Kehamilan Memasuki Trimester Ketiga, Apa yang Perlu Dipahami?

12 September 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil trimester ketiga Foto: lunamarina/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil trimester ketiga Foto: lunamarina/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memasuki usia kehamilan trimester ketiga, mungkin perasaan ibu mulai campur aduk. Sebab sebentar lagi waktu penantian untuk bertemu si kecil segera berakhir dan ibu bisa menggendong dan memeluknya langsung!
ADVERTISEMENT
Tapi di sisi lain, kondisi kehamilan yang semakin membesar membuat pergerakan ibu semakin terbatas. Biasanya ibu jadi lebih mudah lelah dan tubuh sering kali terasa tidak nyaman.
Tenang saja, karena hal tersebut normal dialami ibu hamil kok, Moms. Nah, agar Anda tidak mudah panik, yuk pahami apa saja yang mungkin terjadi di trimester ketiga kehamilan dan apa yang harus dilakukan.

Apa yang Mungkin Terjadi di Trimester Ketiga Kehamilan

1. PERUBAHAN PADA TUBUH
ibu hamil trimester 2 Foto: Shutterstock
Seiring dengan perkembangan kehamilan, gerakan bayi akan semakin jelas. Sensasi yang menggairahkan ini sering kali disertai dengan rasa tidak nyaman yang semakin meningkat dan tanda serta gejala lainnya, termasuk:
Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi ringan dan tidak teratur ini bisa menimbulkan sedikit rasa sesak di perut. Kontraksi ini lebih mungkin terjadi pada sore atau malam hari, setelah aktivitas fisik atau setelah berhubungan seks. Kontraksi ini juga cenderung terjadi lebih sering dan menjadi lebih kuat saat mendekati tanggal persalinan. Segera konsultasikan ke dokter jika kontraksi menjadi teratur dan terus meningkat kekuatannya.
ADVERTISEMENT
Sakit punggung
Hormon kehamilan merelaksasi jaringan ikat yang menahan tulang-tulang, terutama di area panggul. Perubahan ini dapat menyulitkan punggung dan sering kali mengakibatkan rasa tidak nyaman selama trimester ketiga kehamilan.
Saat Anda duduk, pilih kursi dengan penyangga punggung yang baik. Lakukan olahraga teratur. Kenakan sepatu hak rendah — tetapi bukan sepatu datar — dengan penyangga lengkung yang baik. Jika Anda mengalami nyeri yang parah atau terus-menerus, segera kunjungi dokter atau bidan.
Sesak napas
Di trimester ketuga kehamilan, Anda mungkin lebih cepat ngos-ngosan atau bahkan sesak napas. Untuk mengatasinya, cobalah mengatur postur tubuh yang baik agar paru-paru punya lebih banyak ruang untuk mengembang.
Mulas
Hormon kehamilan merelaksasi katup antara lambung dan esofagus. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik kembali ke esofagus dan menyebabkan mulas. Untuk mencegah mulas, makanlah makanan dalam porsi kecil tetapi sering. Selain itu, hindari makanan yang digoreng, buah jeruk, cokelat, dan makanan pedas atau goreng.
ADVERTISEMENT
Varises dan wasir
Sirkulasi darah yang meningkat dapat menyebabkan munculnya urat-urat kecil berwarna merah keunguan (spider veins) di wajah, leher, dan lengan. Tapi tak perlu khawatir, karena kemerahan biasanya memudar setelah melahirkan.
Anda mungkin juga melihat pembengkakan urat (varises) di kaki Anda. Varises yang terasa nyeri dan gatal di area rektum (wasir) juga dapat terjadi. Untuk meredakan pembengkakan, berolahragalah dan angkat kaki Anda sesering mungkin, sertakan banyak serat dalam makanan Anda, dan minumlah banyak cairan. Untuk meredakan wasir, berendamlah dalam bak air hangat.
Sering buang air kecil
Saat bayi Anda bergerak lebih dalam ke panggul, Anda akan merasakan lebih banyak tekanan pada kandung kemih. Anda mungkin merasa lebih sering buang air kecil. Tekanan ekstra ini juga dapat menyebabkan Anda mengalami kebocoran urine — terutama saat Anda tertawa, batuk, bersin, membungkuk, atau mengangkat beban. Jika ini menjadi masalah, pertimbangkan untuk menggunakan panty liner. Jika Anda merasa mengalami kebocoran cairan ketuban, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda.
ADVERTISEMENT
2. PERUBAHAN EMOSI
Ilustrasi ibu hamil melakukan perawatan di salon. Foto: Pixel-Shot/Shutterstock
Di trimester ketiga ini, mungkin kekhawatiran ibu semakin sering muncul. Mulai dari bagaimana proses lahiran nanti, apakah akan mudah dan cepat, atau sedikit lebih lama. Apa yang harus dilakukan saat si kecil lahir, dan sebagainya.
Tenang Moms, kekhawatiran itu justru baik karena tandanya, Anda sedang benar-benar mempersiapkan diri untuk menjadi ibu. Nah untuk mengatasi kebingungan itu, cobalah ikut kelas prenatal dan jangan lupa ajak suami, ya!
Bicaralah dengan orang lain yang memiliki pengalaman melahirkan yang positif. Tanyakan juga kepada dokter atau bidan Anda tentang pilihan proses melahirkan yang nyaman.
Di sisi lain, realitas menjadi orang tua mungkin mulai terasa, dan membuat Anda cemas, terlebih jika ini anak pertama. Agar tetap tenang, tuliskan pikiran Anda dalam jurnal. Bisa juga tuliskan rencana-rencana ke depan terkait menyusui, atau kapan akan sunat jika bayi Anda laki-laki.
ADVERTISEMENT
3. PERAWATAN PRENATAL
Ibu Hamil Periksa Foto: Shutterstock
Selama trimester ketiga, dokter mungkin meminta Anda untuk kontrol lebih sering — mungkin setiap dua minggu mulai minggu ke-32 dan setiap minggu mulai minggu ke-36.
Selain itu, Anda disarankan melakukan vaksinasi satu dosis vaksin toksoid tetanus, toksoid difteri yang dikurangi, dan pertusis aselular (Tdap) direkomendasikan selama setiap kehamilan — idealnya selama trimester ketiga, antara minggu ke-27 dan ke-36 kehamilan. Ini dapat membantu melindungi bayi Anda dari batuk rejan sebelum ia dapat divaksinasi.
Anda juga memerlukan tes skrining untuk berbagai kondisi, termasuk:
Diabetes gestasional
Ini adalah jenis diabetes yang terkadang berkembang selama kehamilan. Perawatan yang tepat waktu dan pilihan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mengelola kadar gula darah dan melahirkan bayi yang sehat.
ADVERTISEMENT
Anemia defisiensi zat besi
Anemia defisiensi zat besi terjadi ketika Anda tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh Anda. Anemia dapat menyebabkan Anda merasa sangat lelah. Untuk mengobati anemia, Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen zat besi.
Bakteri streptokokus grup B
Bakteri streptokokus grup B adalah jenis bakteri yang dapat hidup di vagina atau rektum. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi jika terpapar saat melahirkan. Jika hasil tes Anda positif terinfeksi bakteri streptokokus grup B, penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan antibiotik saat Anda akan melahirkan.
Jika Anda memiliki preferensi khusus untuk persalinan dan kelahiran — seperti bersalin di air atau menghindari obat-obatan — jelaskan keinginan Anda dalam rencana persalinan. Tinjau rencana tersebut dengan dokter atau bidan Anda, tetapi perlu diingat bahwa masalah kehamilan dapat menyebabkan rencana berubah.
ADVERTISEMENT
Saat hari persalinan Anda semakin dekat, teruslah bertanya. Mengetahui apa yang diharapkan dapat membantu Anda memperoleh pengalaman melahirkan yang paling positif.