburu-buru atau tergesa-gesa berkaitan dengan setan. Demikian hal ini juga terkandung salah satu hadis riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, "Ketenangan berasal dari Allah sedangkan tergesa-gesa berasal dari setan."
Selain itu, berpuasa di bulan suci Ramadhan memang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan tidak menyisakan makanan saat makan. Karena di luar sana masih banyak orang yang kelaparan.
Setelah satu bulan penuh berpuasa, di Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, jangan lupa untuk saling bermaaf-maafan dengan anggota keluarga maupun kerabat. Sebagaimana umat muslim umumnya memaknai Lebaran sebagai 'kembali ke fitrah' --dalam keadaan suci atau tanpa dosa.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: