Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hiperlaktasi terjadi ketika payudara memproduksi ASI dengan jumlah yang lebih banyak dari kebutuhan bayi. Kondisi ini bisa membuat ibu menyusui merasa kesakitan dan tidak nyaman karena payudara terasa penuh setiap saat.
Hiperlaktasi bisa memicu penyumbatan pada saluran ASI, serta aliran susu yang tidak terkontrol sehingga kerap terjadi kebocoran payudara. Oleh karena itu, ibu mungkin perlu menerapkan metode block feeding saat menyusui bayi.
Lantas, apa arti dari block feeding ya, Moms?
Istilah Block Feeding dalam Menyusui
Konsultan laktasi, Meredith Wallis, MS, APRN, CNM, IBCLC, menjelaskan di laman Healthline bahwa block feeding adalah metode yang digunakan untuk mengatur suplai ASI dengan mengurangi tingkat produksinya agar sesuai dengan kebutuhan bayi.
ADVERTISEMENT
Senada dengan hal itu, menurut konsultan laktasi Nancy Mohrbacher, IBCLC, FILCA, metode block feeding atau membatasi pemberian ASI adalah cara tepat untuk mengatasi hiperlaktasi yang melibatkan perubahan pada rutinitas menyusui bayi.
“Block feeding bisa dilakukan dengan membatasi bayi menyusu pada satu payudara selama 3 jam atau lebih lama sebelum memberikan payudara lainnya pada sesi menyusui berikutnya. Teknik ini dilakukan untuk membantu memperlambat produksi ASI,” kata Nancy seperti dikutip dari Romper.
Sebab, ASI akan diproduksi secara alami berdasarkan permintaan bayi. Artinya, ketika payudara sering dirangsang dan dikosongkan sepenuhnya, kelenjar susu pun akan lebih banyak memproduksi ASI. Tetapi, ketika ASI tertinggal di payudara lainnya saat ibu melakukan block feeding, maka produksi susu pun akan berhenti juga, Moms.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Nancy tetap mengingatkan bahwa metode block feeding sebaiknya hanya diterapkan ketika ibu menyusui mengalami kondisi hiperlaktasi. Jika metode ini dilakukan saat produksi ASI normal justru hanya akan menimbulkan masalah baru seperti, penambahan berat badan bayi yang lambat.