Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hasil Polling Mingguan kumparanMOM: 96% Ibu Pilih Pakai Pembalut saat Haid
28 Agustus 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara menstrual cup perlu dimasukkan ke dalam vagina dan harus dicuci setelah dipakai. Namun, ada keuntungan sendiri dari penggunaan menstrual cup yaitu bisa dipakai berulang kali dan lebih ramah lingkungan.
Lantas, bagaimana dengan Anda, Moms?
Berdasarkan hasil polling mingguan kumparanMOM periode Kamis (25/8) hingga Jumat (26/8) di akun Instagram @kumparanMOM, sebanyak 96 persen ibu lebih memilih menggunakan pembalut saat menstruasi. Sementara itu, hanya 4 persen ibu lainnya yang menggunakan menstrual cup.
Hasil yang sama juga didapatkan kumparanMOM dari polling dilakukan di WA grup komunitas teman kumparan periode Jumat (26/8) hingga Minggu (28/8). Hasilnya tidak beda jauh dengan Instagram, sebanyak 94 persen ibu lebih memilih menggunakan pembalut dan hanya 6 persen dari mereka yang memilih menstrual cup.
ADVERTISEMENT
Berbagai alasan yang menjadi latar belakang pilihan para ibu adalah sebagai berikut:
Lantas, apa sebenarnya perbedaan dari keduanya, ya?
Perbedaan Pembalut dan Menstrual Cup yang Perlu Ibu Pahami
Penggunaan pembalut memang terbilang jauh lebih praktis dibandingkan menstrual cup namun dianggap tidak ramah lingkungan. Menurut data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pembalut menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan paling tinggi di Indonesia. Dalam satu bulannya, tercatat pembalut bisa menyumbangkan 1,4 miliar limbah sampah. Sementara itu, menstrual cup dinilai lebih ramah lingkungan karena bisa dipakai selama 3-5 tahun, Moms.
ADVERTISEMENT
Pembalut tersedia dengan berbagai ukuran dan daya serap yang bisa menyesuaikan kebutuhan setiap wanita. Namun, dikutip dari Healthy Women, beberapa wanita merasa keberadaan pembalut di area vagina tidak cocok untuk jenis aktivitas fisik tertentu. Sedangkan menstrual cup yang berada di dalam vagina memungkinkan ibu bergerak lebih bebas saat beraktivitas.
Kendati demikian, kedua alat ini sebenarnya memiliki risiko kebocoran yang sama. Pengguna pembalut bisa mengalami kebocoran ketika tidak menggantinya dalam beberapa jam, terutama jika volume darah menstruasi sedang banyak. Kebocoran pada menstrual cup bisa terjadi karena beberapa alasan seperti, pendarahan hebat, ukuran cangkir terlalu kecil, posisi cangkir tidak tepat, tidak mengosongkannya tepat waktu, serta posisi rahim miring atau turun.
Tak sampai di sana, pembalut dikenal dengan bahan pemutih dan zat kimia yang mungkin berisiko menyebabkan alergi pada beberapa wanita. Berbeda dengan menstrual cup yang tidak mengandung pewangi buatan, sehingga area vagina bisa terhindar dari gejala alergi seperti gatal atau iritasi.
Sementara itu, banyak wanita merasa pembalut lebih aman digunakan karena tidak perlu masuk ke anatomi tubuh seperti menstrual cup. Mengutip Medical News Today, penggunaan menstrual cup sebenarnya tidak akan membahayakan vagina, namun, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai ibu pengguna alat kontrasepsi IUD.
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan, pelepasan menstrual cup dari vagina bisa menyebabkan IUD ikut copot pada beberapa ibu, sehingga menimbulkan efek samping seperti nyeri dan luka pada vagina. Namun, penggunaan pembalut yang posisinya di luar vagina tentu tidak memiliki risiko tersebut, Moms.
Itulah beberapa perbedaan yang perlu dipahami antara pembalut dan menstrual cup. Mana yang lebih baik? Tentu saja hal itu tergantung pada kenyamanan masing-masing ibu.