Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenapa Ada Ibu yang Kerap Mom Shaming? Ini Kata Psikolog!
24 Desember 2024 15:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mom shaming adalah fenomena seorang ibu yang mendapat kritikan, dipermalukan, atau dihakimi tentang cara pengasuhan anaknya. Beberapa hal yang memicu mom shaming, misalnya, terkait metode persalinan, cara membesarkan anak, gaya hidup keluarga, pilihan memakai jasa baby sitter, dan lainnya.
Mengapa mom shaming bisa terjadi di tengah-tengah kehidupan bermedia sosial kita?
"Yang harus kita pahami, dunia media sosial itu memang pencetus, penyebab mental illness nomor satu sekarang. Poinnya, kalau orang gampang ngejelekin orang lain, dia itu enggak happy dengan hidupnya," ujar Psikolog dan Founder Titik Putih, Intan Erlita, M.Psi, dalam press conference pameran foto 'Unfiltered Moments: Bangga Jadi Bunda' oleh Cussons Baby di Astha Spac8, Jakarta, Jumat (20/12).
Menurut Intan, mom shaming tidak akan terjadi bila ibu telah bahagia dengan hidupnya dan mendapat afeksi atau perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Ketika ibu bahagia dengan kehidupannya, mereka cenderung tidak akan tega untuk menyakiti orang-orang lain.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau ada orang, sedikit-sedikit negatif sama hidup orang lain, sedikit-sedikit merasa enggak happy melihat orang lain bahagia, sebenarnya tuh ada sesuatu yang salah sama hidup dia," ungkap Intan.
Bagaimana Cara Menghindari atau Merespons Mom Shaming?
Sebenarnya, ada berbagai cara bagi Anda untuk bisa mengendalikan diri agar tidak sampai mengkritik atau menjatuhkan sesama ibu yang lainnya.
Nah, apakah Anda mudah berprasangka buruk dengan orang lain? Atau mudah berpikir negatif tentang cara ibu lain dalam mengasuh anaknya? Maka, hal pertama yang perlu dilakukan adalah introspeksi dan memperbaiki diri Anda, Moms.
"Jika kita sedikit-sedikit negatif sama orang lain, artinya ada yang salah sama kita, maka kita introspeksi diri. Cari apa yang bisa membuat kita happy, lalu bagaimana memperbaiki diri," kata Intan.
Bagaimana bila kita yang menjadi korban mom shaming? Yang bisa Anda lakukan adalah menjauhi orang-orang yang membawa dampak buruk bagi kehidupan Anda.
ADVERTISEMENT
"Jauhi toxic people itu yang paling benar. Karena kita enggak bisa mengontrol orang lain, yang bisa kita kontrol adalah diri kita. maka yang bisa kita jaga adalah diri kita, jauhi orang-orang yang kita tahu itu akan membuat mental kita sakit," tutur dia.
Maka dari itu, Intan menyarankan agar orang tua untuk memahami lebih dulu baik dan buruknya mengunggah sesuatu bersama anak di media sosial.
"Jangan sampai niat untuk sharing menjadikan kita akhirnya kena mental kita," tutup dia.