Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam dunia medis, ada istilah keguguran yang mungkin belum banyak diketahui: Keguguran tidak lengkap atau abortus inkomplit. Dikutip dari laman Parents, keguguran tidak lengkap terjadi ketika terjadi pendarahan dan serviks melebar, tetapi jaringan dari kehamilan masih tertinggal di dalam rahim. Seringkali, keguguran yang tidak lengkap ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa intervensi lebih lanjut.
Namun, beberapa ibu justru bisa mengalami kesulitan dalam mengeluarkan sisa jaringan tersebut. Keguguran yang tidak tuntas ini membuat ibu memerlukan pengobatan.
Ya Moms, jika jaringan tidak diangkat, keguguran yang tidak tuntas dapat menyebabkan pendarahan hebat, pendarahan berkepanjangan, dan bahkan meningkatkan risiko infeksi.
Apa Saja Gejala Keguguran Tidak Lengkap?
Secara keseluruhan, gejala utama keguguran tidak lengkap mirip dengan jenis keguguran lainnya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Biasanya, dokter akan melakukan beberapa jenis tes untuk mengdiagnosis keguguran tidak lengkap, seperti pemeriksaan USG, pemindai jantung janin, pemeriksaan panggul, hingga tes darah hCG.
Meski begitu, diagnosis keguguran yang tidak lengkap tidak sama dengan keguguran yang terjadi tanpa gejala (missed misscariage). Keguguran yang terjadi tanpa disadari oleh si ibu sudah dipastikan tidak dapat dilanjutkan, karena embrio dan janin tidak lagi berkembang. Namun, tidak terjadi pendarahan karena leher rahimnya yang tetap tertutup.
Diagnosis keguguran yang tidak lengkap tidak sama dengan keguguran yang terlewat . Dengan keguguran yang terlewat, kehamilan tidak dapat berjalan dan embrio atau janin tidak lagi berkembang, tetapi leher rahim tetap tertutup dan tidak terjadi pendarahan.
ADVERTISEMENT
Bila Anda mengalami kondisi ini, biasanya tim medis akan melaksanakan beberapa jenis perawatan, seperti dilatasi dan kuretase hingga pemberian obat-obatan misoprostol. Namun, misoprostol bisa menyebabkan beberapa efek samping, seperti diare, sakit kepala, mual, nyeri, menggigil, hingga muntah-muntah.
Mengalami Keguguran Tingkat Lengkap, Apa yang Perlu Dilakukan?
Keguguran bisa menimbulkan kesedihan mendalam bagi ibu. Namun, sedih berkepanjangan bukanlah solusi. Tidak hanya masalah fisik, Anda juga perlu menjaga kesehatan mental.
Jadi, beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Beri Waktu untuk Berduka
Ya, keguguran merupakan kehilangan besar, terutama bagi pasangan yang telah lama menanti kehadiran buah hati. Anda bisa menjalani tahapan-tahapan seperti: penolakan, amarah, depresi, dan barulah berusaha untuk mencapai proses penerimaan.
ADVERTISEMENT
2. Libatkan Pasangan
Tidak nyaman menjalani kesedihan sendiri. Pasangan maupun keluarga Anda pun bisa mengalami perasaan serupa. Jadi, cobalah untuk bergandengan tangan dan ungkapkan kesedihan masing-masing. Jadikan ini waktu untuk lebih dekat dengan suami daripada berpisah.