Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Flu Singapura Masih Merebak, Kenali Gejala dan Penularannya pada Anak
3 April 2024 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Virus flu singapura disebabkan Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71). Keduanya termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki, dan mulut.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo Sp.A(K) mengatakan, cara penularan penyakit Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) alias flu Singapura ini mirip dengan COVID-19. Flu Singapura menular lewat droplet atau kontak dengan pasien lainnya.
Penularan Flu Singapura pada Anak
Flu Singapura mudah menular secara langsung. Misalnya karena batuk, bersin, terkena air liur secara oral dan dari kotoran atau feses.
Selain kontak langsung, flu Singapura juga dapat menular melalui kontak tidak langsung. Seperti karena penggunaan handuk dari anak yang terkena flu Singapura, menyentuh mainan, atau peralatan dari anak yang terinfeksi. Sehingga diimbau orang tua mewaspadai flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun.
“Definisi flu Singapura adalah kumpulan gejala adanya lesi kulit memerah terutama di telapak tangan, kaki dan mulut, yang disebabkan virus dan banyak menyerang bayi dan balita usia kurang dari lima tahun. Dewasa bisa kena tapi sangat jarang, yang jadi faktor risiko anak kurang 5 tahun,” urai Dokter Edi dalam konferensi pers virtual Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (2/4).
ADVERTISEMENT
Biasanya flu Singapura menular lewat saluran pernapasan dan diteruskan ke faring atau tenggorokan. Virus kemudian masuk ke usus dan memperbanyak diri, menyebar ke kelenjar limfa dalam waktu 24 jam.
Gejala Flu Singapura pada Anak
Setelah menyebar, anak yang terinfeksi akan mengalami gejala lentingan pada kulit di sekitar mulut, telapak tangan dan kaki.
“Gejalanya lesi di telapak tangan, kaki, mulut 100 persen, demam 72 persen, nyeri, sulit makan karena seperti sariawan, pilek, nyeri menelan, tapi tidak semua harus di kaki, tangan mulut, bisa seluruh badan 39 persen, dibuktikan dengan hasil PCR dari lokasi ditemukan lesi,” tuturnya.
Dokter Edi juga meminta orang tua agar selalu waspada dan memperhatikan gejala yang menunjukkan infeksi berat. Apabila infeksi cenderung berat, anak dengan infeksi flu Singapura perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Infeksi berat bisa dilihat dengan beberapa tanda, seperti demam lebih dari 39 derajat, napas cepat seperti sesak, hingga kejang. Biasanya gejala kejang terjadi pada anak di bawah 6 tahun dengan riwayat kejang dari keluarga. Flu Singapura juga bisa menyebabkan komplikasi berat yang berbahaya seperti meningitis dan ensefalitis.
“Komplikasi yang diwaspadai yang bahaya kalau menyerang otak yang menyebabkan meningitis dan ensefalitis. Walaupun kasusnya sangat jarang, tapi beberapa jurnal dan negara tetangga ada kasusnya ke sana,” jelasnya.