Gigi Anak Bolong Padahal Rajin Sikat Gigi, Kenapa Ya?

2 Oktober 2024 15:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masalah gigi pada anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masalah gigi pada anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menyikat gigi merupakan rutinitas yang tidak boleh dilewatkan setiap hari oleh siapa pun, tidak terkecuali pada anak. Tidak menyikat gigi secara teratur, bisa menyebabkan beberapa penyakit gigi dan mulut si kecil.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana jika sudah rajin sikat gigi, namun gigi anak masih berlubang?
Moms, sebelumnya perlu dipahami bahwa gigi berlubang pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Dokter Gigi Anak sekaligus expert kumparanMOM, drg. Joshua Calvin, Sp.KGA, menjelaskan, munculnya gigi berlubang tak selalu disebabkan oleh rajin atau tidaknya menyikat gigi.
Bila diibaratkan, drg. Joshua menggambarkan seperti timbangan yang dapat diketahui lebih banyak baik atau buruknya. Sebab, bila hal-hal baiknya lebih banyak, maka sebenarnya gigi berlubang tidak sampai dialami anak.
"Tapi, kalau lebih banyak hal buruknya, ya mungkin memang gampang terjadi lubang. Jadi, bukan melulu soal sikat gigi," ucap drg. Joshua.

Alasan 1: Kesehatan Gigi dan Area Mulut yang Tidak Terjaga

drg. Joshua mengakui cara menyikat gigi yang salah memang bisa menjadi salah satu faktor timbulnya lubang. Misalnya, menyikat gigi hanya dilakukan sebentar atau tidak merata ke seluruh area gigi, maka lubang bisa muncul.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, cuma [menyikat gigi] depannya aja dan belakangnya enggak kena, dan rekomendasinya adalah [menyikat gigi] selama dua menit," ungkap drg. Joshua.
Ilustrasi ibu memeriksa gigi anak. Foto: Shutter Stock
Tidak menggunakan pasta gigi berfluoride juga bisa memicu terjadinya kerusakan pada gigi. Fluoride sendiri adalah mineral alami yang digunakan untuk memperkuat gigi dan mencegah gigi berlubang pada anak hingga orang dewasa. Dokter menyarankan agar menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride sudah dilakukan sejak gigi pertama si kecil tumbuh.
Penyebab lainnya adalah tidak berusaha mengeluarkan makanan yang terselip di antara gigi. Sisa makanan yang tidak diangkat dengan baik lama-kelamaan dapat menimbulkan lubang.
"Atau misalnya juga tidak membersihkan lidah. Karena lidah yang kotor itu membuat mulut lebih asam," ucap dia.

Alasan 2: Gigi Tumbuh dalam Kondisi Rapuh

Kondisi lain yang bisa menyebabkan gigi berlubang pada anak adalah gigi tumbuh dalam kondisi rapuh. drg. Joshua menuturkan, ada beberapa orang yang ketika gigi-giginya keluar dari gusi memang sudah dalam kondisi yang mudah rusak.
ADVERTISEMENT
"Ada gigi-gigi yang pada saat mereka keluar ke dalam mulut itu sudah dalam keadaan yang rapuh. Jadi, penjagaannya enggak bisa normal," tutur drg. Joshua.
Bila anak mengalami kondisi ini, maka harus mendapat perawatan khusus. Sebab, gigi yang tumbuh 'spesial' juga perlu penjagaan yang lebih spesial oleh dokter gigi. Sehingga, perawatannya bisa disesuaikan dengan kondisi si anak.

Alasan 3: Tidak Mengontrol Makanan dan Minuman

Anak sakit gigi. Foto: Shutter Stock
Umumnya, mengonsumsi makanan dan minuman manis dalam jumlah banyak dan gigi tidak dibersihkan dengan baik, maka kemungkinan timbulnya lubang juga akan meningkat.
Jadi, penting untuk melihat kebiasaan anak sehari-hari, apakah makanan dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya sudah terkontrol atau justru sebaliknya.
"Apakah makannya lama di atas 30 menit, apakah sering makan makanan yang lengket, apalagi tepung terigu. Biskuit-biskuitan yang banyak isiannya. Apakah minum susunya dibawa tidur sepanjang malam, sehingga menyebabkan mulut menjadi asam dan gampang berlubang," kata drg. Joshua.
ADVERTISEMENT
Agar anak dan keluarga Anda terhindar dari timbulnya gigi berlubang, penting untuk melakukan tindakan pencegahan. Mulai dari menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi untuk membersihkan celah gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi, batasi konsumsi makanan dan minuman manis, menggunakan pasta gigi berfluoride, serta terapkan pola makan yang sehat. Selain itu, jangan lupa, lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter gigi anak minimal enam bulan sekali, Moms!