Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenapa Bayi Melengkungkan Punggungnya? Coba Pahami Maksudnya, Moms!
22 Februari 2023 15:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Anda mungkin mengira bayi sedang mencoba berkomunikasi dengan ayah ibunya dengan melakukan gerakan tidak biasa. Tapi bila bayi melengkungkan punggungnya disertai gejala lain seperti kesakitan atau frustrasi, bisa jadi menunjukkan kondisi kesehatan tertentu.
Penyebab Punggung Melengkung pada Bayi
1. Kolik
WebMD melansir, ada kemungkinan bayi sedang mengalami kolik atau menangis secara terus menerus tanpa adanya gejala kondisi medis tertentu. Kolik bisa dikatakan sebagai masalah pencernaan yang menyerang bayi baru lahir karena sistem pencernaannya belum berjalan dengan maksimal, atau disebut juga perut kembung.
Bayi mungkin melengkungkan punggungnya saat perut terasa kembung atau sakit. Dengan melengkungkan punggung, bayi akan berusaha meregangkan perutnya agar merasa lebih baik. Gerakan ini mungkin akan terlihat setelah ia menyusu, mencoba buang air besar, atau bahkan sedang berbaring.
2. Refluks
ADVERTISEMENT
Refluks bisa terlihat saat bayi muntah akibat makanan yang tidak melewati saluran pencernaan. Biasanya, refluks akan berhenti dengan sendirinya sekitar usia 18 bulan. Jika terjadi selama beberapa bulan setelah lahir, kondisi ini bisa disebut gastroesophageal reflux disease (GERD).
Mirip seperti mengalami kolik, bayi akan melengkungkan punggung untuk membantu meredakan rasa tidak nyamannya. Gerakannya dapat terlihat saat bayi berbaring atau bahkan tertidur.
3. Cerebral Palsy
Cerebral palsy adalah masalah saraf yang menyebabkan gangguan otot dan gerakan tubuh. Kondisi ini sudah terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan. Tanda-tanda yang bisa terlihat seperti otot lemah dan refleks tubuh kuat namun kaku, salah satunya seperti melengkungkan punggung. Jadi, bayi bisa sering melengkungkan punggungnya tanpa alasan jelas, yang mungkin sebagai penanda kelumpuhan otak.
ADVERTISEMENT
Bayi dengan cerebral palsy mungkin akan mengalami kecacatan intelektual, kejang, hingga kesulitan mendengar, menelan dan menggerakkan matanya.
4. Bahasa Tubuh
Dikutip dari Healthline, terkadang bayi juga melengkungkan punggungnya karena sedang tidak ingin makan atau digendong. Beberapa bayi memiliki otot punggung yang kuat, sehingga si kecil memanfaatkannya untuk memberi tahu apa yang mereka inginkan.
Di sisi lain, bayi juga dapat mengungkapkan amarah, kesal, atau frustrasi dengan gaya punggung melengkung. Misalnya, karena dia sedang lapar namun tidak segera disusui, sehingga akhirnya ia mengamuk.
5. Kejang
Meski terdengar serius, kejang pada bayi baru lahir berbeda dengan kejang pada umumnya (epilepsi). Bayi bisa mengalami kejang, --atau gerakan yang mirip seperti kejang-- pada minggu-minggu awal kehidupannya dan berlangsung selama beberapa detik. Saat kejang itulah bayi bisa melengkungkan punggungnya. Memang jarang terjadi sih, Moms, namun kejang pada bayi terjadi karena otak bayi masih tumbuh dan sarafnya bisa menyilang. Kejang bayi akan berhenti dengan sendirinya saat berusia 6 hingga 9 bulan.
ADVERTISEMENT
Kapan Perlu Khawatir dengan Gerakan Tersebut?
Dalam kebanyakan kasus, gerakan melengkungkan punggung pada bayi akan berhenti dengan sendirinya, seiring dengan kemampuan mengendalikan tubuhnya lebih baik. Jika terjadi karena masalah kesehatan tertentu seperti refluks atau kolik, maka Anda bisa membantunya dengan pengobatan tertentu.
Jika si kecil menundukkan kepalanya ke belakang disertai melengkungkan punggungnya, maka coba atasi dengan beri perhatian lebih dan buatlah dia nyaman, Moms.
Namun, bila masalah kesehatan tersebut diiringi dengan tanda-tanda di bawah ini, maka segera bawalah ke dokter:
- Menangis lebih dari 3 jam
- Melengkungkan punggung sambil menunjukkan kesakitan
- Muntah setiap diberi makan
- Marah saat diberi susu
- Menolak untuk makan
- Berat badan tidak bertambah atau turun
ADVERTISEMENT
- Popok tidak basah