Ingin Dapat Sekolah yang Tepat untuk Anak? Simak Tips Ini dari Psikolog!

2 November 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak berangkat sekolah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berangkat sekolah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua selalu ingin mencari sekolah yang terbaik untuk anak-anaknya. Tetapi, banyaknya pilihan sekolah sering kali membuat orang tua bingung menentukan mana yang tepat bagi si kecil. Anda sedang mengalami fase ini, Moms?
ADVERTISEMENT
Orang tua pastinya punya pertimbangan masing-masing dalam memilih sekolah anak pilihan mereka. Ada yang menyesuaikan dengan jarak rumah ke sekolah, biaya pendidikan, hingga kurikulum yang dituju. Itu semua kembali ke pilihan masing-masing.
Karena dengan memilih sekolah yang tepat, maka orang tua akan membantu anak lebih nyaman dalam menjalani proses akademiknya, serta membantu perkembangan anak.
Psikolog Pendidikan Anak Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua saat memilih sekolah anak. Apa saja?

Tips dari Psikolog soal Memilih Sekolah Anak yang Tepat

Ilustrasi anak belajar di sekolah Foto: Shutterstock

1. Kurikulum dan Metode Pengajaran

Beragam kurikulum yang diterapkan di Indonesia. Berkembangnya ilmu pengetahuan ditambah teknologi membuat pemerintah saat ini menerapkan Kurikulum Merdeka.
Sementara sekolah-sekolah swasta, selain menerapkan Kurikulum Merdeka, juga menerapkan tambahan kurikulum berskala internasional, seperti Montessori, Cambridge, International Baccalaureate, International Primary Curriculum, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Nah, kita juga perlu memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing kurikulum tersebut. Serta, memahami mana yang paling tepat untuk diikuti oleh anak.
"Jadi, bukan hanya sekadar nama kurikulumnya, tetapi juga bagaimana implementasinya sehari-hari. Misalnya, Anda bisa bertanya persentasenya berapa banyak antara kegiatan-kegiatan yang paper and pencil task, dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya lebih hands on activities atau project based learning," ungkap Orissa kepada kumparanMOM.
Orissa juga menyarankan orang tua untuk ikut mengecek isi dari buku teks yang diberikan kepada murid-murid sekolah, contoh tugas yang diberikan, dan bentuk laporannya.

2. Program Sekolah

Anda pun bisa menanyakan ke pihak sekolah ada kegiatan apa saja yang diikuti anak saat proses belajar. Serta, ada atau tidak kegiatan yang ditujukan untuk pengembangan minat dan bakat anak selain di bidang akademis.
ADVERTISEMENT
Jadi, tanyakan ada apa saja ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah tersebut, Moms. Karena setiap anak punya minat yang berbeda-beda, jadi pilih yang bisa juga membantu perkembangan diri anak.
Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock

3. Lingkungan Sosial

Perhatikan juga lingkungan sekolahnya, seperti apa fasilitas yang tersedia, ukuran kelas dan rasio guru-murid, hingga anak-anaknya.
"Kita ingin anak berada di lingkungan sosial yang seperti apa, apakah yang homogen atau justru anak punya kesempatan berinteraksi dengan anak dari latar belakang yang berbeda-beda," tutur Orissa.

4. Kebijakan Sekolah

Setiap sekolah memiliki kebijakan masing-masing dalam menerapkan aturan terhadap murid-muridnya. Namun, bila Anda memiliki perhatian khusus terkait kebijakan sekolah, maka coba tanyakan langsung kepada pihak sekolah saat melakukan survei.
"Anda bisa bertanya tentang isu-isu yang dianggap penting oleh keluarga, misalnya kebijakan anti-bullying, pemberian kado untuk guru, perayaan keagamaan di sekolah, dan sebagainya," jelas Orissa.
ADVERTISEMENT

5. Pertimbangan Lainnya

Jangan lupa Anda perlu mempertimbangkan hal-hal lain seperti waktu tempuh dari rumah ke sekolah dan biaya-biaya lainnya di luar biaya sekolah, seperti estimasi hadiah saat ulang tahun teman hingga uang arisan ibu-ibu.