Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu pun membuat kasus positif COVID-19 pada anak jadi lebih tinggi. Ditambah, masih banyak anak yang belum terlindungi karena belum mendapat vaksin lengkap COVID-19. Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), kasus COVID-19 pada anak juga terus meningkat setiap harinya.
Kasus COVID-19 pada Anak Terus Meningkat
Menurut data IDAI, beberapa daerah menunjukkan lonjakan kasus COVID-19 pada anak, khususnya di Jawa dan Bali.
“Kami dari IDAI, alhamdulillah setiap pekan, setiap Senin itu, kami mengumpulkan data melalui rapat koordinasi para ketua IDAI cabang seluruh Indonesia. Dan laporan versi Senin terakhir itu luar biasa, lonjakan kasusnya khususnya yang ada di Jawa dan Bali,” jelas dr. Piprim dalam Konferensi Pers dan Launching Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4, Rabu (9/2).
ADVERTISEMENT
dr. Piprim kemudian menjelaskan bahwa per 24 Januari, ada 676 anak yang terkonfirmasi positif COVID-19. Lalu tanggal 31 Januari, meningkat jadi 2.775 kasus.
“Dan per 7 Februari kemarin, meningkat menjadi 7.990 ya, artinya naiknya berapa persen? 300 persen ya. Laporan dari teman-teman di cabang, peningkatannya 300 persen dari sebelumnya,” jelasnya.
Ya Moms, dr. Piprim menjelaskan bahwa peningkatan kasus COVID-19 pada anak di bulan Januari hingga Februari meningkat 1000 persen.
“10 kali lipat, 1.000 persen lebih (dari Januari hingga Februari). Kalau dari pekan kemarin, naik 300 persen ini trennya ini luar biasa,” ujar dr. Piprim.
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua agar anak terhindar dari Omicron?
IDAI mengimbau agar orang tua mengajarkan anak melakukan protokol kesehatan. Bagi anak-anak usia di atas 2 tahun, harus bisa memakai masker dengan benar dan budayakan kebiasaan mencuci tangan.
ADVERTISEMENT
“Menjaga jarak, menghindari kontak erat, dan menjauhi kerumunan. Saat ini sangat tidak disarankan membawa anak ke keramaian, ya, ke mal, pusat perbelanjaan, nonton bioskop apalagi, dan kemudian berada dalam lingkungan dengan ventilasi tertutup,” pungkas dr. Piprim.