Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kapan Anak Boleh Mengonsumsi Yoghurt? Ini Aturannya, Moms!
1 November 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitSebagai salah satu produk olahan susu, yoghurt kaya akan protein, kalsium, fosfor, dan vitamin B. Keseimbangan bakteri sehat juga bisa terjaga karena ada kandungan probiotik di dalam yoghurt.
Namun, meski punya banyak manfaat untuk kesehatan, Anda tidak boleh memberikan yoghurt secara sembarangan kepada anak , ya, Moms. Dilansir WebMD, yoghurt boleh diperkenalkan kepada anak saat ia sudah memasuki usia 6 bulan. Catatan lainnya, Anda perlu teliti saat melihat kandungan di dalamnya.
Hindari memilih atau mencampur yoghurt dengan madu. Pasalnya, madu tidak aman untuk anak yang belum mencapai umur 12 bulan. Ia bisa keracunan makanan yang disebut dengan botulisme.
Anjuran Porsi Yoghurt untuk Anak Sesuai Usia
Saat memperkenalkan yoghurt kepada anak, penting untuk memperhatikan porsinya agar sesuai dengan kebutuhan gizi mereka dan usia mereka.
Ahli gizi dari The Steven and Alexandra Cohen Children's Medical Center, Barbie Cervoni, MS, RD, CDCES, CDN, menyarankan melalui situs Very Well Family bahwa untuk anak-anak berusia 12 bulan, idealnya diberikan antara ¼ hingga ½ cangkir yoghurt per hari.
Anak-anak berusia 12 hingga 24 bulan disarankan untuk mengonsumsi dua hingga tiga porsi produk susu setiap hari. Jumlah ini dapat berupa ½ cangkir susu, ½ ons keju, atau ⅓ cangkir yoghurt.
Hal ini penting karena anak-anak di usia tersebut memerlukan asupan kalsium harian sebanyak 700 miligram. Secangkir susu menyediakan sekitar 300 miligram kalsium, sementara yoghurt mengandung antara 300 hingga 450 miligram per cangkir, tergantung jenis dan mereknya.
Moms, perlu diperhatikan bahwa yoghurt dapat memicu reaksi alergi, terutama bagi anak-anak yang memiliki intoleransi laktosa. Maka, penting untuk memperkenalkan yoghurt dalam porsi kecil saat pertama kali anak mengonsumsinya. Pantau tanda-tanda alergi seperti gatal-gatal, pembengkakan di area mulut dan tenggorokan, mual, atau diare.
Ada baiknya pula Anda menghindari konsumsi yoghurt saat lambung anak masih kosong. Waktu terbaiknya adalah setelah makan berat. Pastikan Anda menyimpan yoghurt dalam keadaan dingin, tidak panas atau didinginkan dengan menambah es batu. Jadi, fermentasi susu ini bisa dijadikan pilihan camilan sehat untuk si kecil.
Ya Moms, yoghurt memang jadi pilihan snack sehat dan praktis. Tapi ingat catatan-catatan tersebut, ya. Untuk anak usia sekolah, yoghurt bisa Anda jadikan teman bekal atau snack sehat di antara makan besar.
Jika anak ingin snack, snacKIN Yogurt Slurp aja! Selain menyehatkan dan praktis, KIN Yogurt Slurp membuat waktu snacking anak jadi lebih menyenangkan. Yogurt ini bisa dinikmati langsung dengan cara "slurp", dituang ke dalam sereal atau salad, bahkan dibekukan.
Bulgarian style yogurt dari susu sapi A2 dan manis buah-buahan membuat perpaduan rasa manis dan asam yang pas dan menyegarkan. Apalagi ditambah kemasan dengan karakter Disney Frozen dan Toy Story yang sangat populer digemari anak-anak.
Selain itu, KIN Yogurt Slurp juga punya banyak banget varian rasa yaitu Strawberry, Blueberry, Marshmallow, Cotton Candy, dan Anggur, yang bikin anak tidak pernah bosan.
Tidak heran jika KIN Yogurt Slurp ini sempat viral banget di kalangan artis seperti Caca Tengker, Jessica Iskandar, hingga Nana Mirdad. Belinya juga mudah karena sudah tersedia di minimarket terdekat maupun e-commerce.
Mau cari inspirasi olah yoghurt untuk dikonsumsi harian? Bisa cek Instagram @kindairyid , ya Moms.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio